Kopi Pertama Ditanam oleh Pangeran, Ini Kebun Kopi Tertua di Jawa Timur

Street Food 101

Kopi Pertama Ditanam oleh Pangeran, Ini Kebun Kopi Tertua di Jawa Timur

Diah Afrilian - detikFood
Sabtu, 22 Okt 2022 11:00 WIB
Kopi Pertama Ditanam oleh Pangeran, Ini Kebun Kopi Tertua di Jawa Timur
Foto: detikcom
Jakarta -

Di Blitar ada sebuah perkebunan kopi yang luasnya ratusan hektar. Konon bibit kopi pertamanya ditanam oleh seorang Pangeran dan kini menjadi kebun kopi tertua di Jawa Timur.

Blitar dikenal sebagai salah satu kota yang penuh dengan kenangan sejarah di dalamnya. Terutama sosok proklamator bangsa, Ir. Soekarno, yang dimakamkan di sana.

Tak hanya jejak presiden pertama di Indonesia saja ternyata ada juga peninggalan masa kerajaan yang masih eksis hingga hari ini. Saksi bisunya adalah sebuah kebun kopi yang berada di lereng gunung Kawi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjalanan panjang selama ratusan tahun telah dilalui oleh kebun kopi yang bernama Perkebunan Kopi Tugu Kawisari. Perkebunan ini juga menjadi wadah bagi masyarakat sekitar untuk bekerja hingga mendapatkan pemberdayaan yang baik.

Berbagai masa pemerintahan telah dialami oleh perkebunan ini. Mulai sejak zaman kerajaan, masa pemerintahan Belanda hingga Indonesia yang kini sudah menjadi negara republik berusia 77 tahun. Simak sejarah panjang perjalanan kebun kopi tertua ini.

ADVERTISEMENT

Baca juga: Jijik! Wanita Ini Dapat Tikus Goreng Saat Makan di Resto Cepat Saji

Kopi Pertama Ditanam oleh Pangeran, Ini Kebun Kopi Tertua di Jawa TimurKebun kopi yang tumbuh di kawasan ini, bibitnya konon pertama kali ditanam oleh para Pangeran. Foto: detikcom

Bibitnya ditanam oleh Pangeran

Kebun kopi ini berasal dari sebuah bibit yang pertama kali ditanam oleh para Pangeran dan Putri yang sedang melintas dari Blitar dan sekitarnya. Tahun 1845 ditaksir menjadi tahun pertama salah satu bibit kopi ditanam dalam perjalanan ritual para Pangeran menuju gunung Kawi.

Sebelum menjadi kebun kopi, lahan yang kini dikelola menjadi Perkebunan Kopi Tugu Kawisari dikenal sebagai Kebon Matjan karena banyak macan-macan Jawa yang berkeliaran di sana. Biji kopi di lahan ini pada awalnya hanya ditebar secara sembarangan dan ternyata berhasil tumbuh subur.

"Awalnya dari zaman dulu, banyak pangeran-pangeran dari Yogyakarta dan berkunjung ke Blitar. Mungkin mau mengadakan ritual di sekitar Gunung Kawi. Dalam perjalanan, beliau itu membawa biji-biji kopi dan disebarkan di sekitar pinggir jalan. Ternyata biji-biji kopi itu tumbuh baik di sekitar jalan itu, sekitar Gunung Kawi. Akhirnya timbul tanaman-tanaman kopi yang banyak di area sekitar kebun sini," kata Agus selaku pemandu Eco Tour Kawisari Coffee Plantation.

Para Pangeran juga seringkali membawa biji-biji kopi terbaik yang didapatkannya dari benua Afrika. Bibit yang dibawanya disebut-sebut sebagai bibit langka dan hanya diminum oleh kaum bangsawan di Afrika.

Melihat bibit yang tumbuh subur, para Pangeran akhirnya mulai memperbanyak tanaman kopi di sepanjang rute perjalanannya menuju puncak Gunung Kawi. Akhirnya kini sepanjang perjalanan dari lereng gunung Kelud hingga menuju puncak Gunung Kawi ditemukan perkebunan kopi yang luas dengan varian kopi yang beragam.

Dikembangkan oleh penjajah Belanda

Kopi Pertama Ditanam oleh Pangeran, Ini Kebun Kopi Tertua di Jawa TimurHingga akhirnya jatuh ke tangan pemerintah Belanda dan berhasil menumbuhkan 20 jenis varian kopi. Foto: detikcom

Setelah banyak pendatang Belanda yang masuk ke Indonesia, saat itu hampir semua area dikuasai oleh pemerintah Belanda. Termasuk kebun kopi yang tumbuh subur secara tak sengaja karena sentuhan tangan Pangeran dari Blitar dan sekitarnya.

Pada masa pengelolaan pemerintah Belanda ini ternyata kebun kopi yang awalnya tersebar bisa dikembangkan lebih banyak lagi. Lahan-lahan yang berada di jalur pendakian menuju puncak gunung Kawi dipenuhi oleh tanaman kopi peninggalan para Pangeran tersebut.

Berbuah dengan lebat dan menghasilkan biji kopi yang banyak akhirnya biji kopi di Perkebunan Kopi Tugu Kawisari ini disajikan untuk para tamu. Di tengah perkebunan kopi tersebut ada sebuah bangunan onderneming milik klub Societeit de Harmonie di Rijswijk Batavia.

Klub tersebut merupakan salah satu klub paling bergengsi di Asia Tenggara yang tergabung oleh pembeli kopi di Perkebunan Kopi Tugu Kawisari selama puluhan tahun. Hingga pada tahun 1870 pemerintah Belanda menerapkan sistem tanam paksa dengan salah satu wilayah kekuasaannya adalah Perkebunan Kopi Tugu Kawisari.

Selama ratusan tahun, hasil kebun kopi di sini tidak berani diambil atau dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar karena menganggap harus melakukan ritual berterima kasih kepada nenek moyang karena telah menanam bibit kopi di sini. Kedatangan klub Societeit de Harmonie inilah yang membuat kebun kopi tersebut dipanen untuk pertama kalinya.

Baca juga: 5 Tips Minum Kopi yang Aman Agar Tak Picu Asam Lambung

Fakta lain tentang kebun kopi tertua di Jawa Timur ini ada di halaman berikutnya.



Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads