Sebuah cuitan netizen di media sosial Twitter keluhkan mahalnya harga makanan di Lenggang Jakarta. Ternyata ini fakta yang sebenarnya.
Kawasan Monumen Nasional atau Monas masih menjadi destinasi liburan akhir pekan banyak orang di sekitar ibu kota. Tak hanya menampilkan tugu dan museum yang bersejarah, di Monas juga ada kawasan kuliner yang bisa dinikmati oleh para pengunjung.
Kawasan kuliner bernama Lenggang Jakarta, berada tepat di belakang lapangan parkir IRTI. Beberapa waktu yang lalu, sebuah cuitan netizen menyebutkan bahwa dirinya mendapatkan pengalaman yang mengecewakan saat berkunjung ke sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Serem banget keliling Lenggang Jakarta Monas buat nyari makan, tapi karena sekadar lewat (gak beli) malah kayak diteriakin apa gitu sama pedagangnya. Kalau nggak salah dengar "Kalo nggak niat nggak usah lewat-lewat" atau "Jangan lewat-lewat doang kalau nggak beli..." tulis cuitan yang dikirim pada akun @Askrlfess (22/9).
Selain perilaku pedagang yang dinilai mengganggu, netizen ini juga menyebutkan kejadian merugikan saat dirinya memesan makanan. Ia mengaku dipatok dengan harga yang mahal dan mengecewakan.
"Warung di ujung yang sepi (tapi tetap aja mahal anjirr). Seram deh pokoknya bikin trauma nggak mau ke sana lagi kalau ke Monas. Mending beli di resto yang ramah," lanjut netizen tersebut
Penasaran dengan kejadian yang dialami oleh netizen tersebut, tim detikfood mencoba mengunjungi langsung kawasan Lenggang Jakarta (24/9). Mengitari beberapa kali kawasan kuliner itu ada beberapa fakta yang kami temukan di lapangan.
Berikut ini 5 fakta makanan di Lenggang Jakarta, Monas:
![]() |
1. Terdapat ratusan kedai
Menjadi pusat kuliner dan oleh-oleh di kawasan Monas, Lenggang Jakarta menampung 350 kios pedagang. Inisiasi revitalisasi Lenggang Jakarta ini dilakukan ketika DKI Jakarta dipimpin oleh Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok.
Ratusan kedai atau kios di sini termasuk para pedagang makanan, minuman hingga oleh-oleh tetapi tidak termasuk pedagang di luar kios seperti para penjual kerak telor. Maka tidak heran jika para pedagang akan berlomba-lomba mendapatkan pelanggan.
Lenggang Jakarta menjadi tempat kuliner yang paling dekat bagi pengunjung Monas setelah puas berkeliling dan merasa lapar. Ada menu-menu makanan yang bisa dipilih sesuai dengan selera masing-masing.
2. Persaingan para pedagang
![]() |
Ketika berkaitan dengan pelanggan, para pedagang di sini tampak memiliki persaingan yang sangat tinggi. Setibanya detikfood di kawasan Lenggang Jakarta, kami langsung disambangi oleh hampir semua pedagang makanan yang ada di sana.
Setiap pemilik kedai saling bersahutan satu sama lain untuk menarik pelanggan. "Boleh masuk makan, lihat-lihat dulu menunya," teriak para pedagang yang menawarkan daftar menunya.
Kami tidak langsung mengunjungi salah satu tempat makan untuk membuktikan perkataan yang diterima oleh netizen Twitter saat datang ke Lenggang Jakarta. Setelah berkeliling hingga tiga kali tanpa memilih tempat makan, kami tidak mendengar teriakan seperti yang disampaikan.
Fakta makanan di Lenggang Jakarta lainnya ada di halaman berikutnya.
3. Ada daftar menu dan harga
![]() |
Melihat ungkapan pada cuitan yang mengatakan harga makanan di Lenggang Jakarta, Monas mahal, kami mencoba membuktikan dengan memesan makanan di salah satu kedainya. Agar sesuai dengan pernyataan netizen tersebut kami memilih kedai yang sedang sepi pelanggan.
Saat itu kedai yang paling sepi pelanggan yang kami temukan ada kedai soto ayam dan soto Betawi di dengan posisi menjorok ke ujung dekat dengan pedagang oleh-oleh. Ternyata ada menu makanan yang lengkap dengan harganya sudah dipajang di atas meja.
Saat kami duduk, pemilik kedainya juga langsung memberikan kami tiga buah daftar menu. Pada menu tersebut terdapat pilihan seperti mie ayam, bakso, nasi goreng, soto Betawi, tongseng hingga jus buah yang harganya dipatok mulai Rp 20.000 - Rp 30.000.
4. Harga selain di kedai
![]() |
Setelah membeli makanan pada kedai makanan yang memiliki daftar menu dan harganya, kami juga mencoba mencari pedagang makanan tanpa daftar menu. Pilihan kami tertuju kepada penjual kerak telor yang berjualan hanya dengan pikulan tanpa kedai.
Saat itu kerak telornya juga sedang sepi pengunjung. Ada dua pilihan yang diberikan kepada kami saat memesan yaitu telur ayam dan telur bebek.
Kami mencoba memesan kerak telor dengan telur bebek untuk membuktikan apakah harga makanan tanpa daftar menu di sini dibanderol mahal? Setelah bertanya kepada penjualnya ternyata harga kerak telornya pun dibanderol Rp 20.000 untuk telur ayam dan Rp 25.000 untuk telur bebek.
5. Rasa makanannya
![]() |
Berdasarkan keluhan netizen melalui akun Twitter @Askrlfess yang menyebutkan harga makanan di Lenggang Jakarta Monas mahal, kami tidak menemukan bukti apapun. Seluruh kedai makanan mencantumkan harga yang serupa mulai dari Rp 20.000 - Rp 30.000.
Untuk minumannya sendiri air mineral di sana dibanderol Rp 5.000 per botol yang masih masuk akal untuk harga air mineral di kawasan wisata. Hanya saja kami menemukan bahwa makanan yang disajikan di sini memang kurang variatif. Setiap kedai makanan menyajikan hidangan yang semuanya sama.
Mencoba memesan tongseng kambing dan soto Betawi rasa makanan di sini tidak bisa diharapkan rasanya lezat. Tongseng kambingnya hanya terasa pedas dan kurang berempah tidak seperti tongseng kambing lain. Tetapi untuk menu soto Betawinya terasa lebih berbumbu hanya saja bumbunya masih kurang pekat seperti rasa soto Betawi pada umumnya.