Starbucks kalengan yang dijual di minimarket viral disebut netizen sebagai Starbucks BPJS. Ke depannya, Starbucks bakal menambah varian produk baru yang sama-sama dijual dengan harga terjangkau. Varian apa itu?
Kemunculan minuman kopi Starbucks Ready-to-Drink (RTD) di minimarket Indonesia menghebohkan netizen, terutama penggemar kopi dan minuman Starbucks. Pasalnya harga yang ditawarkan jauh lebih murah dari yang dijual di gerai.
Cukup Rp 15 ribu, kamu bisa menikmati minuman Starbucks kalengan. Dengan harga murah ini, Starbucks kalengan disebut versi BPJS alias memenuhi keinginan kaum yang punya 'Budget Pas-pasan, Jiwa Sosialita'.
Ada dua varian Starbucks kalengan yang sudah bisa ditemukan di supermarket dan minimarket Indonesia sejak 19 September 2022. Keduanya adalah Espresso Latte dan Mocha yang tergolong kategori Starbucks Doubleshot.
![]() |
Minuman kopi klasik ini diberi campuran bahan yang khas. Cita rasa kopinya kuat dengan profil rasa manis berbeda. Pada Espresso Latte, rasa manisnya lebih ringan karena didominasi kopi. Sedangkan pada Mocha, rasa manisnya lebih kuat dengan jejak rasa cokelat.
Ke depannya Starbucks mengumumkan bakal menambah varian baru Starbucks siap minum. Varian itu adalah Starbucks Frappuccino yang merupakan paduan antara kopi dengan susu dan krim kocok. Produk ini diharapkan bisa menemani waktu 'me-time' banyak orang.
Frappuccino sendiri memang varian minuman unggulan Starbucks. Gerai kopi asal Seattle ini mempopulerkan istilah Frappuccino yang terdiri dari aneka bahan dan bercita rasa creamy.
Mengenai asal-usulnya, Starbucks siap minum ini merupakan hasil kerja sama Nestlé dan Starbucks melalui The Global Coffee Alliance. Dari rilis Starbucks yang detikfood terima (23/9), dua perusahaan ini mengumumkan bakal membawa varian produk kopi premium ke pasar Indonesia.
Produk tersebut termasuk biji kopi utuh, biji kopi sangrai, dan biji kopi giling. Tak ketinggalan kapsul kopi Starbucks untuk Nespresso dan Nescafé Dolce Gusto.
"Nestlé dan Starbucks akan terus berkolaborasi membentuk produk baru, inovasi, dan strategi pemasaran yang dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan pengalaman keunikan menikmat Starbucks secara global," bunyi pernyataan dalam rilis.
![]() |
Sebelumnya, aktivis brand lokal Arto Biantoro mengungkapkan pendapatnya soal kehadiran Starbucks kalengan ini. Dihubungi detikfood (21/9), Arto menjelaskan peluncuran minuman kopi siap minum ini adalah salah satu langkah memperluas pasar, sekaligus memperkuat ekuitas brand Starbucks.
"Jadi Starbucks mungkin di bayangan saya ingin merambah dari premium market sampai ke market yang ada di bawahnya. Dan itu sebenarnya sah-sah saja. Memang biasanya dilakukan brand-brand yang memiliki kekuatan ekuitas, brand yang sudah populer, dia kemudian memperbesar kemampuannya atau kekuatannya dengan merambah pasar. Dan itu sekali lagi hal yang wajar," ucapnya.
Kerja sama antara Starbucks dengan Nestlé juga dianggapnya kolaborasi brand yang wajar adanya. "Sudah biasa untuk brand besar dan global itu punya kategori yang tinggi sekali size-nya dari sisi pasar. Artinya spektrumnya luas dari premium market, sampai yang middle, low market. Biasanya mereka bisa men-support," katanya.
Simak Video "Kenapa Starbucks Kalengan Harganya Jauh Lebih Murah?"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)