Penjual Maklor Ganteng Ini Baru Buka Gerobak Langsung Diserbu!

Penjual Maklor Ganteng Ini Baru Buka Gerobak Langsung Diserbu!

Yenny Mustika Sari - detikFood
Selasa, 13 Sep 2022 17:30 WIB
Penjual maklor ganteng di Malang
Foto: YouTube Kawan Dapur
Jakarta -

Penjual makanan berparas ganteng atau tampan memang kerap memikat pembeli. Seperti penjual maklor ganteng di Malang yang setiap harinya ramai diserbu.

Cara menarik perhatian pelanggan ada beragam. Mulai dari menyajikan makanan enak, harga terjangkau, hingga penjualnya yang memiliki paras tampan atau cantik.

Melalui video YouTube Kawan Dapur (30/6), ada penjual maklor atau makaroni telor di Malang yang menarik perhatian karena parasnya yang tampan atau ganteng. Penjualnya bernama Dicky yang berjualan di depan area Universitas Negeri Malang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerobak maklor ini mulai berjualan sejak pukul 16.00 WIB. Baru saja buka, penjualnya langsung ramai dipenuhi pembeli. Maklor atau makaroni telor ini ditawarkan dengan harga Rp 6.000 per porsi.

Baca Juga: Wanita Muslim Jualan Bakso Babi Ini Tuai Pro Kontra Netizen

ADVERTISEMENT
Penjual maklor ganteng di MalangPenjual maklor ganteng di Malang Foto: YouTube Kawan Dapur

Racikan maklor ini terbuat dari makaroni yang digoreng bersama telur hingga kering. Lalu ditiriskan dan ditambahkan taburan bumbu bubuk. Berupa bumbu gurih, manis, dan cabai bubuk.

Cita rasanya ini bisa disesuaikan dengan selera pelanggan. Kebanyakan mereka menyukai cita rasa pedas.

Pelanggan maklor ini kebanyakan adalah wanita. Mereka rela mengantre cukup lama untuk mendapatkan seporsi maklor.

Biasanya pelanggan menunggu sekitar 30 menit hingga 3 jam lamanya. Dicky memberitahukan hal tersebut sehingga pelanggan tak banyak protes.

"Kita harus jelasin ini nunggunya 30 menit - 40 menit. Paling lama 3 jam," ujar Dicky sang penjual maklor.

Baca Juga: 5 Bakmi 'Hidden Gem' Rekomendasi YouTuber Nex Carlos

Penjual maklor ganteng di MalangPenjual maklor ganteng di Malang Foto: YouTube Kawan Dapur

Dicky dulunya adalah karyawan biasa di restoran dan mall. Setelah belajar membuat maklor dari sebuah video YouTube, Dicky memberanikan diri untuk berjualan.

"Dulu kerja ikut orang kayak di mall gitu. Terus lihat dari YouTube. Itu awalnya sih coba-coba jualan di depan rumah yang beli anak-anak kecil. Depan rumah itu kurang lebih 4 bulanan," cerita Dicky saat mulai jualan.

Setelah itu, Dicky juga menjelaskan kalau ia berjualan maklor pindah-pindah dengan berkeliling. Hingga akhirnya menetap di depan kampus Universitas Negeri Malang.

Dari awalnya coba-coba dengan modal Rp 700 ribuan, kini Dicky sudah memiliki 3 cabang maklor. Omzetnya per hari kurang lebih mencapai Rp 1 juta untuk 1 cabang saja.

Baca Juga: Cicip McDonald's di Bali, Bule Ini Muntah Gegara Rasa Menu Ini




(yms/odi)

Hide Ads