5 Kisah Orang Pakistan dan Jepang Jualan Makanan Kaki Lima di Indonesia

5 Kisah Orang Pakistan dan Jepang Jualan Makanan Kaki Lima di Indonesia

Yenny Mustika Sari - detikFood
Rabu, 24 Agu 2022 19:02 WIB
Kebuli Sultan, nasi kebuli gerobakan yang penjualnya asli Pakistan-Turki
Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari
Jakarta -

Banyak orang asing tinggal di Indonesia dan mencoba peruntungannya dalam bisnis kuliner. Seperti orang Pakistan dan Jepang berjualan makanan kaki lima.

Penjual makanan kaki lima di Indonesia tak hanya WNI saja, tapi orang asing atau WNA juga mencoba peruntungan tersebut. Orang asing itu menawarkan beragam pilihan makanan yang rasanya enak dan menarik.

Sebut saja orang Jepang yang membuka warung makan ramen di Surabaya. Ada juga bule di Yogyakarta yang menjual mie ayam bersama sang suami. Hingga orang Malaysia yang laris menjual steak kaki lima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 5 kisah orang asing menjual makanan di Indonesia:

1. Orang Jepang Punya Warung Ramen

Ramen di Surabaya Viral Karena Penjualnya Asli Orang JepangRamen di Surabaya Viral Karena Penjualnya Asli Orang Jepang Foto: TikTok / Febryan Rio Ramadhan

Di Surabaya ada salah satu gerai ramen yang terkenal dan viral. Ramen di sini setiap harinya diserbu pembeli karena rasanya yang lezat.

Nama gerainya adalah Nihon Maru Ramen. Lokasinya ada di Jalan Taman Kayoon No. 1, Surabaya. Selain karena rasanya enak, sang pemilik warung ramen ini adalah orang Jepang asli.

ADVERTISEMENT

Harga ramen di sini dibanderol mulai dari Rp 28.000-Rp 48.000-an. Walaupun harganya terjangkau, tapi kamu tak perlu khawatir soal porsi dan rasanya yang nikmat.

Baca Juga: Penjualnya Asli Orang Jepang, Ramen di Surabaya Ini Diserbu Pembeli!

2. Bule Cantik Jualan Mie Ayam

Kisah Bule Cantik Penjual Mie Ayam di YogyakartaKisah Bule Cantik Penjual Mie Ayam di Yogyakarta Foto: detikFood/Jauh Hari Wawan S

Penjual mie ayam juga banyak terdapat di Yogyakarta, bahkan ada beberapa gerai yang cukup unik. Seperti warung 'Mie Ayam Tololet' yang ternyata milik seorang bule cantik bernama Charly.

Bule ini adalah istri dari Arya pemilik Pamitran Tours. Charly juga sudah tinggal di Indonesia selama 17 tahun, tak heran kalau fasih berbahasa Indonesia bahkan bisa sedikit bahasa Jawa.

Mie ayam yang dijual oleh bule ini harganya juga terjangkau. Mulai dari Rp 7 ribu saja, dijamin kenyang makan mie ayam di sini.

Baca Juga: Bule di Yogyakarta Jualan Mie Ayam, Harga Seporsinya Rp 7 Ribu!

3. Orang Pakistan Jualan Nasi Kebuli Pakai Gerobak

Kebuli Sultan, nasi kebuli gerobakan yang penjualnya asli Pakistan-TurkiKebuli Sultan, nasi kebuli gerobakan yang penjualnya asli Pakistan-Turki Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari

Nasi kebuli biasanya ditawarkan oleh restoran Timur Tengah dengan tampilan mewah. Berbeda dengan yang lain, penjual nasi kebuli satu ini hanya menggunakan gerobak sederhana untuk berjualan.

Sultan Muhammad Reza Khan pemilik Kebuli Sultan yang mangkal menggunakan gerobak di area kuliner samping apartemen Kalibata City. Tepatnya berada di samping penjual minuman dan crepes, seberang rel kereta api.

Untuk menu nasi kebuli ada beragam pilihan, seperti original, daging ayam, sapi, dan kambing. Harganya mulai dari Rp 15.000 - Rp 35.000 per porsi individu.

4. Bule Swiss Jual Ikan di Pangandaran

Viral Bule Swiss Jadi Tukang Ikan di Pangandaran, Jago Bahasa SundaViral Bule Swiss Jadi Tukang Ikan di Pangandaran, Jago Bahasa Sunda Foto: YouTube Petualangan Alam Desaku

Michael, bule asal Swiss yang kini tinggal di Kampung Golempang, Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Bule ini diketahui sudah cinta dengan kebudayaan Indonesia, terutama Sunda. Ia juga jago sekali berbicara dengan bahasa Sunda.

Tinggal di Pangandaran, Michael juga membuka usaha menjual ikan air tawar. Sebelum berjualan, Michael membeli ikan terlebih dahulu dengan kualitas yang segar. Kemudian, ia jual di kiosnya.

5. Orang Malaysia Jualan Steak Kaki Lima

Orang Malaysia jualan steak kaki lima di YogyakartaOrang Malaysia jualan steak kaki lima di Yogyakarta Foto: YouTube Indorasa28

Pria asal Malaysia bernama Muhammad Hanni tinggal di Yogyakarta dalam waktu yang cukup lama. Ia bisa tinggal di sana karena sang istri adalah orang asli Yogyakarta.

Memiliki pengalaman sebagai chef di restoran Singapura menjadi bekal Hanni untuk membuka usaha kuliner kaki lima. Ia dan sang istri mengelola warung steak kaki lima.

Baru beberap bulan berjualan, kedai steaknya langsung ramai diserbu pelanggan. Omzetnya bisa mencapai Rp 9-11 juta per hari.

Baca Juga: Tanggal Tua Bisa Jajan Nasi Pecel Sedap Rp 15 Ribu di 5 Tempat Ini




(yms/odi)

Hide Ads