Sayur lodeh jadi salah satu hidangan favorit di Istana Kepresidenan sejak zaman Soekarno. Ternyata sayur lodeh juga punya arti simbolis yang menarik.
Sayur lodeh adalah hidangan sayur khas Jawa. Terbuat dari aneka macam sayuran. Mulai dari nangka muda, kacang panjang, labu siam, daun melinjo dan lainnya yang diberi kuah santan.
Terciptanya sayur lodeh memiliki cerita sejarah. Setiap bahan yang digunakan memiliki simbol dan makna yang berarti khususnya bagi masyarakat Jawa.
Sayur lodeh juga merupakan lauk favorit presiden Soekarno dan Soeharto. Bahkan sayur lodeh menjadi menu hidangan yang wajib disuguhkan di Istana Kepresidenan hingga kini. Biasanya disajikan dengan tempe goreng dan sambal terasi.
Berikut fakta sayur lodeh:
1. Asal-usul Sayur Lodeh
![]() |
Dikutip dari Good News From Indonesia (03.04/20), sayur lodeh merupakan bukti kreativitas masyarakat Indonesia di tengah perang. Saat itu, Kerajaan Mataram sedang berperang melawan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Batavia.
VOC kemudian menghancurkan lumbung-lumbung makanan milik Kerajaan Mataram. Karenanya, prajurit Mataram pun kelaparan karena lumbung makanan sudah hancur.
Tak hanya itu, VOC juga mengancam para juru masak yang membantu prajurit Mataram. Dari itulah para prajurit memutar otak dan memanfaatkan sisa bahan makanan.
Dari sisa makanan itu, tak disangka menghasilkan rasa yang enak. Yang memasak sayur itu pertama kali adalah salah satu prajurit Sultan Agung yang berasal dari Betawi.
Baca Juga: Resep Sambal Istimewa Ibu Tien Soeharto, Cocok Buat Makan Seafood
2. Penamaan Sayur Lodeh
![]() |
Ada cerita menarik dibalik nama sayur lodeh. Itu berawal ketika teman-teman prajurit menanyakan apa nama makanan tersebut. Karena tidak tahu, prajurit dari Betawi pun menjawab 'Terserah lo deh'.
Nah, dari ketidaksengajaan itu, prajurit Mataram yang berasal dari daerah lain di Pulau Jawa mengira nama makanan itu sayur lodeh. Padahal maksudnya "Sesuai kamu saja mau dinamakan apa".
Namun menurut Sejarawan Fadly Rahman, hal tersebut masih harus dikonfirmasi kepada ahli linguistik, karena resep sayur lodeh juga pernah masuk dalam buku resep Belanda abad ke-19.
3. Jadi Makanan Pengusir Bala
![]() |
Dulu, sayur lodeh dipercaya sebagai makanan yang dapat mengusir wabah dan bala oleh masyarakat Jawa. Sayur lodeh saat itu harus dimasak dengan 7 bahan wajib.
Bahan-bahan tersebut ada mulai dari kluwih, cang gleyor (kacang panjang), terung, waluh (labu), godong so (daun melinjo), buah melinjo, dan tempe.
Karenanya, sayur itu juga dinamakan sayur lodeh 7 rupa. Masak sayur lodeh saat terjadinya bencana pun telah menjadi tradisi bagi masyarakat Jawa.
Namun menurut Fadly Rahman dan Kelik, Peneliti Sejarah Jawa, sayur lodeh untuk tangkal wabah, belum ada rujukan pasti berkaitan tradisi sayur lodeh 7 rupa damn relevansi dengan wabah.
Baca Juga: Resep Sayur Lodeh Jawa yang Sederhana dan Sedap