Apakah Ulat Sagu dan Ulat Jati Halal Dimakan? Ini Pandangan Islam

ADVERTISEMENT

Apakah Ulat Sagu dan Ulat Jati Halal Dimakan? Ini Pandangan Islam

Tim detikFood - detikFood
Rabu, 17 Agu 2022 06:00 WIB
Ridwan Kamil Tantang Bima Arya dan Hengky Kurniawan Cicip Ulat Sagu, Ini Reaksinya
Foto: Instagram @ridwankamil
Jakarta -

Di beberapa daerah di Indonesia ulat populer sebagai makanan. Karena rasanya gurih dan kaya protein. Apakah ulat halal untuk dikonsumsi?

Beberapa jenis ulat yang populer dikonsumsi di beberapa daerah di Indonesia adalah ulat sagu, ulat jati atau gedon. Ulat-ulat itu ada yang dimakan mentah-mentah dan ada pula yang dimasak.

Tentu bagi orang yang tak terbiasa, ini adalah hal yang menjijikkan. Namun bagi orang yang sudah terbiasa, makan ulat sangat bermanfaat karena terdapat kandungan protein yang tinggi.

Dalam hal ini, Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu yang bermanfaat diperbolehkan. Dan sebaliknya jika membahayakan maka hukumnya dilarang.

Baca Juga: Makan Telur Mentah Menyehatkan, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?

Ridwan Kamil Tantang Bima Arya dan Hengky Kurniawan Cicip Ulat Sagu, Ini ReaksinyaUlat itu pada dasarnya menjijikkan maka dalam Islam dijelaskan bahwa rasa menjijikkan itu berasal dari naluri manusia. Sebab itu tergantung pandangan masing-masing individu. Foto: iStock

Ulat itu pada dasarnya menjijikkan maka dalam Islam dijelaskan bahwa rasa menjijikkan itu berasal dari naluri manusia. Sebab itu tergantung pandangan masing-masing individu.

Ada yang mengatakan menjijikkan dan ada pula yang tidak. Sementara itu, hal yang menjijikkan itu najis. Jadi, jika merasa jijik akan suatu hal boleh dikatakan bahwa itu najis.

Sementara itu, ulat masuk ke dalam hal yang menjijikkan, maka hukumnya haram untuk dikonsumsi. Sedangkan jika kita tidak menganggap ulat sagu menjijikkan maka hukumnya boleh dimakan.

Hal ini juga pernah dijelaskan oleh Buya Yahya dalam video ceramahnya (02/10/21). Buya mengatakan bahwa dalam hidup tidak hanya soal hukum tetapi juga akhlak.

Baca Juga: Hukum Makan Buah dan Sayur yang Ada Ulat di Dalamnya

5 Fakta Ulat Sagu, Kuliner Ekstrem yang Kaya NutrisiNabi Muhammad SAW tidak pernah mencontohkan makan yang berbahaya. Foto: iStock

Nabi Muhammad SAW tidak pernah mencontohkan makan yang berbahaya. Buya Yahya menjelaskan bahwa menurut beberapa mazhab, ulat tidak boleh dikonsumsi.

Sebab, binatang yang boleh dimakan tanpa disembelih adalah ikan dan belalang. Karena itu matinya ikan dan belalang tanpa disembelih tidak akan menjadi bangkai.

Sementara selain dua jenis binatang tersebut jika tidak disembelih akan menjadi bangka, maka hukumnya adalah haram. Kecuali, jika ulat tersebut berada di dalam sayuran atau buah.

"Misalnya ulat dalam apel, anda boleh makan apel plus ulat itu seperti gak sengaja kemakan. Tapi gak boleh anda pilih ulatnya, ditaruh piring dan dimakan," ujar Buya Yahya.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Islam Mengenai Makan di Acara Pernikahan?



Simak Video "Jelajah Sumatera, Telisik Lebih Dalam Suku Anak Dalam"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT