Ternyata sayur bobor hingga gudeg sudah ada sejak 200 tahun silam. Hidangan sayur khas Kota Solo dan Jogja ini tercatat dalam Serat Centhini.
Gudeg, sayur bobor hingga sayur bening merupakan sajian sayur rumahan yang sangat populer. Hampir semua keluarga Jawa punya resep atau racikannya sendiri. Mereka mewarisinya turun temurun.
Fakta lain juga didapatkan dari Serat Centhini yang ditulis pada 1814-1823. Buku panduan soal budaya Jawa ini mencatat beragam hidangan rumahan yang sampai saat ini masih dinikmati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serat Centhini
Serat Centhini ditulis atas perintah Adipati Anom Amangkunegara III yang kemudian menjadi raja Keraton Kasunanan Surakarta dengan gelar Sunan Pakubuwono V. Pakubuwono V bertakhta pada 1820-1823.
Terdiri dari 12 jilid, Serat Centhini juga dikenal sebagai Ensiklopedia Kebudayaan Jawa. Sebab, Serat yang disusun oleh tiga tenaga ahli dari Keraton Solo ini meliput berbagai pengetahuan, dari sejarah, geografi, arsitektur, ilmu agama, seni, seksologi, kuliner, dan lain-lain.
Di kalangan akademisi, Serat Centhini sangat populer. Tiap ilmu pengetahuan di dalamnya telah diteliti dengan berbagai teori sampai sekarang.
Kuliner dalam Serat Centhini
Khusus mengenai kuliner, ada beberapa buku dan jurnal yang telah dihasilkan. Salah satunya buku Kuliner Jawa dalam Serat Centhini yang diterbitkan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Yogyakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pada 2014.
Buku yang ditulis Wahjudi Pantja Sunjata dkk ini meneliti hal ihwal kuliner dalam 12 jilid Serat Centhini yang totalnya terdiri dari 3112 halaman. Hasilnya diketahui ada 117 pupuh dan topik yang khusus membahas kuliner di Jawa.
Dikutip dari detikjateng, dari sekian banyak jenis makanan dan minuman yang disebutkan dalam 117 pupuh itu, setidaknya ada 46 jenis makanan yang masih ada hingga sekarang.
Di dalam buku Kuliner Jawa yang merupakan bagian dari Serat Centhini, berikut 7 sayur tradisional khas Jawa yang masih ada hingga sekarang.
1. Sayur Bobor
Bobor adalah sayur yang terbuat dari bayam, kemangi, pepaya muda atau labu, dengan santan sebagai kuahnya. Adapun bumbunya terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, daun salam, daun jeruk purut, lengkuas, dan serai.
Dalam Serat Centhini, sayur Bobor termasuk salah satu makanan yang disuguhkan kepada Mas Cebolang dan empat santrinya saat singgah di rumah Pangeran Tembayat. Tembayat kini dikenal sebagai wilayah Kecamatan Bayat di Kabupaten Klaten.
2. Sayur Bening atau Loncom
Sayur ini terbuat dari bayam, jagung manis, dan wortel. Bumbunya bawang merah, garam, gula, dan temu kunci. Seperti namanya, sayur bening hanya menggunakan air yang dicampur bumbu sebagai kuahnya. Sayur ini juga termasuk makanan yang dihidangkan di rumah Pangeran Tembayat.
Lihar daftar masakan sayur khas Jawa yang tercatat di Serat Centhini di halaman berikut ini !
3. Sayur Padhamara
Bahan dasar sayur ini ialah daging sapi bagian lemak yang direbus hingga lunak, kemudian dicampur kangkung, bumbu, dan santan sebagai kuahnya. Sayur Padhamara juga dihidangkan di rumah Pangeran Tembayat.
4. Sayur Menir
Sayur ini terbuat dari bayam, labu putih, dan jagung manis. Bumbunya meliputi bawang merah, bawang putih, kencur, dan ketumbar. Sama dengan sayur bening, sayur ini berkuah bening alias tanpa santan.
Dalam Serat Centhini, sayur menir disebutkan di beberapa daerah, mulai dari Dukuh Argapura dan Krajan Wanamarta di Jawa Timur, Mataram, Tembayat, dan lain-lain.
5. Opor Bebek
Bumbunya sama dengan opor ayam, bedanya hanya menggunakan daging bebek. Opor bebek masih dijual di daerah pertanian yang banyak peternak bebeknya, seperti di Kecamatan Delanggu dan Polanharjo, Klaten. Dalam Serat Centhini, opor bebek disuguhkan di Wanamarta.
![]() |
6. Gudeg Nangka
Gudeg nangka saat ini dikenal sebagai ikon kuliner khas Kota Jogja. Sesuai namanya, gudeg nangka berbahan dasar buah nangka muda. Adapun bumbunya terdiri dari daun salam, daun jeruk, lengkuas, gula jawa, santan, kemiri, ketumbar, terasi, jintan, dan garam. Dalam Serat Centhini, gudeg nangka disajikan di wilayah Mataram, Wanagiri, Tembayat.
7. Gudeg Manggar
Selain gudeg nangka muda, Serat Centhini juga menuliskan tentang gudeg manggar. Sesuai namanya, gudeg manggar berbahan dasar manggar atau bunga kelapa muda.
Gudeg manggar kini bisa dijumpai di wilayah Srandakan, Bantul, DIY. Dalam Serat Centhini, gudeg manggar disajikan di wilayah Banyubiru dan Pradikan Majasta.
Detikers kamu sering memasak hidangan tradisional sendiri? Resep keluarga sering jadi jagoan untuk disajikan. Selain 7 masakan sayur kuno tersebut jika kamu punya resep-resep masakan tradisional, silakan kirimkan kepada kami. Untuk memeriahkan HUT RI ke-77, ada sejumlah hadiah menarik menanti! Caranya mudah, KLIK DI SINI !
(odi/odi)