Remaja yang berulang tahun ke-18 ini memilih cara berbeda untuk merayakan momen spesialnya. Bukan dirayakan bersama teman-teman, melainkan dengan para pekerja migran!
Hari ulang tahun menjadi salah satu momen spesial yang sering dirayakan. Ada beberapa orang memilih untuk merayakan momen itu bersama keluarga dan teman-temannya. Tetapi berbeda dengan remaja ini yang justru mau rayakan ulang tahun dengan orang lain.
Remaja yang baru menginjak umur 18 tahun bernama Jaydon Larson Dunning memiliki cara sendiri dalam merayakan harinya itu. Melansir asiaone.com (08/08), tahun ini tepatnya tanggal 7 Agustus lalu, Larson merayakan ulang tahunnya dengan sekelompok pekerja migran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pekerja migran itu diundang ke salah satu restoran di Sakunthala's Food Palace di Race Course Road, Singapura. Mereka berasal dari negara bagian Tamil Nadi di India Selatan dan bekerja di Keppel Shipyard.
![]() |
Kebetulan sekali, ibu dari Larson juga memiliki organisasi yang mendukung para pekerja migran. Tak heran kalau bagi ibu dan keluarga Larson, kedatangan pekerja migran dalam acara ulang tahun remaja ini bukanlah hal aneh.
Akhirnya bersama dengan ibu, ayah, lima teman, dan beberapa kerabat, serta 12 pekerja migran, Larson meniup lilin dan makan bersama di hari ulang tahunnya.
![]() |
Sebenarnya momen merayakan ulang tahun dengan orang lain ini sudah sering dilakukan oleh Larson. Sebelumnya, Larson juga pernah memesan makanan dari restoran untuk diantarkan kepada perusahaan sosial yang mempekerjakan orang-orang berkebutuhan khusus.
Mulianya hati Larson dan keluarga karena bisa membagikan momen bahagia bersama dengan orang lain yang membutuhkan.
Salah satu pekerja migran bernama Divagar pun mengungkap bahwa ini adalah pertama kalinya bagi dia untuk menyantap makanan di restoran.
Ia menambahkan bahwa beberapa rekan kerjanya juga belum pernah mencoba makan bersama seperti ini.
Pekerja migran lainnya juga mengungkap, "Malam ini adalah malam yang bahagia. Itu membantu aku dalam menghilangkan beban dan tekanan aku dalam bekerja. Merasa seperti saudara," ungkap Ram Kumar.
Tampaknya memang keluarga ini sering melakukan kegiatan terpuji dalam bentuk bantuan sosial ataupun sekadr menyenangkan mereka dengan memberi atau mengajak makan.
Sejak Larson berumur 12 tahun, dia dan ibunya sudah mulai aktif mendonasikan baju-baju bekas untuk pekerja konstruksi dan tetangga mereka. Apa yang dilakukan oleh Larson dan keluarganya memang menjadi bentuk bantuan yang tulus.
Dalam momen ulang tahunnya itu, remaja ini mengungkap bahwa dirinya senang bisa melihat para pekerja menikmati malam.
"Sungguh memuaskan bisa mengenal para pekerja migran dan melihat mereka bersenang-senang, tertawa, mengambil foto dan berbagi momen dengan teman-teman mereka di India melalui video call juga," tutupnya.
(aqr/adr)