Pelanggan adalah raja, tapi bukan berarti pelanggan bisa bertindak semena-mena. Jangan sampai ada pelanggan resek yang pura-pura protes menu demi dapat menu gratis lainnya. Duh!
Kisruh antara penjual makanan dan pelanggan kerap terjadi, seperti halnya yang terjadi di Singapura ini. Ceritanya datang dari sudut pandang si penjual makanan.
Mengutip Asia One (1/8/2022), Tommy Wong yang merupakan pemilik restoran burger Nothing But Cheeseburger (NBCB) curhat di TikTok mengenai pelanggan usil yang datang ke gerainya di Katong Kamis lalu (28/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelanggan itu merupakan keluarga yang terdiri dari 3 orang. Wong bercerita ketiga orang itu meminta burger yang sudah mereka makan setengah untuk diganti baru. Mereka lakukan hal ini dengan kedok protes.
![]() |
Keluarga itu mengatakan patty burger tidak matang sempurna (well-done) seperti yang diinginkan. Tapi anehnya, mereka baru protes untuk minta burger baru, setelah burger di tangan mereka sudah dimakan banyak.
Sebelumnya Wong menyebut sudah melatih stafnya untuk selalu bilang ke pelanggan sebelumnya. Mereka menginformasikan kalau patty burger biasanya dibuat dalam tingkat kematangan medium atau medium-rare. Jika ingin beda, bisa beri tahu sebelumnya.
"Mereka mengambil burger dan memakannya. Hal paling konyol adalah anaknya datang (kepada kami) dan berkata dia ingin patty yang well-done," kata Wong.
Mengingat pihak restoran tak mau mengambil burger milik sang anak yang sudah dimakan setengah, mereka pun memberikan anak itu burger baru. Tapi hal yang tak disangka-sangka terjadi setelahnya.
Tak lama, ayah anak itu muncul dan protes hal sama ke staf restoran. Burger miliknya bahkan sudah dimakan lebih dari 3/4 bagian, hanya sisa setangkup yang belum dimakan.
Karena berbaik hati, Wong kabulkan juga permintaan ayah anak itu. Ia merasa karena sudah mengganti burger anaknya, maka ia ingin mengganti burger sang ayah.
![]() |
Wong pikir masalahnya sudah selesai, tapi ternyata belum! Ibunya menyambangi staf restoran juga untuk mengganti burger. Akhirnya pihak NBCB mengabulkan permintaan itu dengan terpaksa.
"Tolong jangan lakukan ini pada restoran. Ini sangat tidak adil," kata Wong. Ia mengatakan restoran merugi, dari segi waktu maupun biaya yang dikeluarkan.
Wong juga mengaku sulit menolak protes atau berdebat dengan pelanggan karena bisa berbalik buruk untuk citra mereka. "Jadi jangan manfaatkan kondisi ini, dan terutama jika kamu tidak yakin... Biarkan pegawai restoran tahu, atau paling tidak tanya," kata Wong.
Diwawancarai Asia One, Wong bilang, "Sebagai bisnis baru di area tersebut dan relatif tidak dikenal, kami cenderung untuk menyetujui permintaan pelanggan karena kami tahu itu merugikan kami jika terjadi pertengkaran."
![]() |
Meskipun pengalamannya kurang menyenangkan, Wong mengatakan kejadian ini tidak akan menghalangi dia untuk terus memenuhi permintaan pelanggan.
"Pasti ada permintaan yang tulus seperti pelanggan hamil atau pelanggan yang baru sembuh dari penyakit. Sebagai outlet F&B kami akan selalu customer-centric, tapi sayangnya, ada kalanya orang hanya memanfaatkan kami," katanya.
Untuk mencegah kejadian seperti ini terjadi lagi, Wong mengaku telah memasang tanda-tanda di toko untuk memberi tahu pelanggan tentang kematangan burger.
Video Wong telah mengumpulkan lebih dari 400 komentar dari netizen yang setuju bahwa keluarga tersebut "mengambil keuntungan" dari situasi tersebut.
"Sudah terlihat jelas tujuan mereka (protes burger untuk dapat burger baru)... Sangat sedih melihat bagaimana orang tua membesarkan anak mereka dengan cara seperti itu," ujar seorang netizen.