Gerai ngo hiang ini jadi perbincangan karena hendak menjual resepnya. Tak tanggung-tanggung, harga yang ditawarkan mencapai Rp 5 miliar!
Ngo hiang adalah gorengan khas China yang punya banyak penggemar. Dibuat dari daging babi atau ayam yang dicincang halus, dibalut kulit tahu kemudian digoreng.
Ngo hiang populer di Indonesia, Malaysia, Singapura, hingga Filipina. Makanan khas Hokkien dan Teochew ini disukai karena rasanya yang lembut gurih.
Di Singapura, ada sebuah gerai ngo hiang yang jadi perbincangan. Bukan karena hidangannya, melainkan karena keputusan pemilik gerai untuk menjual resep asli ngo hiang mereka.
Mengutip Must Share News (27/6), gerai China Street Fritters di Maxwell Food Centre tadinya berencana tutup pada Maret 2022, namun beruntung penggemarnya masih bisa menikmati ngo hiang mereka sampai hari ini.
![]() |
Hanya saja, mereka tetap mencari pembeli yang mau melanjutkan bisnis ini. Mereka juga memutuskan jual resep rahasia mereka seharga S$500,000 atau sekitar Rp 5,3 miliar!
Harga fantastis ini sebenarnya sudah turun 50%. Tadinya mereka mematok harga hingga S$1 juta atau sekitar Rp 10 miliar.
Penjualan gerai hingga resep ngo hiang oleh China Street Fritters tentu bukan tanpa alasan. Generasi kedua pengelola usaha ini, Ng Kok Hua (65) mengatakan ia dan kesembilan saudaranya sudah berusia di atas 60 tahun.
Mereka sudah membantu ayahnya membuat ngo hiang sejak kecil. Beberapa dari anak tersebut sayangnya memilih karir berbeda. Mereka tak ingin jadi penjual ngo hiang.
Hanya Ng, sang istri, seorang kakak perempuan, kakak laki-laki, dan adik laki-lakinya yang masih berkecimpung dalam bisnis ini. Sayangnya kakak perempuannya yang berusia 79 tahun sudah pensiun.
Dirinya dan sang istri pun sudah tidak prima dari segi kesehatan. Masing-masing harus jalani operasi untuk varises dan punya masalah lutut.
Semua kondisi inilah yang membuat mereka bermaksud menjual resep ngo hiang hingga Rp 10 miliar. Dengan harga ini, mereka bakal mengajari pemilik baru cara menjalankan kios.
![]() |
Ng menjelaskan rencana penjualan resep ngo hiang menjadi serba salah pada tahun 2020 ketika pandemi Covid-19 merebak. Saat itu mereka sebenarnya sudah punya calon pembeli potensial.
Sayangnya industri kuliner Singapura sangat terdampak Covid-19. Investasi yang direncanakan berakhir gagal.
Meski resep yang ditawarkan cukup mahal, nyatanya China Street Fritters sempat mengundang minat pembeli. Baca di halaman selanjutnya.