Sayang sekali restoran legendaris ini harus menutup salah satu gerainya. Restoran yang dikenal dengan sup ikannya terpaksa melakukan ini karena masalah biaya.
Akhir-akhir ini banyak restoran legendaris yang harus menutup gerai mereka. Banyak faktor yang menyebabkannya, tetapi sebagian besar dari mereka merasa sulit untuk membayar biaya dengan pendapatan mereka yang saat ini sedang menurun.
Ini seperti apa yang terjadi pada restoran legendaris Ka-Soh yang terletak di Singapura. Restoran Ka-Soh yang sudah didirikan sejak 1995 ini terkenal dengan sup ikan ala Kanton yang kental dan kaya akan rasa. Mereka memiliki gerai andalan yang terletak di Alumni Medical Center di Singapore General Hospital (SGH) di Outram.
Mengutip mothership.sg (09/06), gerai ini menjadi salah satu yang paling banyak dikunjungi karena bisa menampung hingga 100 orang. Bahkan gerai Ka-Soh yang di Outram berhasil mendapatkan penghargaan Michelin Bib Gourmand karena menyajikan makanan enak dengan harga yang terjangkau.
Restoran yang telah diwariskan turun-temurun ini telah mengumumkan pada unggahan Facebook mereka bahwa gerai Ka-Soh di Outram akan mulai ditutup pada akhir Juni.
Selama 20 tahun restoran Ka-Soh di Outram telah menjadi salah satu gerai paling populer. Lokasi yang terletak di rumah sakit membuatnya menjadi ikonik. Banyak tenaga medis yang ternyata sering mampir untuk menyantap makan siang di gerai ini.
Meskipun sudah berdiri puluhan tahun, dan banyak mendapatkan dukungan dari pelanggan, nyatanya restoran ini tetap mengalami kesulitan. Salah satu pemilik generasi ketiga mereka yaitu Cedric Tang, mengungkapkan alasan tutupnya gerai ini dalam sebuah wawancara dengan media China Shin Min Daily News.
Pihak restoran mengatakan bahwa penutupan restoran di cabang Outram ini adalah keputusan yang menyakitkan. Dengan berbagai pertimbangan yang sulit, gerai ini harus terpaksa ditutup.
Beberapa karyawan berhenti setelah ayah Tang yaitu pemilik generasi kedua Tang Tat Cheong wafat pada 31 Maret lalu. Dengan perbatasan yang sudah dibuka, karyawan Malaysia juga banyak yang pulang ke kampung halaman mereka.
Terlebih lagi karena gerai Outram ini memang sudah tua, kondisi peralatan seperti AC dan freezer semakin memburuk. Untuk memperbaiki alat-alat tersebut saja sudah memakan biaya hingga ratusan juta, dan diperburuk dengan kenaikan biaya operasional listrik dan air.
Dampak pandemi terlalu berat untuk ditanggung oleh bisnis restoran mereka ini. Meskipun pandemi telah mereda, namun nyatanya masih banyak bisnis kuliner legendaris yang berjuang untuk pulih. Bahkan tak sedikit dari mereka harus menyerah dengan menutup bisnisnya.
Simak Video "Video: 3 Rekomendasi Restoran Indonesia di Berlin"
(aqr/odi)