Walaupun didominasi penduduk keturunan China, di Singapura ada juga kafe yang dimilik oleh seorang Muslim. Tapi sayangnya, kafe ini telah mengumumkan rencana penutupannya.
Singapura dikenal sebagai negara yang begitu kental budaya Chinesenya. Penduduknya didominasi oleh orang-orang keturunan China yang menetap, bekerja, hingga mereka yang mengembangkan bisnis kuliner keluarga secara turun temurun.
Hampir semua kuliner yang dijajakan di Singapura, mayoritas merupakan olahan makanan Asia atau makanan Chinese. Misalnya mie, babi, bebek, jajanan pasar hingga beberapa kafe-kafe yang sering dijadikan tempat untuk bersantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata di Singapura ada juga salah kafe yang dimiliki oleh seorang Muslim dan cukup populer. Sayangnya, kafe yang belum lebih dari dua tahun ini telah mengumumkan rencana penutupan gerainya.
![]() |
Mengutip Asiaone (31/5), kafe bernama Maison Sucre merupakan kafe populer yang dimiliki dan dikelola oleh seorang Muslim yang menetap di Singapura. Kafe ini memiliki satu gerai pusat dan satu gerai cabangnya.
Kafe yang terkenal dengan hidangan pastrynya ini berada di Lengkok Bahru dan Balestier Road, Singapura. Sayangnya pada hari Jumat (27/5), kafe ini secara resmi mengumumkan rencana penutupan kedua gerainya.
Rencana penutupannya tersebut disampaikan melalui sebuah unggahan akun Instagram resmi mereka. Bahkan dalam unggahan tersebut dilengkapi juga salam perpisahan dari executive pastry chef, Elzuan, yang telah membangun kafe ini sejak awal pembukaannya 2 tahun silam.
"Mengucapkan selamat tinggal tidak pernah mudah. Mengucapkan selamat tinggal tidak selalu berarti menjadi sebuah akhir. Perkataan tersebut bisa berarti sampai kita ketemu lagi," tulis executive chef tersebut.
![]() |
Pada keterangan unggahannya tersebut, Maison Sucre juga mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan para pelanggan dan penggemarnya. Tetapi merek mengatakan bahwa penutupan ini bukan sebuah akhir. Ada janji manis yang diberikan kepada pelanggan setianya tetapi masih dirahasiakan.
"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah memberikan dukungannya selama ini. Selamat tinggal untuk saat ini, sampai bertemu lagi," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.
Banyak pelanggannya yang mengaku sedih mendengar penutupan dari kafe yang diakui punya berbagai hidangan pastry terbaik. Pelanggannya mengaku takut merindukan sajian croissants, cinnamon rolls, dan lemon meringue tarts yang menjadi andalannya di sini.
Pengumumannya tersebut menjadi hari terakhir kafe Maison Sucre beroperasi. Hingga saat ini masih belum ada kejelasan terkait ungkapan 'sampai bertemu lagi' ataupun 'penutupan ini bukan akhir'. Banyak pelanggannya yang masih menunggu kejutan apa yang akan dilakukan oleh kafe yang menyajikan cinnamon rolls paling enak ini dengan janji yang mereka sampaikan sebelum penutupannya.
(dfl/adr)