Ramen identik dengan kuahnya yang gurih hangat, tapi tahukah kamu ada ramen tanpa kuah? Jenis ramen kering ini bernama abura soba. Begini sejarah hingga racikan abura soba.
Banyak orang mengenal variasi ramen terbatas pada rasa kuah atau toppingnya saja, padahal ada varian ramen berbeda yang disajikan tanpa kuah. Ramen ini bahkan menjadi menu populer di berbagai restoran ramen di Jepang maupun luar negeri.
Ramen kering ini tak ubahnya mie goreng dengan tambahan banyak topping. Meski begitu, untuk memakannya disarankan menambahkan beberapa bumbu yang ada di meja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Variasi ramen kering ini dikenal bernama abura soba. Nama lainnya mazemen, mazesoba, monja soba, tenukisoba, shiruanashi, hingga shirunashi. Perbedaan nama ini merujuk pada di wilayah Jepang mana ramen kering itu dinikmati.
Apa itu abura soba?
Mengutip Fine Dining Lovers (26/6/2021), "abura" berarti "minyak" dalam bahasa Jepang, sementara "soba" adalah jenis mie dari buckwheat. Singkatnya "abura soba" berarti "mie dengan minyak", tetapi ada yang lebih suka mengartikannya sebagai "mie tanpa kuah" karena nyatanya penggunaan minyak pada abura soba hanya sedikit.
Penamaan abura soba terbilang unik lantaran mie yang dipakai untuk membuatnya sebenarnya bukan soba, melainkan mie ramen pada umumnya yang terbuat dari tepung terigu. Hal ini terkait sebutan ramen di Jepang.
Mengutip Sudahi Recipes (17/5/2020), orang Jepang juga menyebut ramen sebagai "chuukamen" atau "soba China". Nama "soba" itulah yang kemudian diambil untuk nama abura soba. Penyebutan nama ini juga berlaku untuk hidangan yakisoba yang dibuat dengan mie China biasa, bukan soba dari tepung buckwheat.
Terlepas dari penamaan yang membingungkan ini, pada umumnya abura soba di Jepang dibuat dari jenis mie ramen biasa atau mie gandum China yang serupa.
Topping abura soba
![]() |
Secara tradisional, abura soba diberi topping irisan chashu babi, rebung, irisan nori (rumput laut), daun bawang, bawang putih cincang, dan terkadang telur rebus matang atau setengah matang.
Meski begitu, ada variasi topping abura soba. Untuk bahan protein bisa juga ditambahkan daging cincang, dumpling daging, tahu panggang, hingga puff tofu goreng. Untuk sayurannya bisa memakai jamur shiitake, acar akar teratai, tempura sayuran, hingga biji wijen.
Lalu untuk menikmati abura soba, ada caranya. Penikmat abura soba perlu mencampurkan saus tare yang ada di bagian bawah abura soba. Selanjutnya tambahkan minyak cabe dan cuka sebagai 'bumbu standar' jenis ramen ini.
Pertama diracik di Tokyo tahun 1950
Abura soba konon dikenal pertama kali di Tokyo pada pertengahan tahun 1950-an. Ada dua cerita soal asal usul hidangan ramen kering ini.
Pertama, abura soba katanya disajikan di restoran dekat Hitotsubashi University di Kunitachi, Tokyo pada tahun 1953. Kedua, abura soba disebut dibuat di sebuah restoran dekat Asia University di Musashino yang juga berlokasi di Tokyo.
Dua universitas ini berjarak sekitar 30 menit jika ditempuh dengan kereta. Jadi bisa dibilang abura soba berasal dari sekitar wilayah dua universitas ini.
Pada akhirnya, abura soba adalah makanan populer di kalangan mahasiswa dua kampus tersebut. Banyak juga pegawai-pegawai kantor berusia muda yang menikmati abura soba sejak tahun 1950-an.
Abura soba khas Tokyo juga dijual di Jakarta, lihat halaman selanjutnya.
Simak Video "Nyobain Hidden Gem Ramen Halal di Shinjuku Jepang"
[Gambas:Video 20detik]