Gigih! Pasangan Muda Ini Berhenti Kerja Demi Punya Gerai Mie Bersama

Gigih! Pasangan Muda Ini Berhenti Kerja Demi Punya Gerai Mie Bersama

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Minggu, 10 Apr 2022 18:00 WIB
Gigih! Pasangan Muda Ini Berhenti Kerja Demi Punya Gerai Mie Bersama
Foto: Melissa Teo/Asia One
Jakarta -

Selama 5 tahun, pria bernama Lam Geng Han ini bermimpi punya gerai makanan sendiri. Mimpi tersebut akhirnya terwujud pada Februari 2022 dimana ia membuka gerai mie bersama sang tunangan!

Kisah cinta pasangan ini bisa jadi bikin iri karena mereka mencapai tujuan bersama. Adalah Lam Geng Han (26) dan Chelsea Goh (24) yang kini menjalankan bisnis gerai mie dengan nama No. 25 Minced Meat Noodle. Nomor 25 merupakan tanggal hari jadi Geng Han dan Chelsea.

Mengutip Asia One (6/4/2022), sebelumnya Geng Han sudah punya pengalaman di bidang kuliner. Ia pernah bekerja sebagai junior sous chef di Burger & Lobster. Juga menjadi chef de partie di restoran seafood Scaled by Ah Hua Kelong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski sudah memiliki posisi yang bagus, Geng Han putuskan keluar dari zona nyamannya. Ia lebih pilih menjalankan gerai makanan kaki lima (hawker) dibanding membuka restoran sendiri.

Hal ini karena Geng Han mencintai budaya hawker. Ia merasa chef muda sepertinya harus lebih bisa mencintai makanan kaki lima Singapura.

ADVERTISEMENT

"Cita rasa kuno dari makanan-makanan hawker Singapura perlahan mulai memudar, dan itu benar-benar mengejutkan saya. Saya merasa harus melakukan sesuatu untuk budaya hawker," kata Geng Han.

Mendapat dukungan dari kekasih

Gigih! Pasangan Muda Ini Berhenti Kerja Demi Punya Gerai Mie BersamaGeng Han dapat dukungan dari tunangannya saat mendirikan gerai mie. Foto: Melissa Teo/Asia One

Siapa sangka, misi mulia Geng Han begitu didukung pasangannya, Chelsea. Tunangannya ini justru menyemangati dia agar cepat membuka gerai hawker sendiri.

"Saya tidak akan bisa sampai tahap ini tanpa dia karena saya orang yang sangat berhati-hati. Dia memiliki karakter agresif, jadi dia mendorong saya untuk benar-benar melakukannya," lanjut pria ini.

Tak sekadar omongan, Chelsea membuktikan dukungan penuh pada Geng Han. Ia sampai keluar dari pekerjaannya yang mapan dan menjanjikan di bidang accounting.

"Lakukan saja. Gagal dulu baru kemudian kita bicara," begitu kata Chelsea saat menyemangati pasangannya. Mereka pun mulai mewujudkan mimpi bersama.

Terinspirasi dari hidangan mie daging cincang

Gigih! Pasangan Muda Ini Berhenti Kerja Demi Punya Gerai Mie BersamaMinced meat noodle jadi menu utama yang ditawarkan gerai Geng Han. Foto: Melissa Teo/Asia One

Keduanya pilih menjual minced meat noodle alias mie dengan topping daging cincang karena merasa tak ada menu mie ini yang enak di pasaran. Selain itu, warung mie langganan mereka di Eunos kini sudah tidak beroperasi lagi.

Geng Han bertekad untuk 'menyuntikkan' rasa nostalgia itu ke dalam menu buatannya sendiri. Mereka juga bereksperimen dengan berbagai resep di rumah. Perlu waktu 1 tahun untuk menemukan formula yang tepat.

Menariknya, Geng Han dan Chelsea melakukan pencarian resep saat mereka masih bekerja penuh pada profesinya dulu. "Setiap langkah di sepanjang jalan, kami terus mengubah banyak hal karena kami selalu tidak puas," kata Geng Han.

Ia mengatakan sulit menemukan resep yang enak, apalagi Chelsea memiliki selera yang tinggi. Setelah itu, mereka masih harus berjuang menemukan tempat yang tepat untuk berjualan.

Setelah ke sana ke sini, mereka berjodoh dengan lokasi di Bukit Merah. Geng Han dan Chelsea mengaku suka suasana di sekitar tempat ini.

Meski begitu, mereka harus mengeluarkan biaya besar untuk mendirikan gerai mie. Totalnya mencapai $25,000 atau sekitar Rp 359 juta!

Diakui mereka, dana tunai yang dimiliki terbatas. Mereka harus berhemat dan menabung sebisa mungkin. Untuk merenovasi tempat dan menyiapkan area bersantap juga mereka mendapat bantuan dari orang-orang terdekat.

Geng Han dan Chelsea merasakan tantangan jadi penjual hawker muda. Ceritanya ada di halaman selanjutnya.

Perjuangan menjadi penjual hawker muda

Gigih! Pasangan Muda Ini Berhenti Kerja Demi Punya Gerai Mie BersamaGeng Han memiliki mimpi punya gerai makanan sendiri sejak 5 tahun lalu. Foto: Melissa Teo/Asia One

Geng Han mengatakan senang mimpinya bisa memiliki gerai makanan sendiri akhirnya terwujud, namun ia menghadapi sejumlah tantangan. Dirinya mengaku lelah fisik dan mengerti kenapa banyak anak muda enggan berprofesi sebagai penjual hawker.

"Sangat sangat melelahkan. Tempat kerjanya kecil, ramai, panas, tidak ada pendingin udara, dan berkeringat. Kamu hanya perlu menggertakkan gigi dan menyelesaikannya," kata Geng Han.

Chelsea menimpali, dirinya juga harus menyesuaikan diri. Ia tidak terbiasa bekerja di lingkungan hawker yang seperti itu. "Saya sudah bekerja di kantor selama enam sampai tujuh tahun dan tiba-tiba saya melakukan ini. Tapi tidak apa-apa, saya akan berhasil melampauinya," katanya mantap.

Tantangan lain adalah jam kerja yang panjang. Geng Han dan Chelsea bisa bekerja selama 14-15 jam dalam sehari. Mereka harus tiba di gerai pukul 6 pagi dan baru sampai rumah sekitar pukul 9 malam.

Saat ini mereka masih bekerja sendiri. Belum ada pegawai yang direkrut karena mereka belum mampu mempekerjakan siapapun. "Margin keuntungan kami sangat ketat. Orang-orang mengira pedagang kaki lima menaikkan harga untuk mendapat lebih banyak untung, tapi faktanya harga makanan melonjak gila-gilaan," kata Geng Han.

Gurih nikmat mie daging cincang dengan kaldu tulang babi

Gigih! Pasangan Muda Ini Berhenti Kerja Demi Punya Gerai Mie BersamaKuah kental gurih yang dipakai untuk mie berupa kaldu yang dibuat dari tulang babi. Foto: Melissa Teo/Asia One

Mengenai menu yang dijajakan No. 25 Minced Meat Noodle, namanya bak chor mee. Berupa mie yang dilengkapi kaldu kental seperti kaldu tulang babi gaya tonkotsu.

Geng Han lalu memberi sentuhan lokal dengan memakai bahan tradisional seperti ti por alias ikan bulu ayam jambrong. Ikan ini dimasak bersama kaldu tulang babi selama sekitar 8 jam. Hasilnya kuah mie memiliki rasa gurih kuat dan nikmat.

Menu Signature Minced Meat Noodle di gerai mereka dibanderol $7 atau sekitar Rp 100.500. Kuahnya disajikan terpisah dari mie untuk mencegah mie menjadi basah dan lembek.

Cita rasa kuahnya disebut reporter Asia One sangat enak. Warnanya lebih keruh dan teksturnya lebih kental dari mie daging cincang biasa. Toppingnya juga lengkap seperti daging babi cincang, irisan daging babi tanpa lemak, hati babi, dan bahkan perut ikan goreng.

Semuanya disempurnakan dengan tekstur mie yang al dente dan adanya saus sambal homemade buatan Geng Han. Kalau tertarik mencicipinya saat di Singapura, No. 25 Minced Meat Noodle berlokasi di Blok 161 Bukit Merah Central #01-3749.

(adr/odi)

Hide Ads