Pasangan suami istri ini pilih berhenti kerja sebagai pengacara. Keduanya kompak alih profesi jadi pebisnis matcha dan raih kesuksesannya dengan cara lain.
Penilaian seseorang terhadap karir yang mapan seringkali tak sesuai dengan mereka yang menjalaninya. Tampak gagah dengan jas dan dasi, nyatanya banyak pekerja yang memilih alih profesi dan mencari peruntungan dengan cara lain.
Tidak sedikit kisah para pekerja yang keluar dari zona nyaman kemudian menantang dirinya sendiri. Hal ini seperti yang dialami sepasang suami istri asal Singapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir DNYUZ (7/2), Elias Tiong awalnya seorang pengacara profesional dengan jadwal yang padat. Sampai akhirnya ia yang merasa lelah dengan pelatihan yang harus ditempuh pergi berlibur bersama istrinya ke Jepang.
Baca juga: Legend Banget! 5 Warung Soto Ini Usianya Sudah 100 Tahun
![]() |
Tak disangka perjalanannya ke Jepang justru menjadi titik balik di mana Elias memilih untuk berhenti dari pekerjaannya. Pengalaman minum matcha yang segar dan otentik di Jepang bersama istrinya membuat Elias jatuh cinta dengan matcha.
Singkat cerita, pada 2019 Elias dan istri memberanikan diri memproduksi matcha botol buatannya sendiri. Bahan yang digunakan berupa matcha premium berkualitas ceremonial dan susu segar yang rasanya mirip seperti di kafe.
Namun latar belakangnya yang tak memiliki pengalaman bisnis memiliki risiko tinggi untuk gagal. Investasi awalnya dilakukan sekitar Rp 18 juta, dana tersebut sudah termasuk biaya produksi serta riset untuk pengembangan produk.
Uniknya, di tengah gempuran pandemi Covid-19, bisnis yang baru dimulai ini justru melesat tajam. Matcha kemasan botol laris manis di pasaran sebab tingginya permintaan minuman kemasan untuk persediaan karantina mandiri di rumah saat itu.
![]() |
Tahun 2024, Hailee yang merupakan istri Elias mengikuti jejak suaminya untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai pengacara. Lantas keduanya kini fokus untuk mengurus Crafti, merek matcha produksinya sendiri, sebagai suatu perusahaan utuh yang mandiri.
Selain berhasil belajar bisnis, pasangan suami istri ini juga mendapatkan ilmu baru untuk memperkuat hubungannya. Berbagai tantangan yang dijalani, dalam ranah bisnis sekalipun, diakui Elias membuat rumah tangganya semakin kuat.
Ia juga menyadari bahwa menjadi pengusaha artinya harus siap melihat keuntungan hanya sebatas di atas kertas tetapi tak punya uang pada tabungannya. Kerja kerasnya tersebut akhirnya terbayar lunas pada tahun ke lima. Keuntungan besarnya mulai terlihat dan memperbaiki keuangan rumah tangga Elias dan Hailee.
Elias mengaku tak pernah menyesal untuk mendirikan bisnis matcha bersama istrinya. Bahkan ia tengah mempersiapkan rencana jangka panjangnya dan mengembangkan 10 orang karyawan yang telah dipekerjakannya sekarang.
(dfl/adr)