Tiap daerah di Indonesia punya menu takjil khas. Dari Aceh, ada boh rom-rom, timpan srikaya, hingga meuseukat yang legit dan gurih.
Di Aceh, kamu bakal dimanjakan dengan kehadiran aneka takjil untuk berbuka puasa. Jenisnya beragam dengan rasa manis gurih yang puaskan selera.
Kebanyakan dibuat dari beras ketan, tapi memiliki isian dan paduan bahan yang berbeda. Misalnya lepat gayo yang diisi kelapa parut, lalu ada lemang yang rasanya lebih ke arah gurih karena dipadukan santan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga menu takjil khas Aceh lainnya seperti roti jala yang bisa dinikmati dengan cocolan kari ayam atau kambing. Kalau suka yang manis bisa coba roti jala dengan taburan keju hingga susu kental manis.
Ini dia 7 menu takjil khas Aceh yang populer:
1. Boh Rom-rom
![]() |
Tampilannya mirip klepon, inilah boh rom-rom yang identik sebagai menu buka puasa masyarakat Aceh. Bola-bola hijau yang kenyal manis ini dibuat dari tepung beras ketan sebagai bahan utamanya. Warna hijaunya didapat dari penggunaan sari pandan.
Boh rom-rom diberi isian gula pasir atau potongan gula aren. Kue ini direbus hingga matang lalu diberi taburan kelapa yang gurih. Saat disantap, boh rom-rom bakal memberikan sensasi isian 'meledak' di mulut. Kue ini mudah ditemui di pasar-pasar takjil di Aceh.
2. Lepat gayo
![]() |
Masyarakat suku Gayo menyambut ramadan dengan tradisi meugang dimana mereka saling bertukar lepat gayo. Hidangan ini menjadi simbol perekat atau pemersatu.
Lepat gayo dibuat dari tepung beras ketan, kelapa parut, dan gula aren. Adonan berwarna kecokelatan ini kemudian dibungkus daun pisang dan dibakar di atas arang untuk mematangkannya. Lepat gayo termasuk kudapan yang awet disimpan berhari-hari.
3. Lemang
![]() |
Lemang atau leumang adalah menu takjil khas Aceh yang amat populer. Lemang terbuat dari adonan beras ketan dan santan, lalu dibakar menggunakan bilah bambu hingga matang. Mirip lamang Sumatra Barat atau nasi jaha khas Manado.
Rasanya legit dan gurih. Lemang banyak dijual jelang buka puasa. Paling enak disantap dengan tambahan saus gula aren atau gula pasir. Ada juga yang suka lemang versi dicocol durian. Nikmat!
4. Timpan srikaya
![]() |
Timpan adalah salah satu jenis kue basah khas Aceh yang populer selama ramadan. Timpan dibuat dari bahan dasar beras ketan, pisang raja, atau labu. Timpan lalu diisi dengan parutan kelapa atau srikaya.
Ciri khas timpan adalah dibungkus daun pisang muda yang warna hijaunya segar. Timpan banyak dijual di warung-warung Aceh, termasuk yang ada di Jakarta.
Intip lagi menu takjil khas Aceh di halaman selanjutnya.
5. Pulut panggang
![]() |
Mirip lemper, masyarakat Aceh juga kerap mengonsumsi pulut panggang sebagai takjil. Bahan utamanya beras ketan yang diberi isian ikan tongkol lalu dibakar di atas bara.
Ikan tongkol yang jadi isian pulut panggang terasa gurih pedas karena sudah diberi bumbu seperti cabai rawit, kemiri, bawang putih, hingga daun jeruk. Pulut panggang biasanya banyak dijajakan di warung kopi. Di bulan selain ramadan, menu ini populer disantap saat sarapan.
6. Roti jala
![]() |
Bagi sebagian besar orang Aceh rasanya tak lengkap jika buka puasa tanpa roti jala. Roti tipis ini memiliki bentuk menyerupai jala atau jaring. Biasanya dimakan dengan cocolan kari kambing atau kari ayam.
Roti jala juga ada yang versi manis seperti ditabur parutan keju dan susu kental manis atau diberi cocolan saus kinca. Roti jala dibuat dari tepung terigu dan telur ayam sebagai bahan utamanya.
7. Meuseukat
![]() |
Meuseukat atau kerap disebut dodol nanas punya tahta tinggi di antara kue-kue Aceh lainnya. Biasanya meuseukat dijadikan suguhan dalam perayaan penting, tapi banyak juga yang menikmatinya sebagai takjil.
Bentuknya cantik dengan ukiran bentuk bunga mawar, melati, atau pintu rumah Aceh yang indah. Meuseukat dibuat dari campuran tepung terigu, air, gula, mentega, nanas, dan air jeruk. Adonan ini dimasak dalam waktu lama menggunakan api kecil. Teksturnya lembut kenyal dengan rasa manis enak.
(adr/odi)