Ini 7 Penjelasan Mengapa Islam Mengharamkan Sebuah Makanan

Ini 7 Penjelasan Mengapa Islam Mengharamkan Sebuah Makanan

Diah Afrilian - detikFood
Jumat, 11 Feb 2022 11:00 WIB
Ini 7 Penjelasan Mengapa Islam Mengharamkan Sebuah Makanan
Foto: Getty Images/iStockphoto/artbyPixel

3. Bersifat Buas

Hewan-hewan yang diciptakan untuk berburu sepanjang hidupnya sangat dilarang oleh Allah SWT untuk dikonsumsi oleh umat Muslim. Ciri-cirinya berupa hewan yang bertaring, memiliki cakar, atau memburu hewan lainnya. Rasulullah SAW juga pernah menekankan hal ini.

Tercantum dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas yang berbunyi:

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam telah melarang mengonsumsi semua binatang buas yang bertaring dan semua burung yang memiliki cakar."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

4. Bersifat Najis

Jangankan untuk dikonsumsi, segala sesuatu yang tergolong ke dalam najis saja sudah tidak boleh untuk disentuh. Terlebih hewan-hewan yang dikategorikan bersifat najis 'ain seperti babi dan bangkai darat. Umumnya hewan yang bersifat najis itu menjadi haram itu disebabkan karena mati akibat penyakit menahun atau mati mendadak.

Sebagaimana dituliskan dalam surat Al Maidah ayat 3 yang bebrunyi:

ADVERTISEMENT

"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk dan yang diterkam binatang buas kecuali sempat kami sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala..."

5. Bersifat Menjijikan

Ini 7 Penjelasan Mengapa Islam Mengharamkan Sebuah MakananSyarat kesucian menjadi yang paling utama. Makanan yang menjijikan seperti ulat dan belatung sangat diharamkan untuk dikonsumsi umat Muslim. Foto: Getty Images/iStockphoto/artbyPixel

Makanan yang termasuk kategori menjijikan adalah semua yang tidak bisa diterima selera yang sehat, ditolak oleh jiwa yang suci, dianggap hina oleh cita rasa yang tinggi dan bertentangan dengan martabat manusia yang waras. Beberapa makanan yang dikategorikan dalam sifat menjijikan ini misalnya ulat, belatung, ingus atau bahkan air kencing.

Kembali lagi kepada pernyataan bahwa Allah SWT menginginkan umatnya untuk terus menjaga kesuciannya. Termasuk mengonsumsi bahan makanan yang suci dan bersih.

6. Tidak Diizinkan Syariat

Menjadi tonggak utama dalam suatu agama dan kepercayaan, syariat atau ajaran agama haruslah menjadi pertimbangan yang paling utama. Termasuk ketika berbicara tentang makanan dan segala hal yang akan masuk ke dalam tubuh manusia.

Dalam ajaran agama Islam, syariat untuk menyiapkan makanan terutama yang terbuat dari hewan adalah selalu mengucap nama Allah SWT dan bertujuan baik. Tidak hanya babi, ayam atau sapi yang jika disembelih tidak menyebut nama Allah SWT atau ditujukan untuk pemujaan selain Allah SWT, maka hukumnya haram dikonsumsi.

7. Adanya Faktor Penghalang

Dalam beberapa kondisi, makanan yang halal sekalipun dapat berubah menjadi haram apabila dikonsumsi pada waktu-waktu yang tidak diperbolehkan. Salah satunya adalah ketika seseorang sedang melaksanakan haji atau umrah dan mengenakan kain ihram dilarang baginya untuk mengonsumsi hewan buruan.

Jangankan untuk mengonsumsi, memburu hewan di tanah suci saja sudah sangat dilarang apalagi untuk memakannya. Orang-orang yang sedang melaksanakan haji atau umroh ini dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang sudah disediakan saja dibandingkan untuk berburu.

Baca juga: 5 Bahan Alami Pereda Sakit Tenggorokan Ini Bisa Ringankan Gejala Omicron



Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]

(dfl/adr)

Hide Ads