Saat pandemi ada banyak aktivitas yang mendadak harus ikut berubah dalam kehidupan sehari-hari. Sebut saja sekolah dan bekerja yang dilakukan dari rumah. Namun, tak semua perubahan akibat pandemi membawa efek negatif.
Selain membuat masyarakat jadi lebih sadar dengan kebersihan dan kesehatan, siapa sangka kalau pandemi justru memberikan kesempatan untuk menggali potensi diri.
Karena efek terlalu lama di rumah saja, banyak orang justru menemukan hobi baru untuk mengisi waktu luang. Serunya, kegiatan ini justru menghadirkan keterampilan baru yang sebelumnya mungkin tak terpikirkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti halnya yang dialami oleh Nur Ayunda. Sebelum pandemi COVID-19 melanda ia merupakan karyawan yang sudah bekerja selama 9 tahun. Meski dengan pekerjaan tersebut, Nur jadi punya penghasilan sendiri.
Di sisi lain, hal tersebut membatasi waktunya untuk mengurus rumah. Namun saat pandemi datang, ia memilih berhenti dari pekerjaannya agar fokus mengurus kebutuhan keluarga.
"Saya sebagai ibu rumah tangga yang sebelumnya bekerja sebagai karyawan kantoran selama 9 tahun terbiasa memiliki penghasilan sendiri. Saya memutuskan resign dan mengurus kebutuhan rumah," katanya kepada detikcom.
![]() |
Menghabiskan waktu di rumah, Nur yang tidak terbiasa berjibaku di dapur harus membiasakan diri dalam urusan memasak. Ia mulai rajin berkreasi membuat masakan untuk keluarga. Siapa sangka, ternyata hasil masakannya disukai dan mendapat tanggapan positif.
"Mereka mendukung saya untuk membuka usaha kuliner online dan saya pun nekat saat itu mengiyakan. Usaha yang bisa saya lakukan di rumah dan dengan waktu yang fleksibel membuat saya menekuni usaha ini hingga sekarang," tuturnya.
Usaha kulinernya pun diberi nama Dapur Kecil Cahaya. Usahanya tersebut fokus pada produk berupa aneka camilan yang siap santap. Ada Honey Lime Cheesecake dengan rasa manis dari madu serta sensasi asam yang menyegarkan dari jeruk nipis.
![]() |
Selain itu juga ada bakso goreng yang enak dicocol pakai saus sambal. Pas banget dijadikan teman bersantai bersama keluarga. Ada juga jajanan pasar khas Jawa, yaitu gemblong yang manis legit dan gurih.
Nur menjelaskan dari usaha Dapur Kecil Cahaya, ia bisa menjual hingga 150 produk setiap bulan dengan omzet mencapai jutaan. Selama pandemi, ia menerapkan strategi pemasaran online melalui akun Instagram @dapurkecilcaya agar bisa mendongkrak penjualan.
"Saya membuka toko online dan menerima pesanan dengan sistem PO (pre order) yang meminimalkan kerugian akibat adanya barang yang tidak terjual," terang Nur.
Di samping itu, Nur juga berupaya untuk meningkatkan skill dan kemampuannya di bidang bisnis kuliner. Hal ini yang mendorong dia untuk ikut program Kembangkan Bisnis Kulinermu persembahan detikcom dan Kraft Heinz Food Service. Ia berharap insight yang didapat dari para pakar bisa diterapkan pada bisnisnya.
"Kegiatannya sangat bermanfaat, banyak sekali ilmu yang didapat. Saya jadi mendapatkan semangat baru untuk menjalani usaha saya," pungkas dia.
(prf/ega)