Kembar Identik Ini Eksperimen Jalani Diet Vegan dan Omnivora, Gimana Hasilnya?

Kembar identik ini jalani eksperimen diet unik. Satu orang jalani diet vegan, sedangkan satunya lagi omnivora yang berarti pemakan segala termasuk daging. Bagaimana ya hasilnya?

Hugo dan Ross Turner putuskan melakukan eksperimen diet tersebut. Hugo tak lagi mengonsumsi daging dan produk susu, namun berbeda dengan Ross. Asupannya akan berfokus pada daging, ikan, dan produk susu.

Mereka menjadi bagian penelitian Kings College London yang diadakan selama 12 minggu. Mereka bakal mengonsumsi jumlah kalori yang sama setiap harinya dan lakukan sesi olahraga gym yang sama juga.

Mengutip Ladbible (5/12/21), Hugo mengakui jalani diet vegan tidak mudah, namun ia berakhir merasa lebih berenergi. "Saya rasa beberapa minggu pertama saya sangat ngidam dan ingin makan daging, produk susu, dan keju. Saya cinta keju," katanya.

Diet Vegan Berfokus pada Asupan Buah, Sayur, dan Makanan Nabati Lainnya Foto: Istock

Ia mengganti camilannya dengan aneka buah dan kacang-kacangan. "Ini berarti saya lebih banyak mengonsumsi makanan utuh, yang membuat kadar gula darah saya lebih terjaga sepanjang hari. Saya merasa lebih punya energi," ujar Hugo.

Ross merasakan hal berbeda. Ia merasa performanya di gym kadang naik dan kadang turun. Di beberapa hari ia juga merasa lebih berenergi, namun di hari-hari lainnya sangat mengantuk.

Sementara itu, kadar energi Hugo lebih konsisten. Namun keragaman bakteri di ususnya turun parah. Berbeda halnya dengan Ross yang sama saja. Kondisi ini berarti ia memiliki risiko lebih rendah terserang penyakit.

Ross yang jalani diet omnivora juga memperhatikan berapa banyak asupan makanan olahannya setelah mengecek makanan vegan super sehat yang dimakan Hugo.

Di akhir waktu penelitian yaitu minggu ke-12, ditemukan bahwa kondisi kesehatan keduanya secara umum tak jauh berbeda usai menjalani diet masing-masing.

Kembar Identik Ini Eksperimen Jalani Diet Vegan dan Omnivora, Gimana Hasilnya? Foto: Instagram theturnertwiins

Namun kadar kolesterol Hugo yang diet vegan turun banyak. Ia juga turun berat badan dan lebih resisten terhadap penyakit diabetes tipe 2.

Di awal penelitian, berat badan Hugo mencapai 185 pounds (83.9 kg) dan lemak tubuhnya 13 persen. Lalu di akhir penelitian, berat badannya jadi 181 pounds (82.1 kg) dan lemak tubuhnya jadi 12 persen.

Sebagai perbandingan, Ross (pelaku diet omnivora) yang di awal penelitian memiliki lemak tubuh 13 persen, ototnya bertambah 4,5 kg dan berat badannya juga bertambah. Lemak tubuhnya jadi 15 persen dan berat badannya menjadi 189 pounds (85.7 kg).