Mencoba peruntungan baru dengan membuka kedai kue, mantan insinyur di Malaysia ini justru mengalami kejadian tak mengenakkan. Kedainya pernah diludahi orang.
Bisnis kuliner sering menjadi pilihan banyak orang untuk mencari nafkah. Terutama bagi mereka yang baru saja kehilangan pekerjaan karena dampak pandemi COVID-19.
Atau ada pula yang terjun ke bisnis kuliner karena melihat peluang yang besar. Namun membuka usaha kuliner pertama kali tidak semudah membalikkan telapak tangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Dengan Rp 50 Ribu di Jember Bisa Makan dan Jajan Segini
![]() |
Pelaku usaha kerap mengalami kejadian-kejadian tak mengenakkan. Seperti yang dialami oleh wanita di Malaysia bernama May. Belum lama ini, May membuka kedai roti untuk mencari nafkah.
Dikutip dari Mstaronline (05/11/21) sebelumnya, May bekerja sebagai insinyur. Namun, karena terlalu stres, ia pun memutuskan resign dan membuka usaha kuliner.
"Sebelum berdagang, saya bekerja sebagai insinyur, tapi berhenti karena stres kerja, ternyata stres dagang lebih besar," ujar May.
Sebelumnya, ia berjualan di Johor Bahru sejak 2008, tapi ia mulai aktif di kedai roti sejak 2012. May mengatakan kerap mengalami cobaan dalam usahanya.
Kemudian, pada 2018, suami May mengundurkan diri dari pekerjaannya. Sejak saat itulah ia mengajak suaminya pindah ke daerah pantai timur dan membuka kedai kue di sana.
Saat itulah cobaan pertama harus dihadapi May dan suaminya pada hari pertama mereka merintis usaha. Mereka mendapat ancaman dari seorang wanita penjual roti lainnya.
Kejadian itu berawal ketika ia mengikuti kelas pendidikan jarak jauh (PJJ). Saat itu, May menegur si wanita karena dia tidak serius saat mengajar.
Baca Juga: Big Poppa: Gurih Mantap Burger Nashville Fried Chicken Plus Biscuits Amerika
![]() |
"Jadi dia kesal, dia mengeluarkan saya dari grup dan kemudian mengirimkan pesan berisi amukan karena tak terima ditegur. Dia mengancam," tutur May.
Wanita itu mengancam akan datang ke kedai roti untuk melabrak. Bukan hanya itu, kedainya juga didatangi oleh seorang pemilik pabrik yang tiba-tiba meludah di depan kedai.
"Pernah ada bapak tua yang datang beli donat tapi minta diskon. Dia beli 5 buah, tapi pegawainya tidak memberikan diskon karena harganya sudah murah," ujar May.
"Pegawai cuma ikuti arahan aja, kecuali bapak itu beli lebih dari 10, maka itu ada diskon. Jadi bapak itu marah dan berkata 'donat mahal' lalu dia meludah di depan kedai," tuturnya.
Selain donat, May juga menawarkan berbagai jenis roti dan kue lainnya. May mengaku sebenarnya ia tidak kuat dengan semua masalah tersebut.
Namun, demi sang anak, ia rela tetap berjualan kue dan roti untuk mendapatkan uang yang halal. "Untuk cari uang halal demi anak-anak saya ingin menguatkan diri," ujar May.
May mengatakan apa pun masalah yang dihadapi dalam berjualan ini akan dijadikan sebagai penguat dirinya. May yakin ia bisa sukses dengan berjualan kue dan roti.
Baca Juga: Curhat Penjual Roti Viral, Dapat Pesanan 12 Boks Hanya Dibayar 1 Boks
(raf/odi)