Ikan fugu atau ikan buntal masuk ke dalam salah satu spesies ikan beracun dan paling mematikan di dunia. Ikan ini punya beberapa fakta unik yang perlu diketahui.
Berbeda dengan ikan lainnya, ikan fugu atau puffer fish atau ikan buntal yang bentuknya bulat dan berduri tajam merupakan ikan yang cukup berbahaya. Ikan ini memiliki banyak racun yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik, jika tidak diolah dengan baik dan benar.
Menurut business Insider (06/12), meski beracun ikan fugu sudah menjadi warisan kuliner atau hidangan populer di Jepang, China dan berbagai negara di Asia.Setidaknya ada lebih dari 10 ribu ton ikan fugu yang dikonsumsi oleh masyarakat Jepang setiap tahunnya.
Ada banyak fakta menarik dibalik ikan fugu yang menjadi makanan populer, meskipun dikenal beracun dan berbahaya.
1. Bagian Beracun Ikan Fugu
Beberapa bagian tubuh ikan fugu atau ikan buntal mengandung sebanyak 30 racun yang dapat meregang nyawa manusia. Hingga kini, puluhan racun itu belum ada penawarnya. Meski begitu, ikan ini amat disuka warga Jepang dan China. Karenanya kedua negara itu memiliki beberapa sajian berbahan dasar ikan fugu yang populer.
Menurut Wang Chengtao, selaku kepala chef restoran ikan fugu, Tiangzheng Puffer, China. Menjelaskan bahwa tidak sembarang orang bisa mengolah ikan fugu, karena berbahaya jika disajikan begitu saja. Ada beberapa bagian ikan fugu yang beracun.
"Ini bagian ginjal ikan fugu dan tidak bisa dikonsumsi. Ini selaput lendir yang ada pada ikan fugu. Kita juga perlu mengangkatnya karena (selaput lendir) memproduksi bau amis ikan. Selanjutnya insang ikan fugu, ini juga tidak bisa dimakan," jelasnya. Selain itu mata ikan fugu juga tidak bisa dimakan.
2. Chef Harus Punya Sertifikat
Meski beracun dan berisiko mematikan, nyatanya ikan fugu bisa dikonsumsi asalkan diolah dengan cara yang tepat. Di Jepang ada beberapa spesies ikan fugu yang umum dimakan. Salah satunya Torafugu alias ikan fugu harimau.
Lalu ada juga ikan fugu enis Higanfugu (T. pardalis), Shōsaifugu (T. vermicularis syn. snyderi), dan Mafugu (T. porphyreus). Mengolah ikan fugu bisa sembarangan. Seorang chef harus mengantongi sertifikasi khusus untuk menyajikan menu ini.
Sertifikasi itu didapat setelah masa pelatihan 2-3 tahun. Kemudian chef harus mengikuti berbagai ujian seperti uji tertulis, uji identifikasi ikan, dan uji praktek. Kabarnya hanya 35% pelamar yang lulus pelatihan ini.
Jepang sendiri sudah memiliki aturan ini sejak tahun 1958. Hanya chef-chef yang sudah dapat sertifikat atau izin khusus saja yang bisa menawarkan menu ikan fugu di restorannya.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(sob/odi)