Banyak kedai kopi di Indonesia yang masih buka hingga nyaris sebada lamanya. Setiap haru masih buka dengan racikan kopi andalan. Pengunjung pun antre.
Minum kopi sambil bersantai atau ngobrol di warung kopi sederhana, rupanya sudah menjadi tradisi atau kebiasaan masyarakat Indonesia di berbagai daerah. Jauh sebelum masuknya kafe modern atau kafe dari brand luar negeri, warung kopi lokal yang legendaris jadi pilihan utama.
Meski kini harus bersaing dengan ratusan ribu kedai kopi kekinian, tapi popularitas warung kopi legendaris di berbagai kota di Indonesia ini tak perlu diragukan lagi. Masih diantre pelanggan setianya dari generasi ke generasi.
Mulai dari warung kopi Es Tak Kie di Jakarta yang sudah beroperasi sejak 94 tahun lalu. Tak ketinggalan Kedai Kopi Nan Yo yang buka di Padang sejak tahun 1932 dan masih banyak lagi.
Berikut lima warung kopi legendaris di berbagai kota di Indonesia.
Baca Juga: Kedai Kopi Ini Sajikan Kopi dalam Kaleng Era 50-an yang Legendaris" selengkapnya
1. Es Kopi Tak Kie
Selama berpuluh-puluh tahun, Kopi Tak Kie mempertahankan alamat, bentuk gerai, serta resepnya. Kualitas harus nomor satu di kopi Tak Kie. Jika menurunkan standar yang ada, para pembeli kemungkinan besar tak akan kembali lagi.
Kopi Tak Kie menggiling sendiri kopi Lampung sejak tahun 1927. Gerai kopi yang kini ditangani oleh generasi ketiga ini buka sejak pukul 7 pagi setiap hari, dan tak sampai sore sudah dapat dipastikan kopi mereka akan habis.
Gerai kopi yang sekarang dikelola oleh Ayauw ini tak pernah buka hingga malam hari. Sekali kopinya habis, kedai sederhana yang menjadi telah jadi legenda ini lantas akan menutup gerainya.
Walau banyak yang berminat untuk menyesap Kopi Tak Kie, mereka tidak mengolah lebih banyak kopi lagi agar bisa buka hingga malam. Meski kini banyak anak muda yang penasaran mampir ke sana karena kedai kopi ini sempat viral di media sosial.
2. Warung Kopi Asiang
Buka sejak tahun 1958, warung kopi paling legendaris dan laris manis di Pontianak ini terkenal dengan sebutan 'Naked Barista'. Di sini sang pemilik, Yohanes Fendi alias Asiang meracik aneka kopi tradisional tanpa mengenakan baju atau bertelanjang dada.
Kopi legendaris jadi incaran banyak orang untuk sarapan. Menunya sederhana ada kopi hitam atau kopi susu, dengan teknik seduh yang ditarik dari atas menggunakan kopi robusta dari Kalimantan.
Selain menyajikan kopi tradisional, di Asiang juga tersedia camilan atau kudapan teman ngopi di pagi hari. Mulai dari gado-gado siram, sate kuah, pastel hingga bolu kukus.
Baca Juga: Warung Kopi Asiang : Nikmatnya Racikan Kopi 'Naked Barista' yang Legendaris" selengkapnya
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(sob/odi)