Bukan hanya olahan seafood, Makassar juga terkenal dengan coto Makassarnya. Hidangan berkuah ini memiliki cerita menarik di balik kelezatannya.
Kepopuleran coto Makassar membuat kuliner ini sebagai ikonik kota Makassar. Coto Makassar disebut-sebut masuk ke dalam 75 jenis soto nusantara yang dimiliki Indonesia.
Tentunya coto Makassar ini memiliki ciri khas tersendiri sebagai pembeda dengan soto-soto nusantara lainnya, terutama soto luar Jawa. Bagi masyarakat Makassar, hidangan ini memiliki sejarang yang panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimulai dari awal mula terciptanya coto Makassar, racikan hingga tentang buras yang menjadi pengganti nasi saat menyantap coto Makassar. Dan makan coto Makassar pakai buras juga ada caranya.
Berikut 5 fakta menarik tentang coto Makassar:
1. Sudah Ada sejak Tahun 1538
![]() |
Coto Makassar merupakan makanan berkuah tertua di Makassar. Coto Makassar diperkirakan sudah ada sejak zaman Kerajaan Gowa atau tepatnya di tahun 1538.
Ada banyak versi yang menceritakan bagaimana awal mula terciptanya coto Makassar. Versi pertama menyebutkan bahwa coto Makassar ini diracik oleh seorang chef kerajaan.
Coto Makassar tersebut kemudian disajikan untuk keluarga bangsawan di kerajaan Gowa. Selain itu juga menjadi suguhan wajib di setiap upacara adat,
Sementara versi lain menyebutkan bahwa coto Makassar awalnya dibuat oleh rakyat jelata yang dibuat khusus untuk pengawal kerajaan. Dalam versi tersebut juga disebutkan kalau coto Makassar disajikan saat pagi hari.
Baca Juga: Berkunjung ke Makassar Presiden Jokowi Cicip Coto Makassar hingga Sanggara Balanda
2. Diadaptasi dari Makanan China
![]() |
Ternyata racikan coto Makassar yang dulu berbeda dengan coto Makassar yang kini banyak ditawarkan. Racikan coto Makassar yang sekarang sudah diadaptasi dari makanan China, yaitu sambal tauco.
Dulu, Indonesia kedatangan pedagang-pedagang China yang membuat mereka akhirnya memadukan makanan lokal dengan bumbu yang mereka bawa dari negara asal mereka.
Namun juga disesuaikan dengan penggunaan rempah yang tumbuh di Makassar. Sekiranya ada sekitar 40 jenis rempah yang digunakan untuk racikan coto Makassar.
Mulai dari kemiri, cengkeh, pala, serai, lengkuas, merica, bawang merah, jahe, laos, ketumbar putih, daun jeruk purut, daun salam, gula tala, asam, kayu manis, daun prei dan masih banyak lagi.
3. Keunikan Coto Makassar
![]() |
Setiap jenis soto pasti memiliki keunikan tersendiri. Begitu juga dengan coto Makassar yang mana keunikannya ada isian dan kuah sotonya.
Coto Makassar diisi dengan daging sepi dan juga jeroannya, seperti paru, babat, usus dan limpa. Isian tersebut kemudian diguyur dengan kuah yang bertekstur kental.
Uniknya kuah coto Makassar ini terbuat dari air tajin atau air cucian beras. Selain itu juga ada tambahan berupa kacang tanah sangrai yang digerus halus. Karenanya teksturnya menjadi kental dan gurih.
Baca Juga: Bumbu Coto Makassar yang Enak dan Mudah
4. Dimakan Pakai Buras
![]() |
Biasanya soto disantap dengan nasi putih. Namun berbeda dengan coto Makassar yang disantap pakai buras. Buras merupakan makanan khas suku bugis.
Buras terbuat dari beras yang dimasak menggunakan santan, sehingga rasanya lebih gurih. Buras juga dibungkus menggunakan daun pisang, bentuknya seperti lontong.
Hanya saja buras biasanya berukuran lebih kecil daripada lontong. Nah, bagi masyarakat Makassar memakancoto Makassar itu tidak sembarangan, melainkan ada cara yang benar.
5. Cara yang Benar Makan Coto Makassar dan Buras
![]() |
Mungkin kamu berpikir bahwa cara makan coto Makassar pakai buras dengan memotong-potong buras dan mencampurkannya ke dalam racikan soto. Ternyata itu salah.
Dikutip dari berbagai sumber, cara yang benar adalah dengan memotong buras menjadi dua bagian menggunakan ibu jari. Kemudian buras dipotek menggunakan sendok lalu dimakan.
Sembari mengunyah buras, sembari makan juga kuah coto beserta isian cotonya. Cara tersebut akan membuat buras terasa lebih nikmat karena berpadu dengan kuah coto.
Baca Juga : Resep Coto Makassar Kuah Kental yang Gurih Mantap
Simak Video "Teknik Mengikat Buras Ala Rozma Suhardi"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)