Jalani program double degree, mahasiswa asal Indonesia ini tengah menempuh pendidikannya di Belanda. Mampu kelola waktunya dengan baik, dirinya bahkan sempat kerja paruh waktu.
Pendidikan tidak kalah pentingnya dengan karir profesional untuk menjamin masa depan seseorang. Memiliki pendidikan yang tinggi dan berkualitas menjadi suatu kesempatan berharga yang tidak bisa didapatkan semua orang.
Memanfaatkan kesempatan sebaik dan seefektif mungkin menjadi hal yang harus dilakukan agar tidak menyia-nyiakan keberuntungan yang dimiliki. Hal inilah yang dibuktikan oleh seorang mahasiswa asal Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tengah menyelesaikan program double degree, dirinya tak hanya fokus belajar akademik. Mampu mengelola waktunya dengan sangat baik, mahasiswa ini tak malu untuk mengambil pekerjaan paruh waktu sebagai pengantar makanan.
Baca juga: Keren! Mantan Penjual Teh Ini Sukses Jadi Asisten Profesor di Universitas Ternama
![]() |
Melalui unggahan pada akun TikTok @bagindamufti (2/11), seorang mahasiswa asal Indonesia, Baginda Mufti, memperlihatkan aktivitasnya selain menjalani studi di Belanda. Mengambil pekerjaan paruh waktu, dirinya mengandalkan tas dan sepeda listrik yang disediakan oleh salah satu restoran cepat saji untuk mengantarkan makanan.
Menjalani studi di University of Groningen, Belanda, keputusan Mufti untuk mengambil pekerjaan paruh waktu tersebut juga berdasarkan waktunya yang tidak terikat. Kepada detikcom (22/11) Mufti bahkan menceritakan bagaimana dirinya bisa kuliah sambil kerja paruh waktu menjadi seorang pengantar makanan.
"Tempat kerjaku pake aplikasi, disitu aku bisa masukin kapan waktu kosongku sesuai sama jadwal kuliah/organisasi setiap bulannya," kata Mufti kepada detikcom.
Dalam dua bulan terakhir, Mufti mengatakan bahwa dirinya mengambil waktu pekerjaan sebanyak 2 kali seminggu. Per harinya ia harus bekerja selama empat jam dengan upah sebesar Rp 800 ribu per hari.
Baca juga: Atlet Bulutangkis Singapura Girang Disuguhi Babi Guling Setelah Turnamen
![]() |
Jika dijumlahkan, dirinya bisa mendapatkan gaji sebesar Rp 6 - 7 juta per bulan. Tak hanya mengantar makanan, jika pekerjaan mengantar makanan sudah selesai Mufti mengaku ada tugas mencuci piring yang harus dikerjakannya.
Belum pernah bekerja sebelumnya, pekerjaan pertama yang dijalaninya sambil menyelesaikan kuliahnya ini diakui ada sedikit kesulitan yang dialaminya. Perbedaan budaya belajar yang harus fokus dan serius membuatnya dipaksa menyesuaikan antara waktu belajar dengan waktu bekerjanya.
Namun pekerjaan yang lebih banyak mengandalkan stamina tubuh, diungkapkan oleh mahasiswa bidang studi Bisnis Internasional ini tak terlalu mengganggu fokusnya. Bukan hal yang memerlukan konsentrasi tinggi, ia mengaku fokusnya masih bisa dipusatkan pada pendidikan yang akan dijalaninya selama 1,5 tahun di kota Groningen, Belanda.
Unggahan Mufti yang menginspirasi ini bahkan telah dilihat lebih dari 37 ribu kali. Beberapa netizen yang terinpirasi dengan kisahnya juga terlihat mengisi kolom komentar Mufti.
"Info-info parttime di sana darimana infonya yang bang?" tulis akun @liyauzi.
"Seru banget! Salam ya aku di Deen Haag btw," tulis akun @megadekha.
Baca juga: Viral Mie Instan Ini Dibilang Mie Goreng Terenak, Begini Rasanya
(dfl/adr)