Desa Jabung di Ponorogo terkenal sebagai surganya Dawet Jabung. Minuman manis khas Ponorogo ini ternyata menyimpan mitos yang berkaitan dengan jodoh.
Lamongan punya mitos tentang pantangan makan ikan lele, dan wilayah Samosir dan sekitarnya yang pantang makan ikan mas raksasa dari Danau Toba. Mitos tentang makanan selanjutnya muncul di Desa Jabung yang ada di Ponorogo, Jawa Timur.
Di Desa Jabung, sejak dulu terkenal sebagai pusat atau surganya penjual dawet Jabung. Kuliner khas yang satu ini berupa minuman manis terdiri dari cendol, ketan hitam dengan tambahan kuah santan dan gula kelapa (juruh), yang dipadukan dengan tambahan buah nangka.
Sekilas mungkin tidak ada yang aneh dengan Dawet Jabung, tapi dibalik rasa manis dan legitnya untuk melepas dahaga. Tersimpan mitos seputar Dawet Jabung yang disebut sebagai pembawa jodoh bagi para penjual dan pembeli Dawet Jabung di masa lampau.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta menarik seputar mitos Dawet Jabung dan hubungannya dengan enteng jodoh.
Dawet Manis khas Ponorogo
Bagi penggemar dawet terutama makanan tradisional, nama Dawet Jabung mungkin terasa familiar. Minuman manis ini berasal dari Desa Jabung, menggunakan gempol yang membuat dawet ini berbeda dengan dawet lainnya yang juga populer di Pulau Jawa.
Gempol dibuat dari tepung beras, sekilas mirip seperti mochi hanya saja teksturnya lebih kasar di luar tapi tetap kenyal saat digigit. Tak ketinggalan Dawet Jabung dilengkapi dengan bulir dawet yang mirip cendol. Lalu disajikan dengan kuah manis perpaduan santn dan juruh atau gula kelapara.
Di beberapa pejual, Dawet Jabung dilengkapi dengan potongan atau irisan buah nangka. Lengkap dengan es batu yang membuat minuman ini selalu dicari di siang hari oleh banyak orang di Jabung.
Baca Juga: Tangkap Ikan Mas Raksasa di Danau Toba, Netizen Kaitkan dengan Mamak Samosir
(sob/odi)