Memiliki profesi sebagai guru adalah tugas mulia tetapi ada beberapa guru yang alih profesi menjadi petani. Para guru ini sukses jadi petani, bahkan ada yang sampai bisa beli Harley Davidson.
Banyak orang beralih profesi menjadi petani seperti halnya artis, pegawai kantoran, hingga guru. Beberapa guru terbukti sukses bertani. Mereka bisa membudidayakan berbagai tanaman seperti cabai, kentang maupun sayuran.
Penghasilan dari bertani ini pun tak main-main, ada yang pendapatannya puluhan juta per bulan bahkan ada yang bisa membeli rumah, kendaraan dan menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang pendidikan tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjadi petani kerap dipandang sebelah mata padahal jika dilakoni dengan serius maka hasilnya akan maksimal. Beberapa guru ini memilih menjadi petani karena penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan harian.
Menjadi petani bukanlah hal yang memalukan, berikut beberapa kisah para guru yang sukses bertani:
1. Petani sayuran
Pria bernama Eduardus Edjo ini sekarang dikenal sebagai petani. Sebelumnya ia adalah guru honorer di salah satu sekolah di Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selama menjadi guru honorer di dua sekolah, pendapatannya hanya Rp 800 ribu per bulan.
Kemudian ia memutuskan untuk berhenti menjadi guru dan beralih profesi menjadi petani. Pria bergelar Sarjana Pendidikan ini memilih mundur dari profesinya sebagai guru setelah tujuh tahun mengajar namun pendapatannya tidak bisa memenuhi kebutuhan harian.
Kini setelah menjadi petani, omzet bulanannya mencapai angka Rp 10 juta. Eduardus menanam aneka sayuran dan buah. Ia juga menjadi peternak babi. Dibantu sang istri, Eduardus mengelola lahan di dekat rumahnya. Ia juga yang menanam hingga mengirim sayuran ke pasar.
2. Petani cabai
Soeharto bekerja sebagai guru sejak tahun 1977 hingga 2017. Kini setelah pensiun ia memilih untuk menjadi petani cabai. Sebelum pensiun pun Soeharto sebenarnya sudah mulai belajar bertani namun tidak fokus karena setiap pagi hingga sore mengajar di sekolah.
Pria asal Magelang ini kemudian fokus mengurus sawah cabainya setelah pensiun. Tak disangka, penghasilan dari bertani ini sangat jauh dibandingkan saat ia menjadi guru. Kini Soeharto bisa membeli rumah, mobil bahkan motor idamannya Harley Davidson yang seluruhnya tidak dapat dibeli ketika masih menjadi guru.
![]() |
3. Petani melon
Iskandar atau akrab disapa Aby adalah mantan guru honorer di Bireun, Aceh. Kegemarannya bertani menjadikan pria ini sekarang sukses membudidayakan berbagai sayuran dan buah. Aby menanam melon, cabai merah, kembang kol bahkan jagung hitam.
Sekarang bukan hanya dikenal sebagai petani tapi Aby juga kerap diminta untuk memberikan penyuluhan seputar pertanian. Diakui Aby, penghasilan sebagai petani jauh lebih besar dibandingkan saat menjadi guru honorer.
4. Petani pepaya
Haris Yoba, pria asal Gorua Utara, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara ini terbilang petani sukses. Sebelum menjadi petani pepaya, Haris Yoba adalah guru honorer di beberapa sekolah di Halmahera Utara. Namun pendapatannya tidak bisa menutup kebutuhan ekonomi.
Kini setelah menjadi petani, ia bisa meraup pendapatan hingga Rp 14 juta setiap bulannya. Ia bahkan terpilih sebagai calon duta petani milenial oleh Kementerian Pertanian RI. Haris Yoba juga membuka lapangan pekerjaan bagi orang yang ingin membantunya di kebun pepaya miliknya.
![]() |
5. Petani kentang
Teddy Irawan, pria asal Semarang yang sudah lebih dari 20 tahun mengabdi sebagai kepala sekolah di Jakarta ini memilih untuk menjadi petani kentang. Meskipun memulai secara autodidak, Teddy dan istri dibimbing oleh mentor yang mengajarinya bertani kentang.
Selama tinggal di desa dan menjadi petani, Teddy merasa hidupnya lebih bahagia karena tidak banyak tuntutan pekerjaan. Kini Teddy dan keluarga tengah menikmati momen menjadi petani. Meskipun hasilnya belum seberapa tapi ia terus belajar dan optimis kalau kebun kentangnya bisa menghasilkan pendapatan yang maksimal.
Simak Video "Keluhan Petani Filipina yang Merugi Akibat Diterpa Panas Ekstrem"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)