Lebih dari 50 pegawai KPK dipecat karena tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Demi bertahan hidup, para mantan pegawai KPK ini mencari uang dengan cara jualan makanan dan bertani.
Puluhan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diberhentikan secara sepihak dengan alasan gagal menjalani Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK. Seolah tak pandang bulu, pegawai yang baru bekerja ataupun sudah belasan tahun mengabdi terpaksa diberhentikan.
Pemberhentian secara mendadak ini tentu mendapat respon beragam dan pastinya puluhan pegawai ini harus langsung putar otak demi tetap produktif menghasilkan uang. Sebut saja yang sempat viral, mantan pegawai KPK Tigor Simanjuntak yang kini memilih berjualan nasi goreng di dekat rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa Bang Tigor ini mendadak belajar masak demi bisa menyajikan nasi goreng enak untuk para pelanggannya. Bukan hanya Bang Tigor saja, ada juga Hotman Tambunan yang memilih membuka kedai kopi. Ada juga Tata Khoiriyah yang jualan garlic bread.
Berbeda dengan teman-temannya yang terjun di dunia kuliner, Rasamala Aritonang justru memilih pulang kampung untuk menjadi petani. Semua dilakoni demi tetap menghasilkan uang setelah tidak lagi bekerja di gedung KPK.
Berikut 5 mantan pegawai KPK yang memilih jualan makanan dan menjadi petani:
1. Tigor Simanjuntak jualan nasi goreng
![]() |
Juliandi Tigor Simanjuntak atau akrab disapa Bang Tigor sudah tidak lagi berkantor di gedung KPK. Ia memilih langsung membuka bisnis kuliner. Bang Tigor tertarik menjadi penjual nasi goreng.
Kedainya di bilangan Pondok Gede Bekasi ini bisa dikategorikan sebagai kedai nasgor super sederhana. Bang Tigor hanya mengandalkan sebuah gerobak nasgor, alat masak dan makan serta beberapa meja dan kursi tempat makan. Semuanya dijalankan di depan kios bengkel aki milik kerabatnya.
Bang Tigor setiap hari memasak nasi goreng andalannya yakni nasgor rempah dengan aneka isian seperti sosis, bakso, ayam, hingga ati ampela. Nasgor buatan Bang Tigor juga dibanderol murah mulai Rp 13 ribuan.
2. Tata Khoiriyah jualan garlic bread
Tak berbeda jauh dengan Bang Tigor, mantan pegawai KPK Tata Khoiriyah juga memilih menjual makanan. Ia mengandalkan kemampuannya mengolah makanan dan membuat garlic bread yang kini dipasarkan secara online.
Sebelum diberhentikan, jabatan terakhir Tata adalah Fungsional Spesialis Humas Muda. Kini Tata setiap hari sibuk di dapur untuk membuat kue pesanan para pelanggannya. Ia mengandalkan media sosial seperti Instagram dan Twitter untuk berjualan.
![]() |
3. Hotman Tambunan bisnis kopi
Hotman Tambunan adalah mantan Kepala Satgas Pembelajaran Antikorupsi KPK. Ia merupakan lulusan Teknik Sipil ITB yang masuk ke KPK melalui Indonesia Memangil 1 (IM1) pada 2005. Kini Hotman ikut menjadi salah satu dari 56 pegawai KPK yang dipecat.
Setelah dipecat dari masa jabatannya di KPK, Hotman fokus pada usaha kedai kopi yang ia dirikan bersama seorang temannya. Kedai kopi bernama Tabe Coffee yang berlokasi di Blok M Square ini berhasil mencuri perhatian banyak orang.
Kedai kopinya ini sebenarnya sudah lama berdiri yakni sekitar 3-4 tahun namun Hotman tidak fokus mengelola. Kini ia lebih banyak memiliki waktu untuk terjun langsung mengurus bisnis kopinya.
4. Agtaria Adriana jualan kue
Mantan Penyelidik KPK, Agtaria Adriana diketahui memilih berdagang kue dan aneka jajanan. Ia menggunakan nama seDapurku untuk memasarkan aneka kudapan manis dan gurih ini. Dagangan milik Agtaria Adriana ini juga pernah dipromosikan oleh mantan penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap.
Jika dilihat dari Instagramnya, Agtaria ini menawarkan berbagai kudapan seperti brownies, onde-onde, klappertaart hingga nastar. Selain memasarkan lewat Instagram, Agtaria juga mengandalkan e-commerce seperti Tokopedia untuk menawarkan produk makanannya.
5. Rasamala Aritonang jadi petani di kampung
Rasamala Aritonang berbeda dengan rekan-rekannya yang memilih menjual makanan. Menyan Kepala Bagian Perancangan Peraturan dan Produk Hukum pada Biro Hukum KPK ini justru memilih pulang kampung ke Sumatera Utara untuk menjadi petani.
Rasamala membantu sang kakek menggarap lahan milik keluarga di Desa Parsuratan, Balige, Sumatera Utara. Kampung halamannya yang berlokasi tak jauh dari Danau Toba ini menjadi tempat 'pelarian' Rasamala usai dipecat dari KPK.
Menjadi petani sekaligus peternak di kampung dianggap Rasamala bisa membuat pikirannya tenang. Ia juga sekaligus merampungkan penelitiannya untuk mendapatkan gelar Doktor.
Simak Video "KPK Tahan 15 Tersangka Kasus Pungli Rutan, Salah Satunya Karutan"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)