2. Kakao
Kakao menjadi biji-bijian yang memiliki fungsi penting dan banyak dibutuhkan di dunia. Terbilang cukup sensitif dengan suhu, biji kakao memiliki kemungkinan yang sangat besar untuk mengalami kelangkaan jika menghadapi perubahan temperatur secara global yang parah.
Tumbuhan kakao membutuhkan lingkungan yang sangat spesifik untuk bisa menyerap nutrisi dari tanah hingga tumbuh dengan subur. Salah satunya adalah 20 derajat di bagian utara dan selatan khatulistiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) mengkhawatirkan bahwa daerah penghasil kakao akan mengalami perubahan iklim yaitu berupa
kenaikan suhu hingga 2,1 derajat Celcius pada 2050. Dampaknya akan banyak wilayah kultivasi kakao yang tidak lagi bisa digunakan untuk membudidayakan tanaman kakao.
3. Pisang
![]() |
Rasanya yang manis, gizinya yang padat, serta mudah diolah, bahkan hingga menjadi camilan membuat pisang populer di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Pisang ditanam hingga di 135 negara. Bahkan diprediksikan bahwa area penanaman pisang akan bertambah hingga 50% pada tahun 2070.
Seharusnya hal tersebut bukan masalah yang dikhawatirkan. Tetapi ada masalah lain yang sangat mengancam pertumbuhan pohon pisang di seluruh dunia. Membutuhkan pasokan air yang cukup banyak membuat tanaman pisang sangat terancam ketika suhu bumi meningkat.
Suhu bumi yang meningkat sangat memungkinkan terjadinya kekeringan. Kurangnya cadangan air untuk pohon pisang di dalam tanah menjadi ancaman terbesar kelangkaan pisang di masa depan.
4. Alpukat
Tumbuh sebagai tanaman monokultur, ketersediaan alpukat ke depannya cukup mengkhawatirkan. Layaknya tanaman monokultur lainnya, alpukat tidak bisa ditanam bersamaan dengan jenis tanaman yang lain membuat tanaman alpukat akan sangat rentan terhadap hama dan penyakit.
Untuk menghindari hama dan penyakit yang merusak jalan satu-satunya adalah menggunakan pestisida. Sayangnya, dampak pestisida justru akan memperparah kerusakan lingkungan dan kesuburan tanah tempat alpukat itu tumbuh.
Alpukat juga termasuk tanaman yang rentan dengan suhu, tidak boleh terlalu panas maupun terlalu dingin. Alpukat juga membutuhkan lebih dari 250 liter air per buah mulai dari masa awal pembibitan hingga pemanenan. Perawatan yang cukup rumit ini yang kemudian membuat alpukat akan sangat sensitif dengan perubahan iklim.
Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"
[Gambas:Video 20detik]