Sudah divaksin Covid-19 kini menjadi syarat untuk bisa makan di restoran. Namun seorang wanita yang belum divaksin ini malah protes dan beri rating 1 pada restoran.
Vaksinasi Covid-19 digencarkan setiap negara demi memutus mata rantai penyebaran virus berbahaya ini. Restoran-restoran pun kini menerapkan syarat sudah vaksin bagi pengunjung yang akan santap di tempat.
Mengutip Mothership SG (19/8), seorang wanita di Singapura kesal karena merasa didiskriminasi sebuah restoran Thailand di Killiney Road. Sebab pihak restoran tak memperbolehkan dirinya makan di tempat karena ia belum vaksin Covid-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita bernama Shufen Huang ini kecewa hingga ia memberi bintang 1 pada ulasan restoran 87 Just Thai di Google. Ia menulis, "Saya benar-benar mengerti instruksi pemerintah tentang membedakan status vaksinasi untuk pembatasan Covid-19. Meski begitu, di saat yang sama, saya benar-benar merasa jijik dengan cara Anda (restoran) mendukung kebijakan pemerintah untuk mendiskriminasi orang-orang yang belum divaksin."
![]() |
Menanggapi hal ini, Eric Tan selaku pemilik restoran mencurigai Huang tak pernah bersantap di restorannya. Pasalnya ia memberi ulasan tanpa menyertakan bukti bersantap di sana.
Tan menduga ulasan buruk dari Huang muncul setelah restorannya diliput oleh media besar Singapura, The Straits Times. Di sana Tan berbicara banyak soal tantangan menerapkan syarat pengunjung sudah divaksin.
Tan juga mengungkap upayanya mematuhi langkah-langkah yang ditetapkan pemerintah dalam beroperasi.
Tan lantas mendapati ulasan Huang muncul tak lama setelah artikelnya di The Straits Times beredar. Tan curiga Huang telah membaca artikel tersebut dan mungkin merasa restoran Thailand mendiskriminasi mereka yang belum divaksinasi.
Menurut Tan, ini bukan kali pertama ia menemukan ulasan palsu. "Bahkan seseorang yang belum pernah makan di restoran milikmu pun bisa saja memberi ulasan," kata Tan. Ulasan Huang ini pun sekarang sudah tidak ada lagi di Google.
Pernah diteriaki pengunjung
![]() |
Di kesempatan yang sama, Tan mengatakan kalau sebelumnya ia pernah diteriaki pengunjung karena masalah status vaksin.
Awalnya Tan menyambut sepasang suami istri yang hendak bersantap di restorannya. Ia lantas meminta mereka untuk menunjukkan bukti vaksin Covid-19. Namun sang istri tidak membawanya.
Suaminya kesal dan mulai berteriak ke arah Tan dan pegawai restoran lain. "Dia bilang kami memperlakukan mereka layaknya penjahat," cerita Tan.
Meski begitu, Tan mengatakan kejadian tak mengenakkan seperti ini jarang terjadi. Pengunjungnya lebih banyak yang sangat baik dan sangat jujur.
Di media sosial ia bahkan banjir dukungan. Banyak netizen yang memuji bagaimana Tan mengelola restorannya dengan sangat baik karena mengikuti protokol Covid-19 yang ditetapkan pemerintah.
(adr/odi)