Tak Seperti Foie Gras Sisca Kohl, Foie Gras Buatan Lab Ini 90% Mirip Aslinya

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Jumat, 06 Agu 2021 08:30 WIB
Foto: Bloomberg via South China Morning Post
Jakarta -

Foie gras jadi sorotan karena proses produksinya menyiksa angsa. Sebagai solusi, kini ada produk foie gras yang dikembangkan di laboratorium dengan kemiripan mencapai 90%!

Foie gras identik sebagai makanan mahal yang kerap tersaji di restoran-restoran mewah. Tak semua orang bisa mencicipi olahan hati angsa ini.

Selain karena harganya yang mahal, foie gras memiliki cita rasa gurih yang khas dan kuat. Beberapa orang mungkin tidak tahan dengan aroma dan rasa khas dari foie gras.

Untuk memproduksinya, foie gras didapat dari hati angsa yang sudah digemukkan dengan teknik khusus. Sesuai arti nama 'foie gras' dalam bahasa Prancis yaitu 'hati gemuk'.

Angsa akan diberi makan secara paksa (dicekok) melalui selang yang tersangkut di tenggorokan mereka. Tujuannya agar ukuran hati angsa bisa 10 kali lebih besar.

Tindakan ini dikecam banyak orang, khususnya pencinta binatang. Mereka menganggap produksi foie gras menyalahi hak-hak hewan.

Beberapa wilayahpun mulai melarang peredaran foie gras. Seperti halnya Inggris, California dan rencananya, New York.

Gourmey membuat foie gras di lab

Tak Seperti Foie Gras Sisca Kohl, Foie Gras Buatan Lab Ini 90% Mirip Aslinya Foto: Bloomberg via South China Morning Post

Guna mengatasi polemik ini, perusahaan di Paris bernama Gourmey menciptakan foie gras di laboratorium (lab). Mereka bahkan sudah mendapat USD 10 juta dari para investor untuk mengembangkan produk ini.

"Ada dorongan kuat untuk mencari alternatif dari foie gras biasa, sebuah produk kontroversial yang perlu diciptakan kembali (dalam versi lebih baik)," kata Nicolas Morin-Forest, salah satu pendiri Gourmey.

Pihaknya ingin menunjukkan kalau daging buatan lab tidak terbatas untuk patty burger saja, tapi juga untuk produk gastronomi lain seperti foie gras.

Pembuatan foie gras di lab juga dianggap sebagai solusi yang baik untuk lingkungan. Pasalnya produksi foie gras konvensional menghabiskan terlalu banyak sumber daya, sekaligus menghasilkan metana, gas rumah kaca yang mengkhawatirkan.




(adr/odi)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork