Menjelang hari lebaran, nastar menjadi kue yang harus ada. Tak hanya di Indonesia, pasangan suami istri (pasutri) yang tinggal di Jepang ini juga ikut bikin kue nastar.
Hari lebaran selalu identik dengan kue kering yang tersaji di atas meja di ruang tamu. Mulai dari kue yang gurih seperti kastengel hingga kue yang manis seperti putri salju.
Tetapi sebuah kue kering menjadi raja dari setiap hari raya. Nastar, menjadi kue yang selalu disajikan saat perayaan hari raya tak hanya saat lebaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasa nastar yang gurih di bagian luar dan manis asam di dalamnya menjadi paduan yang sempurna. Bahkan pasutri yang tinggal di Jepang ini juga tak mau kalah dalam membuat nastar.
![]() |
Melalui unggahan video pada akun Youtube@Neo Japan (5/5), Dian yang berasal dari Indonesia ingin mengajarkan istrinya yang asli orang Jepang untuk membuat nastar. Tentunya bahan-bahan yang mereka gunakan adalah bahan-bahan yang didapatkan dari supermarket setempat.
Mulai dari tepung terigu, tepung maizena, telur dan bahan-bahan lainnya semuanya mereka beli di supermarket lokal setempat. Uniknya, mereka justru menggunakan selai apel sebagai isian nastarnya.
"Kalau orang biasanya pake selai nanas, ini kita malah pake selai apel," kata Dian.
Dian dan sang istri bersama-sama mengukur bahan-bahan yang telah disiapkan. Dian bertugas membaca resep dan sang istri yang menimbang semua bahan-bahan yang dibutuhkan.
Karena keterbatasan alat, untuk mengocok adonan yang mereka gunakan pun bukan mixer seperti yang biasanya digunakan untuk membuat kue. Dian dan istri justru menggunakan hand whisk untuk mengocok adonan nastar. Hal ini membuat adonan tak tercampur rata dan beterbangan.
"Coba diaduk dulu baru dinyalakan (pengocoknya) supaya tepungnya nggak terbang," kata istri Dian.
Baca juga: 5 Kreasi Nastar Kekinian, Ada Nastar Matcha dan Nastar Gulung
![]() |
Berbagai upaya telah mereka lakukan agar adonan tidak beterbangan. Hingga akhirnya Dian menyerah dan mengaduknya secara manual dengan menggunakan tangan.
Kesalahan selanjutnya terjadi pada jenis susu yang mereka gunakan. Jika pada resep nastar seharusnya menggunakan susu bubuk, mereka menggantinya dengan susu cair.
"Nanti pas dimasukin (ke panggangan) dioleskan telur ya. Campur madu juga sama minyak," kata Dian.
Waktu membuat kue nastar ini justru terlihat seperti waktu yang tepat bagi Dian untuk bereksperimen dengan bahan-bahan kue tersebut.
Setelah adonan kulitnya jadi, Dian langsung mengambil sebagian dan membentuknya menjadi bulat-bulat. Perlahan, Dian juga mengisi adonan kulit tersebut dengan selai apel yang dibelinya.
Nastar yang mereka buat ini memang nastar pertama yang pernah mereka coba masak. Jadi, wajar saja jika Dian dan istri sama sekali tidak memahami cara membuat nastar.
Bentuk nastar yang sudah disusun di atas loyang pun sangat lucu. Tidak bulat sempurna dan terlihat tak beraturan. Dian bahkan juga memberikan nama untuk nastar-nastar yang dibuatnya. Mulai dari nastar gunung api dan nama-nama unik lainnya.
![]() |
Dian sangat percaya diri untuk melanjutkan ke tahap memanggang nastarnya tersebut. Hingga akhirnya setelah beberapa waktu nastarnya pun matang.
"Sudah keluar (matang), bentuknya sangat mengerikan. Tapi kita lihat rasanya," kata Dian.
Nastar yang telah dikeluarkan dari oven itu benar-benar sudah tak berbentuk. Adonan kulitnya sebagian pecah bahkan beberapa nastar selainya hingga berantakan.
"Nastar Kehancuran," sebut Dian untuk menamai nastar ini.
Walaupun bentuknya hancur tak beraturan, tetapi menurut Dian rasanya sudah cukup enak. Sayangnya, nastar tersebut masih agak kurang matang.
"Masih mentah. Coba kita bakar sekali lagi," kata Dian.
Walaupun bentuknya tak karuan setidaknya pada percobaan pertama Dian dapat menyelesaikan pembuatan nastar. Tetapi menurut keterangan Dian, walaupun selainya berbeda rasanya tetap enak.
Baca juga: Cara Membuat Nastar Taiwan yang Lembut Gurih dan Mengilap
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)