Lapar sering tiba-tiba terasa di malam hari, tetapi waspadai ngemil tengah malam karena ada efeknya untuk produktivitas kerja keesokan hari. Ini penjelasan ahli.
Saat sulit tidur di malam hari biasanya banyak orang yang terjaga sepanjang malam. Baik dengan bermain ponsel atau menyelesaikan beberapa episode drama Korea.
Setelah kegiatan menghabiskan malam selesai dan mulai datang rasa bosan, banyak orang yang akan tiba-tiba merasa lapar. Biasanya rasa lapar yang datang ini merupakan lapar emosional yang berasal dari kebosanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Seringkali lapar seperti ini akan menyerang di tengah malam atau dini hari ketika kamu masih sulit juga untuk tertidur. Ternyata jika mengikuti nafsu lapar tersebut ini akan menjadi bumerang yang berefek buruk bagi kesehatan.
Baca juga: 6 Tips Diet yang Memudahkan Penurunan Berat Badan, Contek Yuk!
Dilansir melalui Eat This, Not That! (8/4), bahaya ngemil tengah malam bukan hanya berdampak pada tujuan untuk menurunkan berat badan. Kebiasan konsumsi camilan di tengah malam juga akan berdampak pada produktivitas saat bekerja.
Sebuah penelitian terbaru yang telah dipublikasi pada Journal of Applied Psychology menemukan kaitan antara konsumsi camilan tengah malam dengan produktivitas di keesokan harinya. Orang-orang yang dilaporkan sering mengonsumsi camilan tidak sehat, khususnya di tengah malam, diketahui sulit untuk bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan di keesokan harinya.
![]() |
Pada penelitian ini, para peneliti dari North Carolina State University memberikan pertanyaan pada 97 pekerja penuh waktu untuk menjawab 3 pertanyaan setiap harinya selama 10 hari. Mereka akan menjawab pertanyaan dengan bagaimana perasaannya secara emosional dan fisik sebelum mulai bekerja dan di akhir hari setelah selesai bekerja.
Kemudian, sebelum pergi tidur, mereka diminta untuk melaporkan makanan dan minuman apa yang dikonsumsi pada malam hari tepat sebelum tidur malam. Tujuan dalam penelitian ini sebenarnya untuk mengetahui berapa banyak partisipan yang mengonsumsi makanan tidak sehat, dalam artian makan berlebihan, konsumsi terlalu banyak makanan ringan atau terlalu sering ngemil di tengah malam.
![]() |
Setelah pengamatan selesai, para peneliti menemukan bahwa partisipan yang memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat cenderung akan lebih bermasalah secara fisik dan emosi pada keesokan paginya. Permasalahan fisik yang paling sering terjadi misalnya sakit kepala, sakit perut bahkan hingga diare.
Secara mental, partisipan yang memiliki kebiasaan makan tidak sehat ini mengaku merasa bersalah dan malu dengan apa yang telah mereka makan. Hal yang lebih menarik lainnya ditemukan dalam bentuk orang-orang cenderung memiliki kebiasaan makan tidak sehat ini mengalami perubahan perilaku di tempat kerja dan memiliki lebih sedikit kecenderungan untuk membantu rekan kerjanya melakukan pekerjaan yang berlebih.
Selanjutnya, partisipan yang diketahui memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat juga merasa lebih nyaman untuk menyendiri. Misalnya mereka akan menghindari beberapa pekerjaan yang mengharuskan untuk bertemu atau dilakukan secara tim atau bersama-sama.
"Namun kami juga dapat mengatakan bahwa tidak ada satupun diet sehat dan makan sehat yang hanya soal kandungan nutrisi makanan. Ini mungkin dipengaruhi oleh kebutuhan diet individu, atau bahkan oleh kapan dan bagaimana mereka makan, bukan sekadar apa yang mereka makan," lanjut Cho.
![]() |
"Hal besar yang bisa diambil di sini bahwa kita tahu makan tidak sehat efeknya hampir dapat memengaruhi performa di tempat kerja," kata Seonghee "Sophia" Cho selaku penulis penelitian dan asisten profesor.
Partisipan yang lebih mampu mengatasi stresnya tidak terlalu merasakan efek samping. Mereka akan cenderung lebih mudah meluapkan emosinya. Secara keseluruhan, partisipan yang makan berlebihan di malam hari melaporkan adanya perubahan perilaku kerja yang cukup signifikan terjadi sebelum mereka beraktivitas keesokan harinya.
Baca juga: Terbangun Tengah Malam dan Lapar? Ini Efek Negatif Makan Larut Malam