Rasisme terhadap orang Asia kembali terjadi. Kali ini seorang pegawai kafe mendeskripsikan pengunjung Asia sebagai 'Dua Orang Asia Menyebalkan'.
Rasisme atau rasialisme adalah perilaku buruk yang seharusnya tidak dilakukan. Pelaku rasisme akan merasa ras dirinya sendiri merupakan ras yang paling unggul.
Pelaku rasisme juga kerap memberi prasangka atau perlakuan tidak adil terhadap suku bangsa yang berbeda-beda. Meski termasuk perilaku buruk, sayangnya hingga sekarang rasisme masih terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terjadi di sebuah kafe di Australia
![]() |
Dikutip dari Mothership SG (7/4), sebuah kafe di Australia tengah jadi perbincangan karena kedapatan melakukan rasisme. Cerita berawal dari pemilik kafe yang memuji stafnya.
Lewat unggahan di Snapchat, pemilik kafe itu mengatakan "Saya cinta pegawai saya." Terlihat ia memotret lembaran struk pesanan makanan pengunjung yang ditulis pegawainya.
Hanya saja pengunjung itu bukan dilabeli nama atau nomor mejanya, melainkan diberi deskripsi negatif. Pegawai kafe menulis pengunjung Asia sebagai 'Dua Orang Asia Menyebalkan'.
Pemilik kafe itu diketahui bernama Shay Haston. Ia juga pemilik kafe yang dimaksud, Froth on Brunswick di Brisbane.
Tindakan rasisme ini dikecam
Mendapati unggahan rasisme ini, warga Brisbane bernama Alec Madara coba mengonfirmasi langsung pada Hayston. Madara beranggapan rasisme ini sangat tidak patut terjadi.
Kepada Madara, Hayston bilang unggahannya hanya sekadar candaan dan ia justru meminta orang-orang mengendalikan dirinya.
"Tindakan ini sangat tidak profesional dan tidak pantas," kritik Madara pada Hayston. Ia menilai justru seharusnya Hayston mencegah hal-hal rasisme terjadi, bukan malah menjadikannya candaan.
Pemilik kafe mengelak lakukan rasisme
![]() |
Perbincangan Madara dan Hayston via Facebook Messenger rupanya berlanjut panjang. Terjadi perdebatan di antara mereka.
Hayston bahkan menilai Madara berlebihan karena mengkritik masalah rasisme dan bersikap menjadi korban. "Berhentilah pura-pura menjadi korban! Anda memiliki banyak drama," kata Hayston.
Madara kemudian menjawab, "Saya sebenarnya melakukan yang sebaliknya. Saya meneriakkan perilaku (rasisme) yang berbahaya bagi orang lain, bukan diri saya sendiri."
Ia juga meminta Hayston untuk bertanggung jawab dengan tindakan rasisme yang sudah dia lakukan. Namun Hayston lagi-lagi mengelaknya.
Ia merasa tidak melakukan rasisme. Hayston malah menyerang balik Madara yang disebutnya terlalu 'drama'. "Jangan pernah berbicara pada saya lagi," kata Hayston.
Baca Juga: Lagi! Kisah Rasis di Restoran, Pengunjung Asia Ditulis 'CHINA'
Berujung minta maaf
Dalam pernyataan resminya di 9News pada 5 April 2021, Hayston berujung meminta maaf atas apa yang sudah ia lakukan. Ia mengaku telah melakukan pelanggaran dan menimbulkan luka karena perbuatannya.
Hayston menambahkan bahwa dirinya sudah menjadi pemilik bisnis kafe di tempat tersebut selama lebih dari 6 tahun. Ia secara pribadi juga mengaku menghargai keragaman budaya di sekitarnya.
"Saya sangat kecewa dan malu atas tindakan saya yang bertentangan dengan semua hal yang saya banggakan," katanya.
Ke depannya Hayston berjanji akan membenahi kinerjanya dan tim. "Saya dan tim akan bekerja lebih baik untuk memastikan kami menjunjung tinggi keragaman dan inklusivitas yang menjadi inti kami," tutur Hayston.
Kejadian serupa di Selandia Baru
![]() |
Sebelum di kafe Hayston, rasisme juga terjadi di sebuah kafe di Selandia Baru. Kejadian ini melibatkan sebuah keluarga Asia yang tinggal di sana.
Saat itu mereka sekeluarga mampir ke kafe di Auckland, terdiri dari dua anak dan ibunya. Mereka ingin menikmati sajian di Humble Villager yang berlokasi di Epsom.
Saat sedang mengantre, di belakang keluarga Asia ini berdiri seorang pengunjung pria. Ia meminta agar dirinya bisa memesan lebih dulu karena sedang terburu-buru.
Namun Felix, salah satu anak keluarga Asia itu, menolaknya. Pengunjung pria itupun langsung emosi.
Ia sampai berujar kalau orang China selalu lambat saat memesan di tempat makan. Pengunjung itu juga mengeluarkan celotehan-celotehan rasisme lainnya.
Ia bahkan bilang pada Felix dan keluarganya untuk kembali ke China. "Dia datang ke meja (untuk menyuruh kami kembali kek China) dan kemudian mengambil nomor pesanan kami, karena dia ingin membingungkan staf dapur yang mana caranya berhasil," kata Felix.
Menanggapi hal ini, pihak kafe tidak diam saja. Manajernya, Ellen Zhang putuskan mengusir pengunjung yang lakukan rasisme tersebut.
Dia akhirnya pergi setelah berulang kali diminta untuk pergi," kata Zhang. Peristiwa inipun menyita perhatian pengunjung kafe lainnya.
Baca Juga: Keren! Pemilik Kafe Ini Usir Pelanggan Rasis yang Serang Orang China
(adr/odi)