Sushi merupakan hidangan yang menggunakan ikan mentah sebagai toppingnya. Benarkah hidangan ini sehat? Berikut ini penjelasan para ahli gizi.
Sushi merupakan makanan khas Jepang yang terbuat dari nasi, sayuran dan ikan yang dijadikan topping atau digulung dengan selembar rumput laut. Sushi biasa disajikan baik dengan ikan mentah maupun matang. Tetapi sushi cenderung lebih terkenal dengan olahan ikan mentah yang segar tanpa bau amis.
Sushi sendiri memiliki beragam jenisnya. Secara garis besar sushi dikelompokkan menjadi nigiri, maki dan temaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penggunaan bahan-bahan pada sushi sering dipertanyakan efek sehatnya. Apakah benar sushi termasuk makanan yang sehat?
Berikut ini penjelasan para ahli gizi terkait manfaat kesehatan sushi yang telah dilansir melalui Health (21/1):
Dalam sushi, kandungan EPA dan asam lemak DHA yang tinggi secara signifikan dikatakan berkontribusi dalam pola makan tradisional Jepang yang dipercaya dapat memperpanjang umur. Sushi nigiri dan sashimi dengan tambahan salad sayuran menjadi menu yang direkomendasikan karena kandungan serat dan mikronutrien yang sangat baik.
Pilihan ikan seperti salmon dan makarel yang rendah merkuri juga menjadi bahan pembuatan sushi yang dianggap paling sehat. Tetapi saat menyantap sushi, usahakan untuk mengurangi atau menghindari shoyu yang merupakan kecap tinggi garam dan pilih tambahan perasa seperti wasabi atau acar jahe (gari).
Karena kandungan serat, mikronutrien serta vitamin dan mineralnya yang baik, sushi dapat memberikan manfaat kesehatan di antaranya:
1. Meningkatkan Kesehatan Usus
"Kontributor kesehatan orang Jepang secara besar berasal dari mikrobiota usus yang sehat. Hal ini diciptakan oleh pola makan yang banyak berupa hidangan fermentasi seperti bok choy, rumput laut, jamur, kimchi, natto dan tahu," kata Danvar.
Serat yang didapatkan melalui sayur dan makanan fermentasi dapat memberikan probiotik dan nutrisi yang baik bagi mikroba menguntungkan yang ada di usus. Mikroba ini membantu membersihkan usus dari komposisi-komposisi yang berbahaya dan produksi bakteri yang tidak sehat.
Baca Juga: Apakah Sushi Benar-benar Sehat? Ini 7 Fakta Nutrisinya https://food.detik.com/info-sehat/d-4699866/apakah-sushi-benar-benar-sehat-ini-7-fakta-nutrisinya
2. Menguatkan Sistem Imun
![]() |
"Para peneliti juga menunjukkan bahwa wasabi, pemberi rasa pedas yang unik sekaligus sebagai desinfektan ikan mentah, terbukti memberikan manfaat kesehatan yang signifikan dan membantu memperkuat sistem imun," kata Davar.
Wasabi mengandung beta karoten, glukosinolat dan isothiocyanate yang memiliki kemampuan antibakteri dan membantu mitigasi elemen mikroba atau patogen. Wasabi juga diketahui dapat mematikan bakteri seperti E. coli dan staphylococcus.
3. Meningkatkan Kesehatan Jantung
"Salmon dan makarel merupakan sumber protein yang sangat baik ditambah dengan asam lemak omega 3 DHA yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner," kata Davar
BPOM melaporkan bahwa penemuan ini masih sangat terbatas pembuktiannya tetapi memiliki kredibilitas yang baik. DHA juga terbukti ditemukan ada pada minyak ikan dan dapat mengurangi tekanan darah tinggi dan menurunkan risiko hipertensi yang menjadi 2 penyebab jantung koroner yang paling umum.
4. Membantu Proses Detoksifikasi Tubuh Secara Alami
![]() |
Rumput laut atau nori yang digunakan dalam pembuatan sushi terbukti sangat bernutrisi. Nori bahkan mengandung 10 kali lebih banyak vitamin dibandingkan bayam.
Selain vitamin, nori mengandung 30 hingga 50% protein dan 0,1% gula. Semua jeis rumput laut juga diketahi mengandung iodin yang tinggi dan dapat membantu proses detoks alami pada tubuh.
Sayangnya, dibalik manfaat kesehatan yang dapat diberikan oleh sushi, hidangan ini juga dapat memberikan risiko kesehatan seperti berikut ini.
1. Memicu Konsumsi Garam yang Tinggi
Rahasia sushi yang lezat adalah sushi yang dibumbui dengan konsentrasi garam yang tinggi. Baik nasi, ikan dan rumput laut yang digunakan akan melalui proses yang berhubungan garam saat pembuatan.
Menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, masalah utama yang ditimbulkan oleh garam adalah ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan garam dari dalam darah. Tubuh akan membutuhkan banyak air untuk mencerna garam yang dapat berdampak pada peningkatan volume darah.
2. Meningkatkan Konsumsi Karbohidrat Olahan
Nasi putih yang digunakan dalam sushi termasuk dalam salah satu karbohidrat olahan. Artinya, ada kandungan gula yang cukup tinggi yang setara dengan kandungan nutrisinya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi karbohidrat olahan berkontribusi dalam meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Nasi putih, secara spesifik, mengandung gula yang tinggi yang dapat mengarah kepada konsumsi gula berlebih dan berdampak pada kenaikan tekanan darah dan kadar insulin.
3. Sumber Merkuri yang Tidak Aman
Menurut Natural Resources Defense Council, ikan yang harus dihindari karena kandungan merkurinya yang tinggi seperti king mackerel, marlin, hiu, ikan pedang, ahi tuna, tuna mata besar dan beberapa ikan lainnya. Kandungan merkuri ini sangat berbahaya jika tertelan dalam jumlah yang banyak.
Pada ahli merekomendasikan untuk benar-benar menghindari ikan ekor kuning dan tuna mata besar. Sedangkan ikan yang sangat direkomendasikan karena kandungan merkurinya yang rendah seperti belut, salmon, kepiting dan kerang.
4. Risiko Keracunan Makanan
![]() |
Proses menyiapkan sebuah makanan dapat membuat perbedaan yang sangat besar dalam konteks kesehatan dan keamanan makanan. Memasak dengan suhu yang tinggi dapat mengeliminasi kontaminasi patogen, sayangnya proses ini tidak dilalui saat pembuatan sushi.
Para ahli mencatatkan bahwa racun terbesar dari konsumsi makanan mentah, kurang matang atau makanan laut beku adalah perkembangan parasit yang dapat tumbuh secara alami. Parasit ini dapat dengan mudah berpindah ke tubuh manusia dan menyebabkan banyak penyakit.
Baca Juga: Mau Makan Sushi Tapi Lagi Diet? Ini Cara Sehat Menyiasatinya
(sob/odi)