Jamur Tumbuh di Darah Pria Ini Usai Ia Suntikkan Teh Jamur ke Tubuhnya

Jamur Tumbuh di Darah Pria Ini Usai Ia Suntikkan Teh Jamur ke Tubuhnya

Devi Setya - detikFood
Senin, 18 Jan 2021 13:30 WIB
Jamur Cordyceps Militaris untuk Obat COVID-19 yang diteliti LIPI untuk obat COVID-19
Foto: (Getty Images/iStockphoto)
Jakarta -

Konsumsi teh jamur diklaim bermanfaat untuk kesehatan, tapi pria ini malah menyuntikkan teh ini ke tubuhnya. Alhasil, dalam darahnya kini tumbuh jamur yang membuat ia kritis.

Mushroom tea atau teh jamur dikenal juga dengan sebutan shroom tea. Banyak penelitian yang menyebut kalau teh jamur ini memberikan banyak manfaat kesehatan, termasuk salah satunya mencegah kanker. Konsumsi teh jamur secara rutin di pagi hari pun telah dilakukan banyak orang.

Tapi alih-alih menikmati teh jamur dengan cara diminum, seorang pria justru menyuntikkan cairan teh jamur ini ke tubuhnya. Bukan mendapat khasiat dari teh jamur, kini ia justru harus mendapat perawatan intensif karena dokter mengatakan dalam darahnya tumbuh jamur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sering Makan Jamur Tiram Bisa Turunkan Kolesterol dan Bikin Awet MudaJamur Tumbuh di Darah Pria Ini Usai Ia Suntikkan Teh Jamur ke Tubuhnya Foto: Getty Images/iStockphoto/Kritchanut

Pria berusia 30 tahun yang tak disebutkan namanya ini harus dilarikan ke rumah sakit oleh keluarganya setelah mengalami keadaan kritis. Ia harus menjalani perawatan selama 22 hari di rumah sakit setelah beberapa organnya mengalami gagal fungsi. Penyebab utamanya adalah jamur yang kini tumbuh di dalam aliran darahnya.

Dilansir dari LiveScience (14/1) kasus soal jamur ini diterbitkan pada 11 Januari di Journal of Academy of Consultation-Liaison Psychiatry. Para dokter mengangkat kasus ini sebagai pembelajaran pada masyarakat akan pentingnya pengetahuan dalam pengguaan obat, termasuk dalam hal ini bahan herbal.

ADVERTISEMENT

Diketahui pria ini mengalami gangguan bipolar, ia ingin terbebas dari obat yang diresepkan dokter. Setelah membaca literasi soal teh jamur, ia mencoba pengobatan ini. Bukannya menikmati teh jamur dengan cara diminum, pria ini justru memilih menyuntikkannya ke pembuluh darah dengan harapan agar efeknya segera terasa.

Dalam keadaan depresi, pria ini mulai menyeduh teh jamur kemudian ia menyaringnya. Kemudian cairan teh ini disuntikkan ke tubuhnya sendiri.


Selang beberapa hari, ia mengalami mual dan lesu. Tubuhnya perlahan berubah menjadi kuning, mengalami diare dan efek paling parah yakni muntah darah.

Setelah diperiksa tim dokter, diketahui kalau beberapa organ tubuh seperti hati dan ginjal tidak bisa berfungsi dengan baik. Darahnya dinyatakan positif infeksi bakteri dengan mikroba Brevibacillus dan infeksi jamur dari Psilocybe cubensis. Jamur ini bahkan tumbuh di dalam aliran darahnya.

Dokter kemudian memberikan antibiotik dan obat antijamur jangka panjang pada pasien ini.

Teh jamur memang umum dikonsumsi sebagai minuman. Khasiatnya diandalkan dalam berbagai hal, seperti membuat rileks, menurunkan berat badan dan mencegah kanker. Selain dijadikan teh, jenis jamur ini juga kerap dimakan sebagai masakan, diolah dengan dikeringkan, dijadikan campuran cokelat atau dibuat dalam bentuk kapsul.




(dvs/odi)

Hide Ads