2. Hanya tersaji di momen besar
Ayam kodok bukanlah makanan harian yang sering tersaji di meja makan. Hidangan ini hanya hadir saat momen besar seperti saat Natal dan Tahun Baru Imlek. Proses pembuatannya memakan waktu lama sehingga orang menjadikannya sebagai hidangan istimewa.
Meskipun mengadaptasi hidangan Eropa, cita rasa ayam kodok sudah disesuaikan dengan selera lidah orang Indonesia. Aneka bumbu campuran serta hidangan pelengkap juga sudah disesuaikan dengan kebiasaan makan orang Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3. Proses pembuatan yang rumit
Untuk membuat ayam kodok, diperlukan trik khusus. Seluruh daging dan tulang ayam harus dipisahkan dari kulitnya tanpa membuat kulit robek.
Daging ayam ini kemudian dicincang halus dan dicampur dengan daging giling, telur dan aneka bumbu. Setelah adonan daging ayam bercampur rata, kemudian dimasukkan kembali ke dalam kulit ayam. Proses ini harus dilakukan secara perlahan dan hati-hati agar tidak merusak kulitnya.
Sekali kulit ayam robek, maka ayam kodok sudah dianggap gagal dan prosesnya harus diulangi dari awal. Setelah daging ayam masuk ke dalam kulitnya maka bekas sayatan kulit ini harus dijahit menggunakan jarum dan benang agar adonan daging tidak keluar dan berantakan.
Simak Video "Sosis Legend, Dibuat dengan Mesin Berusia 48 Tahun!"
[Gambas:Video 20detik]