Habib Rizieq Shihab menulis surat untuk keluarganya. Ia meminta keluarga untuk mengirimkan kurma, camilan dan teh untuk sahur.
Habib Rizieq tengah di tahan di Polda Metro Jaya atas kasus pelanggaran protokol kesehatan Covid-19. Dari dalam rutan, imam besar FPI ini menuliskan surat untuk keluarga tercinta. Isi suratnya termasuk pesan untuk dikirimkan beberapa jenis makanan.
Dalam suratnya, Habib Rizieq mengabarkan kalau ia dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Dalam suratnya juga disebutkan kalau petugas tahanan memperlakukan ia dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selama ditahan, Habib Rizieq berniat untuk puasa setiap hari. Ia pun meminta istri dan anak-anaknya mengirimkan beberapa makanan sebagai santapan sahur dan berbuka puasa.
"Setiap hari Insya Allah SWT, Aba akan puasa shg kirim makanan untuk Aba cukup sekali saja menjelang buka puasa," tulis Habib Rizieq menggunakan tinta warna biru.
Habib Rizieq juga meminta dikirimkan beberapa jenis makanan dan minuman. "Sdg untuk sahur cukup kurma dan camilan saja. Boleh juga kirim teh/susu di termos kecil untuk buka," lanjut Habib Rizieq.
Terkait pesanan makanan Habib Rizieq yang sangat sederhana, hal ini sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW tentang pilihan makanan untuk sahur. Semasa hidup, Rasulullah selalu menyantap kurma saat sahur dan berbuka puasa.
Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik sahurnya orang mukmin adalah kurma." HR. Abu Daud 2345, Ibnu Hibban 3475 dan dishahihkan al-Albani dan Syuaib al-Arnauth).
![]() |
Kemudian disebutkan at-Thabrani dalam Mu'jam al-Kabir, dengan sanad yang di dalamnya terdapat perawi Ibnu Lahai'ah, dari sahabat Uqbah bin Amir radhiyallahu 'anhu. "Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengambil segenggam kurma, kemudian beliau bersabda, "Ini sebaik-baik hidangan sahur orang Muslim."
Demikian juga ketika Rasulullah SAW berbuka puasa, beliau menyantap beberapa butir kurma sebelum mendirikan sholat Maghrib.
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum salat, jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan kurma, jika tidak ada kurma, beliau minum dengan satu tegukan air." (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah.
(dvs/odi)