Jadi jajanan favorit, dim sum menyimpan fakta menarik dibalik kelezatannya. Dari sejarahnya hingga tata cara menyantap dim sum.
Dim sum adalah makanan bergaya Kanton yang diolah dengan cara dikukus, dipanggang, digoreng dan dipanggang. Rasanya ada yang gurih dan manis. Dim sum kini populer di seluruh dunia.
Di Hong Kong, dim sum populer sebagai menu sarapan atau yumcha. Di Indonesia dim sum dinikmati sepanjang waktu. Dijajakan di kaki lima hingga restoran berbintang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum populer seperti sekarang,dim sum sudah dinikmati sejak ribuan tahun lalu. Dulu, masyarakat China mengonsumsi dim sum sebagai camilan untuk teman minum teh.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut 5 fakta menarik tentang dim sum.
1. Ada Sejak Dinasti Han (206SM - 220)
![]() |
Dim sum merupakan makanan tradisional China, tepatnya berasal dari Guangdon atau Kanton, China Selatan. Dim sum sudah populer sejak ribuan tahun lalu di masa Dinasti Han (206SM - 220).
Kata 'dim sum' sendiri diambil dari bahasa Mandarin yang artinya adalah 'menyentuh hati'. Nama tersebut disesuaikan dengan ukuran dim sum yang mungil.
Dim sum disajikan dalam klakat bambu. Bukan sebagai wadah saja, klakat bambu tersebut digunakan untuk menjaga kehangatan dim sum.
Jadi, dim sum bisa tetap hangat ketika disantap. Biasanya dalam satu klakat bambu hanya berisi tiga hingga empat dim sum.
Baca Juga : Mau Ngedimsum? Bisa Pesan Online di 5 Tempat Dim Sum Ini
2. Menjadi Tradisi di China Selatan
![]() |
Karena ukuran dim sum yang mungil itu, membuat dim sum awalnya menjadi camilan untuk menemani minum teh. Nah, ngemil dim sum dan minum teh ini sudah menjadi tradisi di China.
Tradisi tersebut dikenal dengan sebutan 'Yam Cha' dari bahasa Cantonese. Biasanya orang-orang akan berkumpul tiap pagi bersama keluarga dan teman. Senam bersama atau mengadu burung piaraan.
Saat acara itulah mereka melakukan tradisi Yam Cha atau makan dim sum sambil minum teh. Tradisi ini juga umumnya dilakukan pagi hari hingga pukul 10 pagi. Tetapi kini dilakukan hingga sore hari.