Warung Matun yang berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kelurahan Taman Arum menjual berbagai jajanan. Harganya cuman seribu.
Jajanan yang ditawarkan mulai dari es dawet, dadar gulung, getuk lindri, kemplang, ote-ote, tahu isi, dadar jagung hingga makanan utama seperti nasi dan mie bungkus.
"Warung ini pertama kali buka pada Bulan April 1984," tutur pemilik warung, Matun kepada detikcom, Sabtu (19/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikcom, warung seluas 3 x 4 meter persegi tersebut tiap hari ramai dikunjungi pembeli. Bahkan tak jarang, pembeli harus mengantre supaya bisa bergantian makan di warung tersebut.
![]() |
Sebelum masuk, pembeli harus cuci tangan di tempat cuci tangan yang disediakan. Di dalam warung sederhana tersebut tampak berbagai jajanan yang dihidangkan di meja yang mengelilingi penjualnya.
Pemilik warung, Matun berada di belakang meja. Sementara pembeli duduk mengelilinginya. Tiap kali ada pembeli yang datang langsung disuguhi semangkok es dawet. Dawet tepung beras berkuah kecokelatan disajikan di mangkuk keramik China yang mungil.
"Monggo (silakan)," sembari tangan Matun menyodorkan mangkok berisi dawet kepada pembeli.
"Satu mangkok, harganya Rp 1.000," terang Matun.
Nasi dan mie juga dihargai Rp 1.000 per bungkus. Sedangkan jajanan gorengan hanya Rp 500 per potong.
![]() |
Di dalam warung tampak tulisan warung Matun berdiri sejak 1984. Mulai dari 1984 hingga 2020 ini, Matun menulis harga tiap menu yang dijual.
"Tahun 1984 dulu per porsi dawet Rp 25, tahun 1990 Rp 50, tahun 1994 Rp 200, tahun 1998 Rp 400, tahun 2011 Rp 600, tahun 2014 Rp 800 dan tahun 2020 Rp 1.000," jelas Matun.
Harga murah tersebut dinilai Matun mampu menarik pembeli. Sebab, sejak dibuka pukul 08.00 WIB, biasanya tutup sekitar pukul 13.00 WIB.
Dalam satu hari, lebih dari 200 porsi es dawet selalu ludes. Karena tiap pembeli yang datang tak kurang selalu membawa pulang 5 porsi.
"Saya nggak pernah hitung sehari berapa porsi, kayaknya lebih dari 200 porsi," imbuh Matun.
![]() |
Salah satu pembeli, Suminah mengaku sering membeli es dawet di warung Matun. Sebab, lokasinya yang berada di tengah kota sehingga mudah dijangkau saat hendak ke Alun - Alun Ponorogo. Selain itu harganya yang murah dan rasanya yang enak membuatnya menjadi pelanggan tetap.
"Kalau ke kota, biasanya saya mampir. Kadang dua hari sekali ke sini, beli es dawet sama gorengan tahu," pungkas Suminah.
(odi/odi)