Pemetik Kelapa Ini Panjat Pohon 25 Meter untuk Panen 2.000 Kelapa Tiap Hari

Pemetik Kelapa Ini Panjat Pohon 25 Meter untuk Panen 2.000 Kelapa Tiap Hari

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Rabu, 02 Sep 2020 11:30 WIB
Pemetik kelapa
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Bagaimana 'perjalanan' kelapa sebelum dinikmati? Buah tropis ini dipetik oleh pemetik kelapa yang panjat pohon setinggi 25 meter. Begini kisah para pemetik kelapa di India.

Kelapa merupakan buah serbaguna yang seluruh bagiannya bisa dimanfaatkan, mulai dari daun, akar, hingga buahnya. Untuk menikmati buah kelapa, ada proses panjang di baliknya yang jarang orang-orang tahu.

Mengingat buah ini tumbuh di pohon yang sangat tinggi, maka diperlukan jasa seseorang untuk memetiknya. Sering kali mereka memanjat pohon kelapa dengan kaki telanjang, tanpa alat bantu, dan alat pengaman yang mumpuni. Tapi kini industrinya mulai berubah ke arah lebih baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

South China Morning Post (31/8) merangkum kisah para pemetik kelapa di Kerala, India. Diperkirakan ada sekitar 50 ribu pria yang jalani profesi ini. Disusul wanita yang jumlahnya terus bertambah.

Begini kisah para pemetik kelapa dalam melakukan tugasnya dari waktu ke waktu:

ADVERTISEMENT

1. Butuh teknik dalam memanjat pohon kelapa yang sangat tinggi

Pemetik kelapaPemetik kelapa Foto: Getty Images

Rajeev Thuruthipilly Ouseph adalah salah satu pria yang berprofesi sebagai pemetik kelapa di Kerala. Pria 50 tahun ini mengingat masa-masa dimana ia harus memanjat pohon kelapa yang sangat tinggi. Tanpa bantuan alat pengaman atau apapun yang memudahkan pekerjaannya.

Ouseph mengatakan ia harus mengandalkan kekuatan tangan dan kakinya dengan maksimal. Keduanya melingkari diameter pohon dengan erat. Ouseph lalu memanfaatkan kulit kayu untuk menjangkau kelapa-kelapa di bagian teratas.

Biasanya beberapa pohon kelapa mencapai tinggi 25 meter. Ouseph mengaku dulunya pemetik kelapa adalah profesi penuh bahaya. Risiko terluka, cacat, hingga kematiannya sangat tinggi.

2. Pemetik kelapa kini dibekali alat pengaman mumpuni

Pemetik kelapaPemetik kelapa Foto: Getty Images

Beberapa tahun belakangan, industri kelapa di Kerala mengalami perubahan yang lebih baik. Ouseph mengatakan, "Sepuluh tahun lalu, beberapa hal mulai berubah. Industri ini berserikat."

Ia menambahkan, "Pemetik kelapa seperti kami dilatih untuk menggunakan alat pengaman. Ada juga mesin yang bisa membantu kami memanjat pohon lebih cepat. Kami mulai menghasilkan lebih banyak."

Ouseph mengaku kini bisa hasilkan 2.000 sampai 2.500 rupee (Rp 401.000-502.000) per hari dari pekerjaan ini. Ia juga merasa jauh lebih aman ketika memanjat pohon kelapa, terutama karena adanya alat panjat pohon profesional.

Baca Juga: Rutin Minum Air Kelapa Bikin Awet Muda dan Tak Mudah Sakit

3. Produksi kelapa di India

Pemetik kelapaPemetik kelapa Foto: Getty Images

India bersama Indonesia dan Filipina adalah negara penghasil kelapa terbesar di dunia. Lebih dari 6 miliar buah kelapa dipetik dengan tangan setiap tahunnya di India. Total produksi kelapa per tahun di India mencapai 119 juta ton.

Adapun 90% kelapa di India berasal wilayah Kerala. Disusul dua wilayah di dekatnya, Tamil Nadu dan Andhra Pradesh. Di Kerala sendiri, ada permintaan yang sangat besar untuk kelapa.

Kelapa segar diambil minyaknya untuk memasak, parutan buahnya untuk dicampurkan ke kari dan hidangan semur, lalu airnya diolah jadi minuman alkohol bernama coconut toddy. Belum lagi santannya yang serba guna untuk masak.

4. Program pembinaan "Friends of Coconut"

Pemetik kelapaPemetik kelapa Foto: Getty Images

Ratha Krishnan selaku koordinator program Krishi Vigyan Kendra (KVK) mengadakan pelatihan tiap 3 bulan untuk para pemetik kelapa melalui program "Friends of Coconut". Materi pelatihannya disiapkan oleh Coconut Development Board of Kerala yang merupakan organisasi pemerintah.

"Memanjat kelapa bukan hanya tentang memanjat pohon. Kami mencoba memberi pendekatan yang jauh lebih holistik," ujar Krishnan. Ia mencontohkan salah satu bagian dari program itu adalah sesi yoga dan latihan fisik untuk para pemanjat kelapa. Keduanya berperan penting untuk menjaga stamina pemetik kelapa.

Selain itu, Krishnan tak memungkiri para pemanjat kelapa butuh bakat. Sebab pekerjaan ini berkaitan dengan ketangkasan dan keberanian. Krishnan berujar, "Hanya perlu dua sampai tiga menit bagi pemanjat pohon yang berpengalaman untuk mencapai puncak pohon dan memanen kelapa. Setelah mereka memanen, mereka dapat memeriksa kesehatan pohon."

5. Produktivitas pemetik kelapa

Pemetik kelapaPemetik kelapa Foto: Getty Images

Dalam sehari, pemetik kelapa di Kerala rata-rata bisa memanen 40-50 pohon. Tiap pohon bisa memiliki 30-40 buah kelapa. Artinya mereka bisa memetik sekitar 1.200 sampai 2.000 kelapa sehari.

Profesi ini tak hanya dijalani pria, para wanita juga mulai meminatinya. Tahun ini Krishnan bahkan bilang 60% pelamar adalah wanita. Para wanita merasa percaya diri bisa menjadi pemetik kelapa semenjak adanya alat bantu.

Salah satunya Joshiba Panthirikara. Wanita 39 tahun ini menjalani pekerjaan paruh waktu untuk memetik kelapa. "Ini hal yang baik untuk menambah pemasukan keluarga," katanya. Ia mengaku terbantu dengan adanya sesi pelatihan dari KVK. Tahun 2010 ia jalani latihan intensif selama 7 hari.

Baca Juga: Kelapa Thailand yang Dipetik Monyet, Ditolak di Luar Negeri

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Menyelami Cerita dan Kuliner Khas Kelapa Gading"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)

Hide Ads