Cakwe salah satu jajanan kaki lima populer di Indonesia. Jajanan dari China ini punya sejarah yang panjang dan pernah dijuluki sebagai 'hantu goreng'.
Punya rasa yang gurih renyah, cakwe bisa dimakan dengan susu kedelai, dicelup kopi panas hingga menjadi topping bubur ayam panas. Tapi dibalik popularitas cakwe, banyak yang belum tahu bahwa jajanan ini sebenarnya punya sejarah panjang.
Menurut catatan sejarah, cakwe merupakan bentuk protes warga China atas kematian seorang jendral pada abad ke-12 dan berhubungan dengan Dinasti Song. Bahkan muncul sebutan bahwa cakwe melambangkan hantu yang tengah digoreng. Ini karena bentuknya yang pipih memanjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari berbagai sumber berikut lima fakta menarik seputar jajanan cakwe.
Baca Juga: Kres! Empuknya Cakwe Legendaris di Gang Sempit Pasar Baru
1. Awal Mula Terciptanya Cakwe
![]() |
Di China, cakwe dikenal dengan nama youtiao. Ada banyak desas-desus tentang sejarah cakwe tercipta. Namun menurut catatan sejarah, cakwe sebenarnya mulai populer pada masa Dinasti Song di abad 12.
Cakwe ini merupakan bentuk protes warga atas kematian jenderal Yue Fei yang memiliki sisi nasionalisme tinggi. Yue Fei dibunuh setelah difitnah oleh perdana menteri bernama Qin Hui. Banyak warga yang geram ketika mendengar kabar ini.
Kemudian beberapa penjual makanan mulai menciptakan makanan seperti batang kecil yang dibuat dari tepung beras. Cakwe ini digambarkan seperti dua orang yang saling memunggungi, sebagai bentuk kebencian warga terhadap Qin Hui dan istrinya.
2. Disebut Hantu Goreng
![]() |
Dalam dialek Hokkian, cakwe memiliki arti hantu yang digoreng. Sebutan ini berawal dari penjual makanan bernama Wang Xiaoer dan Li Si yang tengah pusing mencari ide untuk membuat makanan. Ia kemudian terinspirasi pada kemarahan warga ke Qin Hui.
Mulailah ia membuat adonan dari tepung beras yang ditempel seperti stik. Sambil menggoreng cakwe, ia memanggil orang-orang untuk melihat apa yang dijualnya. Ia menyebutnya sebagai 'Hui Goreng'. Hui sendiri sengaja dipilih untuk mencomooh Qin Hui.
Namun nama itu dipelesetkan menjadi 'hantu goreng', karena dalam bahasa Mandarin 'gui' memiliki arti hantu dan setan. Kata ini sering juga dipakai untuk menggambarkan sifat buruk seseorang seperti Qin Hui.
3. Bahan yang Digunakan
![]() |
Sejak saat itu cakwe mulai populer dan digemari banyak warga di China. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat cakwe ini sangat sederhana. Orang-orang biasanya mencampurkan tepung terigu atau tepung beras, kemudian ditambah dengan air.
Agar rasanya enak mereka masukkan garam, pengembang atau soda kue dan minyak sayur. Setelah bahan-bahan dicampur jadi satu, penjual akan mengadonnya menggunakan tangan. Setelah itu adonan cakwe dipotong memanjang 15 cm dan ditumpuk dan diberi tekanan berbentuk garis bagian tengahnya sebelum digoreng.
Hampir setiap penjual memiliki racikan dan resep cakwe masing-masing. Tapi ciri khas cakwe terletak pada teksturnya yang renyah di luar dan lembut di dalam. Di China, cakwe memiliki banyak nama seperti ci fan tuan, zha liang, hingga tang gao.
4. Cakwe Jadi Jajanan yang Populer
![]() |
Ratusan tahun berselang, cakwe atau youtiao sudah menjadi budaya kuliner di China. Bahkan cakwe jadi menu makanan pelengkap yang tak terlupakan. Biasanya orang-orang di China menyantapnya sebagai menu sarapan.
Harganya yang murah membuat cakwe menjadi jajanan yang diburu oleh orang-orang menengah ke bawah. Bahkan popularitas cakwe di China setara dengan pizza di Amerika.
Penyebaran cakwe juga luas, hampir semua negara di Asia terutama Asia Tenggara menyukai jajanan yang satu ini. Ada yang menyantapnya secara langsung, ada yang dicampur ke dalam mie atau sup, sampai dicelupkan ke susu kedelai.
5. Cakwe Jadi Jajanan Klasik di Indonesia
![]() |
Penyebaran cakwe dan kuliner khas China lainnya tak lepas dari peran para imigran yang singgah ke kota-kota pelabuhan di Indonesia. Kemudian aneka hidangan khas China ini dimodifikasi sesuai selera orang Indonesia, salah satunya cakwe.
Di Indonesia sendiri penyebaran cakwe cukup merata. Misalnya di Surakarta, Jawa Tengah, cakwe biasanya dimakan sebagai teman minum susu kedelai. Lalu di Jawa Barat, cakwe digoreng garing kemudian dimakan dengan cocolan saus sambal yang sedikit asam dan cair. Orang Jawa menyebut cakwe sebagai 'cino gelut' atau orang China berkelahi karena bentuknya dua potong adonan yang saling menempel seperti beradu badan.
Jalan-jalan ke Pontianak, Ketapang hingga Kalimantan Barat di sini cakwenya punya teksturnya lebih kenyal. Cakwe jadi teman makan bubur kacang tanah yang dikenal dengan nama lek tau san. Sementara banyak juga penjual bubur yang menambahkan potongan cakwe yang terpengaruh dari budaya kuliner China.
Baca Juga: Dibawa Oleh Imigran, Hidangan China Beradaptasi dengan Rasa Lokal
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)