5 Fakta Warga China Takut Makan Salmon Karena Virus Corona

5 Fakta Warga China Takut Makan Salmon Karena Virus Corona

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Jumat, 26 Jun 2020 09:00 WIB
Salmon
Foto: Getty Images/iStockphoto/Oxana Medvedeva
Jakarta -

Salmon disebut sebagai pemicu gelombang baru virus Corona di China. Dampaknya, warga China takut makan salmon yang tinggi omega 3 ini.

Kabar gelombang baru virus Corona di China berawal dari temuan kasus baru di Beijing. Setelah diselidiki, patient zero atau pasien pertama kasus ini adalah seorang pria yang membeli ikan salmon di pasar.

Pulang dari pasar ia dinyatakan positif virus Corona. Kemudian kasus baru virus Corona pun tiba-tiba melonjak sampai 158 kasus dalam kurun waktu satu minggu saja. Pemerintah China pun tak tinggal diam. Mereka langsung menelusuri jejak patient zero tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dampak lainnya, beberapa pasar di Beijing ditutup. Hal ini guna mencegah penambahan angka kasus virus Corona. Kabarnya virus Corona bersarang di talenan yang ada di pasar Xifandi.

Tak bisa dipungkiri, hal ini memunculkan gelombang kekhawatiran di antara warga China. Mereka takut virus Corona kembali merajalela dan menelan korban.

ADVERTISEMENT

detikFood merangkum fakta-fakta seputar warga China takut makan salmon karena virus corona.

1. Virus Corona bersarang di talenan salmon

SalmonSalmon Foto: Getty Images/iStockphoto/Oxana Medvedeva

Pada pertengahan Juni 2020, warga China kembali dihebohkan temuan kasus virus Corona baru. Lokasinya ada di pasar Xinfadi, Beijing dimana virus Corona dideteksi ada di talenan yang digunakan untuk memotong salmon.

Pemerintah Beijing lantas langsung menutup pasar yang dimaksud. Hal ini juga membuat banyak supermarket di Beijing menghentikan penjualan salmon. Penelusuran virus Corona lantas berlanjut ke pasar-pasar lain yang ada di Beijing.

Pemerintah mengatakan ada virus Corona di papan talenan yang digunakan untuk mengirim salmon di Pasar Xinfadi dan berkaitan dengan salmon di Pasar Jingshen. Setidaknya lebih dari 6 pasar di Beijing tutup sementara saat kasus ini diselidiki.

Baca Juga: Temukan Virus Corona di Talenan, Pasar di Beijing Berhenti Jual Salmon

2. Sosok patient zero virus Corona yang terpapar dari salmon

Pemerintah China berhasil menelusuri jejak pasien pertama gelombang virus Corona baru di sana. Adalah Tang, pria 52 tahun yang awalnya ke pasar Xinfadi untuk membeli ikan salmon.

Usai pulang dari pasar, Tang positif virus Corona. Kemudian muncul lonjakan kasus baru dalam satu minggu di sana, totalnya mencapai 158. Tang sendiri pergi ke pasar Xinfadi pada 3 Juni 2020.

Tang bercerita, "Saat itu saya pergi ke pasar untuk membeli beberapa ikan. Anak-anak saya ingin makan ikan, jadi saya ke sana dan ternyata saya malah terjangkit virus corona," jelas Tang. Gejala yang ia alami adalah demam sebelum dirinya datang ke rumah sakit.

Pemerintah sempat mengklaim virus Corona yang ada di pasar Xinfadi bisa jadi berasal dari Eropa. Namun belum diketahui pasti bagaimana virus itu bisa sampai ke China.

Baca Juga: Beli Ikan ke Pasar, Pria Ini Jadi 'Patient Zero' Terbaru COVID-19 di China

3. Penjualan salmon turun

SalmonSalmon Foto: Getty Images/iStockphoto/Oxana Medvedeva


Dikutip dari Reuters (24/6), supermarket dan e-commerce sepertiTaobao, JD.com, danMeituan di China alami penurunan penjualan salmon. Mereka memangkas penjualan salmon impor di Beijing dan bahkan ada yang sampai menarik semua produknya secara nasional.

Analis ekonomi bernama Dan Wang bahkan memperkirakan angka impor seafood China turun 3% tahun ini. "Konsumsi seafood pada bulan Juni akan tumbang karena kepanikan publik mengenai seafood sebagai pencetus gelombang kedua virus Corona," ujarnya.

Hal ini juga diakui eksportir salmon dari Norwegia, Bravo Seafood. Pihaknya mengakui ekspor salmon ke China awalnya terlihat menjanjikan, namun kasus Corona di Beijing gara-gara salmon mengubah semuanya. "Kami bahkan belum mengirim seekor salmonpun ke China sejak 13 Juni," kata Chen Qiao, direktur penjualan Bravo's Asia.

4. Warga China takut makan salmon

Masih menurut Chen Qiao, banyak warga China kini takut makan salmon. "Tak ada yang berani beli salmon sekarang, terlepas dari mana asalnya. Kami berharap penjualan yang turun ini hanya sampai satu atau dua bulan ke depan saja," ujarnya.

Ketakutan makan salmon diakui seorang pegawai pemerintah China, Ma Xuan. Ia berujar, "Saya sudah mengeluarkan semua ikan beku yang ada di kulkas rumah saya dan tidak akan beli lagi. Saya akan menunggu sampai asal gelombang baru virus ini jelas."

Hal ini tentu saja berdampak pada restoran hotpot dan sushi di Beijing yang kerap menggunakan seafood segar dalam pembuatan makanannya. Barron Qin, pemilik restoran hotpot ikan bernama Yufu Yuzai mengatakan penurunan pengunjung sampai 50% padahal mereka tidak menyajikan salmon. "Harapan saya seperti gelembung sabun, meledak oleh babak baru wabah," katanya.

5. Ekspor salmon Norwegia ke China turun sejak Februari

SalmonSalmon Foto: Getty Images/iStockphoto/Oxana Medvedeva

Sebelum warga China takut makan salmon karena gelombang baru virus Corona diprediksi dari ikan sehat ini, faktanya angka ekspor salmon Norwegia ke China sudah turun drastis sejak Februari 2020.

Salmon segar yang dikirim ke China biasanya berukuran besar. Ukuran satu ikan salmon memiliki berat sekitar 5 kilogram atau lebih. Ikan kualitas sama juga dikirim ke Korea dan Vietnam.

Namun passokan salmon ke China mengalami penurunan. "Kami memang memiliki pasar Eropa namun tetap saja berpengaruh. Itulah sebabnya saya pikir keadaan ini akan terus berlanjut sampai kondisi di China kembali kondusif," kata Ola Bernt Solheim, kepala bagian pemasaran dan penjualan ikan salmon di Norwegia.

Sebelum-sebelumnya, konsumen China adalah sasaran empuk ekspor salmon karena mereka selalu memesan rutin dalam jumlah banyak. Tahun lalu ekspor salmon Norwegia ke China hampir mencapai 23.293 metrik ton.

Baca Juga: Virus Corona Menyebar, Ekspor Salmon Norwegia Ke China Turun Drastis

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Bikin Laper: Segarnya Kuah Asam Kepala Salmon Bumbu Woku"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)

Hide Ads