Fakta dan Mitos Minyak Kelapa, Apa Benar Bisa Bikin Gemuk?

Fakta dan Mitos Minyak Kelapa, Apa Benar Bisa Bikin Gemuk?

Devi Setya - detikFood
Jumat, 12 Jun 2020 06:00 WIB
Minyak kelapa
Foto: iStock
Jakarta -

Minyak kelapa jadi alternatif lain penggunaan minyak sawit. Minyak kelapa disebut-sebut memiliki khasiat yang lebih baik namun masih banyak mitos yang berkembang soal konsumsi minyak kelapa.

Sesuai dengan namanya, minyak kelapa terbuat dari buah kelapa yang diproses dengan cara dipanaskan hingga menghasilkan minyak alami. Minyak kelapa kerap diandalkan dalam dunia kuliner sebagai campuran masakan ataupun bahan baku pengolahan makanan.

Minyak kelapa sering disebut memiliki khasiat yang lebih unggul dibandingkan minyak kelapa sawit. Minyak yang secara alami warnanya bening ini juga memiliki mitos yang dipercaya banyak orang. Beberapa diantaranya adalah bisa membuat tubuh menjadi gemuk dan meningkatkan kolesterol.

Dilansir dari berbagai sumber, minyak kelapa sebenarnya tidak selalu memiliki dampak buruk. Jika dikonsumsi sesuai anjuran, minyak kelapa justru memberikan khasiat untuk tubuh.

1. Meningkatkan kolesterol

Coconut oil for alternative therapyCoconut oil for alternative therapy Foto: Getty Images/iStockphoto/mypokcik


Banyak orang menganggap minyak kelapa bisa meningkatkan kolesterol sehingga berbahaya bagi kesehatan jantung. Sebenarnya kabar ini hanyalah mitos dan bisa dianggap sebagai kabar yang keliru.

Hal ini didasari oleh kandungan minyak kelapa yang hampir 90% merupakan lemak yang memicu naiknya kolesterol dalam tubuh. Padahal, pada tubuh manusia terdapat 2 jenis kolesterol yaitu kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL). Faktanya, minyak kelapa justru berfungsi menurunkan kadar kolesterol jahat dan menaikkan kadar kolesterol baik yang membantu melindungi jantung, mencegah penyumbatan pembuluh darah, dan mencegah serangan stroke.

Terlepas dari banyak mitos yang mengimbanginya, minyak kelapa punya banyak kegunaan dan manfaat yang baik untuk menaikkan kadar kesehatan tubuh. Jika dikonsumsi rutin dalam jumlah yang cukup, minyak kelapa membantu melancarkan sistem kerja organ dalam tubuh.

2. Memicu obesitas
Banyak yang mengatakan kalau minyak kelapa membuat tubuh menjadi gemuk dan berujung pada obesitas. Kabar ini adalah mitos belaka karena tidak ada data dan riset yang menyebutkan kalau minyak kelapa memicu kegemukan.

Sebaliknya, minyak kelapa mengandung asam lemak yang membantu mempercepat proses metabolisme dalam tubuh. Dengan ini maka proses pembakaran kalori jadi lebih cepat. Minyak kelapa juga membantu melancarkan sistem pencernaan dan menstimulasi penyerapan sari makanan sehingga mencegah datangnya sembelit.

Baca juga : Peneliti Sebut Minyak Kelapa Sebagai Racun Murni, Kenapa Ya?


3. Memicu diabetes

Minyak kelapaMinyak kelapa Foto: iStock


Secara alami, minyak kelapa memiliki rasa yang gurih sedikit manis. Rasa manis inilah yang dicurigai sebagai penyebab timbulnya diabetes padahal hal ini hanya mitos belaka. Secara struktural, minyak kelapa bahkan tidak mengandung glukosa.

Minyak kelapa yang dikonsumsi rutin dengan takaran tertentu bahkan membantu menstimulasi produksi insulin dalam tubuh. Insulin ini membantu memecah glukosa dalam darah sehingga mencegah penumpukan gula yang menyebabkan diabetes.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan The Geooge Institute of Global Health di Australia, minyak kelapa justru terbukti mencegah perkembangan diabetes tipe 2. Minyak kelapa juga mampu membantu menjaga gula darah tetap stabil dengan cara meningkatkan produksi insulin pada tubuh.

4. Membuat kulit iritasi

Minyak kelapaMinyak kelapa Foto: iStock


Banyak informasi salah soal penggunaan minyak kelapa untuk kulit. Minyak kelapa dituding membuat kulit iritasi padahal minyak alami ini memiliki tekstur yang licin dan tidak memicu adanya iritasi.

Secara alami, minyak kelapa bisa dijadikan pelembab alami untuk menjaga kesehatan kulit. Beberapa produsen kosmetik bahkan menjadikan minyak kelapa sebagai campuran bahan baku. Jadi mitos soal minyak kelapa membuat kulit iritasi adalah tidak benar.

Baca juga : Apa Beda Minyak Kelapa Biasa dan Minyak Kelapa Murni?


5. Mencegah bakteri

Minyak kelapaMinyak kelapa Foto: iStock


Beberapa sumber mengatakan minyak kelapa bisa membunuh virus, jamur dan bakteri berkat kandungan monolaurin, senyawa yang berasal dari asam laurat.

Studi pada tikus memang menunjukkan monolaurin bisa melindungi hingga batas tertentu dari bakteri Staphylococcus aureus yang bertanggung jawab untuk infeksi stafilokokus. Tapi peneliti yang sama tidak menemukan efek apa pun dengan minyak kelapa, baik murni maupun olahan.

Pada jenis infeksi tertentu, ada kemungkinan bahwa monolaurin bisa bermanfaat, tapi fakta ini belum cukup untuk menyimpulkan bahwa minyak kelapa punya khasiat yang sama, sebab tidak ada bukti tubuh kita bisa menghasilkan monolaurin dari minyak kelapa.

Halaman 2 dari 3
(dvs/odi)

Hide Ads