Setiap 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila. Saat itu Bung Karno yang tengah diasingkan di Ende duduk di bawah pohon sukun yang rindang dan bercabang lima.
Dari pohon sukun itulah yang mendapat inspirasi untuk merumuskan 5 dasar Pancasila. Ende kini dikenal sebagai tempat bersejarah bagi lahirnya pancasila.
Disamping itu, Ende ternyata memiliki banyak kuliner khas. Ada banyak makanan khas Ende yang terkenal lezat dan menjadi identitas masyarakat Ende sendiri. Berikut 5 makanan khas Ende.
1. Uwi Ai Ndota
Foto: istimewa
|
1. Uwi Ai Ndota
Salah satu makanan khas Ende yang populer adalah Uwi Ai Ndota. Uwi Ai Ndota terbuat dari bahan dasar ubi kayu atau masyarakat Ende biasa menyebut dengan sebutan ubi nuabosi.
Jenis ubi itu termasuk jenis tanaman endemik di Flores dan hanya bisa tumbuhkan di Flores. Mudah untuk membuat uwi ai ndota. Pertama, bersihkan terlebih dahulu ubi kayu dari kotoran yang menempel.
Ubi kayu itu baru kemudian diparut dan dicincang. Setelah itu diperas hingga hingga habis airnya. Ubi kayu lalu disimpan dalam wadah, ditaburi garam dan dikukus hingga matang. Karena berbahan ubi kayu, makanan khas Ende ini kaya akan karbohidrat.
2. Rumpu Rampe
Foto : Instagram @calangonamatheo
|
2. Rumpu Rampe
Rumput rampe merupakan makanan khas Ende yang banyak dijumpai di warung-warung makan di Kabupaten Ende. Rumpu rampe juga dikenal oleh masyarakat Ende dengan sebutan Ngeta. Makanan khas Ende yang satu ini mirip seperti urap yang berasa dari tanah Jawa.
Namun, rumpu rampe dibuat dengan jenis sayuran yang berbeda. Rumpu rame terbuat dari daun singkong, daun kelor, gedebog pisang dan daun pepaya. Bahan-bahan tersebut dipotong tipis-tipis, dicuci bersih dan direbus hingga matang.
Kemudian ditiriskan, tambahkan garam untuk menghilangkan rasa pahit. Lalu dicuci lagi, baru kemudian diberi bumbu bawang putih, bawang merang, tomat, cabai, dan terasi udang yang sudah dihaluskan dan di tumis.
Baca Juga : Se'i hingga Nasi Kolo, Makanan Khas Labuan Bajo yang Wajib Dicoba
3. Kue Alu Ndene
Foto : Ayojalanjalan.com
|
3. Kue Alu Ndene
Kue Au Ndene juga tak kalah populer di Ende. Makanan khas Ende ini juga mudah dibuat. Bahan dasarnya hanya memanfaatkan sisa dari pembuatan uwi ai ndota, yaitu berupa air perasan dari ubi kayu yang dipakai untuk membuat uwi ai ndota.
Air perasan itu diendapkan terlebih dahulu dan dibiarkan hingga mengering. Nantinya air perasan itu akan berubah menjadi tepung yang biasa masyarakat Ende sebut dengan alu.
Tepung itu dibuat adonan dengan mencampurkan kelapa parut dan garam. Kemudian, adonan itu dimasak dengan cara dipipihkan di wajan menggunakan tempurung kelapa. Panaskan kedua sisi hingga matang dan tambahkan gula merah di lapisannya.
4. Jagung Bose
Foto : Instagram @wayfarer_project
|
4. Jagung Bose
Dulu, jagung merupakan makanan pokok masyarakat Nusa Tenggara Timur, termasuk Ende juga. Maka tak jeran banyak makanan khas Ende yang terbuat dari bahan dasar jagung. Salah satunya adalah jagung bose.
Jagung bose merupakan makanan berupa bubur. Selain jagung, bubur ini berisi daging se'i, kacang merah, kacang tanah, dan santan yang membuat rasanya gurih. Jagung bose biasa dimakan bersama ikan bakar, sebagai pengganti nasi.
Cara membuatnya cukup dengan merebus air hingga mendidih. Kemudian masukkan bahan-bahan sampai matang. Setelah itu baru campurkan santan dan garam secukupnya. Biarkan bahan dan kuah menyatu dan kental.
5. Jagung Titi
Foto : Instagram @ria_niknik
|
5. Jagung Titi
Makanan khas Ende yang satu ini merupakan makanan pokok yang telah dijadikan sebagai simbol pangan lokal dan menjadi ciri kehidupan masyarakat yang hidup di pulau-pulau kecil di Flores.
Kata 'titi' pada nama makanan ini diambil dari proses pembuatannya yang ditumbuk atau masyarakat Ende biasa menyebut dititi. Pertama, jagung pipilan digoreng terlebih dahulu. Kemudian sekitar 3-4 pipilan jagung ditumbuk dengan batu.
Nanti tampilannya mirip seperti emping dan dapat langsung dimakan saat itu juga. Ukuran jagung titi tergantung berapa banyak pipilan jagung yang akan ditumbuk. Biasanya jagung titi dikonsumsi sebagai pendamping kopi atau teh.
Baca Juga : Jawada, Kue Rambut yang Renyah Manis Khas Nusa Tenggara Timur
Halaman 2 dari 6