Chef Haryo Hijrah: Gerakan Donasi Rp 1.000 hingga Sembako untuk Tunanetra

Chef Haryo Hijrah: Gerakan Donasi Rp 1.000 hingga Sembako untuk Tunanetra

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Selasa, 21 Apr 2020 11:30 WIB
Chef Haryo Hijrah: Gerakan Donasi Rp 1.000 hingga Sembako untuk Tunanetra
Foto: dok. chef Haryo
Jakarta -

Usai hijrah, chef Haryo tak mau berhenti berbuat kebaikan. Ia menggalang donasi untuk belikan kursi roda bagi penderita cacat hingga bagikan sembako untuk tunanetra yang terdampak pandemi COVID-19.

Chef Haryo putuskan hijrah usai alami dua hal besar dalam hidupnya. Pertama, ketika ia merasa hatinya kosong meski sudah mendapat banyak uang dan kesenangan dari hasil kerja kerasnya. "Pintar urusan dunia, tapi bodoh dalam urusan agama. Nah itu yang membuat hati saya rapuh dan kosong," tuturnya pada detikFood (19/4).

Kedua, saat chef Haryo alami serangan jantung pada 23 September 2019. Kejadian ini benar-benar mengubah hidupnya. Chef Haryo mengatakan, "Insya Allah penyakit saya ini dihapuskannya dosa-dosa saya di masa lalu. Kemudian dipenuhi amalnya agar menjadi sabar dan sabar itu menjadi bekal untuk di akhirat nanti."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah berhijrah, ia mendalami ilmu agama dan merasakan kesenangan lewat berbagi. Chef Haryo menginisiasi Gerakan Sedekah Seribu yang mengajak orang-orang mendonasikan mulai dari Rp 1.000 saja. Kini ia bahkan tengah menyiapkan sebuah yayasan amal.

Berikut perjalanan dan kebahagiaan yang ditemukan chef Haryo dalam berbagi pada sesama.

ADVERTISEMENT

Baca Juga: Sebelum Hijrah, Ini Momen Chef Haryo Pramoe saat Masak di Alam Terbuka

1. Awal mula Gerakan Sedekah Seribu

Chef Haryo Pramoe Foto: dok. chef Haryo
1. Awal mula Gerakan Sedekah Seribu
"Diawali dari saya membagikan nasi seharga Rp 1.000 di Surabaya, di depan toko bakmi kakak saya. Di sana saya menjual makanan dengan lauk (nasi bungkus) Rp 1.000. Intinya untuk bersedekah. Itu berlangsung dan viral disambangi stasiun televisi," tuturnya.

Chef Haryo lantas membuat gerakan ini lebih serius lagi. Kini Gerakan Sedekah Seribu memiliki akun Instagram dengan followers sekitar 735. Ia mengajak orang-orang mendonasikan uang yang nantinya akan dipakai untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Tak hanya itu, chef Haryo juga tengah menyiapkan Yayasan Seribu Berkah. "Sebagai publik figur saya merasa punya tanggung jawab moral untuk mengajak orang berbuat kebaikan. Publik figur sekarang banyak yang memamerkan hedonisme. Itu menyakiti masyarakat kecil," ujarnya.

2. Cerita berbagi kursi roda

Chef Haryo Foto: dok. chef Haryo
2. Cerita berbagi kursi roda
Selain nasi bungkus Rp 1.000, gerakan berbagi chef Haryo juga bermula dari donasi kursi roda. Chef yang pernah tinggal di Kanada ini bercerita, "Ketika saya bersihkan rumah, saya menemukan tiga kursi roda ayah saya. Kemudian saya sebarkan di media sosial untuk dibagikan. Salah satunya akhirnya diambil Dek Burhan, pengidap Cerebral palsy (lumpuh otak). Saya berikan gratis kursi rodanya."

Namun setelah itu, banyak orang terus menerus menghubungi telepon chef Haryo untuk minta kursi roda. "Akhirnya saya ajak teman-teman urunan buat beli kursi roda karena kursi roda itu mahal. Kursi roda untuk Cerebral palsy Rp 4,5 juta. Kursi roda biasa paling murah Rp 1,2 - 2,1 juta. Saya ajak followers untuk patungan beli kursi roda," lanjutnya.

Akhirnya donasi terkumpul hingga chef Haryo bisa membelikan kursi roda untuk mereka yang membutuhkan. Ia pun menemukan kesenangan lewat berbagi hal-hal kebaikan.

3. Temukan jawaban lewat salat duha

Chef Haryo Foto: Instagram gerakansedekahseribu
3. Temukan jawaban lewat salat duha
Cerita pembagian kursi roda berlanjut dengan permintaan luar biasa yang datang ke chef Haryo. "Suatu hari saya dapat telepon dari Semarang. Dia cacat lahir, nggak bisa jalan, bicara tidak jelas. Dia membuat potongan video untuk saya. Ingin sekali kursi roda. Saya melihat kondisinya dan menangis," katanya mengawali cerita.

Sosok yang dimaksudnya adalah Wijiano Taruno. Ia memerlukan kursi roda yang terbilang sangat mahal seharga Rp 10,8 juta. Chef Haryo bingung untuk mencari uang sebanyak itu. "Saya menangis, saya memohon lewat salat duha. Kalau memang ini anak butuh kursi roda listrik, tolong mudahkan ya Allah jalannya karena saya nggak tau uangnya dari mana. Saya menangis di salat itu. Itu yang membuat saya bersemangat sampai hari ini untuk bersedekah. Sedih kalau ingat itu," lanjutnya.

Setelah salat duha, chef Haryo mendapat kabar baik. "Saya dapat telepon dari donatur yang tidak saya kenal. Dia tanya, apa yang saya butuhkan. Saya bilang ada yang butuh kursi roda tapi mahal sekali harganya Rp 10,8 juta. Donatur bilang, 'oh ya saya kirimkan.' Masya Allah. Dikirim Rp 10 juta. Sepuluh menit lagi ada yang telepon katanya melihat timeline saya yang mengumpulkan uang Rp 10,8 juta. Dikirim Rp 10 juta. Dapat Rp 20 juta saya. Kontan saya belikan untuk Wijiano Taruno. Sampai saat ini dia menikmati kursi roda. Dia senang sekali," jelas chef Haryo.

4. Berbagi sembako untuk tunanetra

Chef Haryo Foto: Instagram gerakansedekahseribu
4. Berbagi sembako untuk tunanetra
Baru-baru ini chef Haryo membagikan sembako untuk tunanetra yang berprofesi sebagai tukang pijit. Menurutnya profesi ini begitu terdampak pandemi COVID-19. Mereka kehilangan pemasukan harian hingga sulit membeli kebutuhan makan sehari-hari.

Chef Haryo bahkan menyiapkan sendiri paket sembako. Di kantong plastik terlihat isian gula pasir, minyak goreng, shampoo, sabun cuci baju, mie instan, ikan asin, susu, penyedap, garam, sabun cuci piring, sabun mandi, telur, hingga beras sebanyak 4 kg. Jumlah paket yang dibagikan sekitar 20.

Tak hanya di Jakarta, pembagian sembako untuk tunanetra juga berlangsung di Surabaya. "Semangat Abu Keanu luar biasa, beliau meluangkan waktunya untuk masuk ke gang-gang sempit dengan motor yg dipasang 2 box plastik. Semangatnya adalah semata mengejar ridho Allah. Seringkali saya terharu dengan semangat kawan2 yg bertugas di lapangan," tulis chef Haryo soal kisah pembagian sembako yang dilakukan rekannya.

5. Bagikan burger untuk anak yatim

Chef Haryo Foto: Instagram gerakansedekahseribu
5. Bagikan burger untuk anak yatim
Lewat Gerakan Sedekah Seribu, chef Haryo juga pernah membagikan burger untuk anak yatim. "Bagi kita makan burger adalah hal yang biasa, tetapi bagi mereka anak yatim menikmati burger 100% daging murni terbaik adalah sebuah kemewahan," tulis chef Haryo.

Ia lantas melakukan program memasak burger untuk anak-anak di rumah Yatim dan Tahfidz Quran. Semua biaya didapat dari donasi masyarakat. Chef Haryo lantas memasak sendiri burger-burger itu.

Nampak anak-anak yatim begitu bahagia ketika menerima burger. Apalagi mereka mendapat burger yang dibuat chef dengan patty daging yang tebal.

Baca Juga: Chef Haryo Hijrah: Tinggalkan Duniawi, Kini Semangat Berbagi Kebaikan

Halaman 2 dari 6
(adr/odi)

Hide Ads