Miris! Dampak 'Panic Buying' Orang-orang Ini Kesulitan Dapat Makanan

Miris! Dampak 'Panic Buying' Orang-orang Ini Kesulitan Dapat Makanan

Riska Fitria - detikFood
Rabu, 25 Mar 2020 19:00 WIB
Miris! Dampak Panic Buying Orang-orang Ini Kesulitan Dapat Makanan
Foto: istimewa
Jakarta - Dampak dari panic buying yang terjadi di tengah virus corona, membuat beberapa orang ini kesulitan mendapat pasokan makanan.

Panic buying adalah gejala sosial dimana masyarakat memborong semua keperluan rumah tangga dalam kondisi darurat. Fenomena itu belakangan ini sering terjadi di seluruh dunia karena kekhawatiran masyarakat terhadap virus corona.

Dampak dari panic buying membuat segala keperluan rumah tangga termasuk bahan makanan menjadi ludes tak tersisa. Alhasil membuat beberapa orang yang benar-benar membutuhkan makanan tersebut menjadi kesulitan untuk mendapat makanan.

Itulah yang banyak terjadi di masyarakat. Apalagi itu dialami juga oleh anak berkebutuhan khusus, seorang perawat, ibu dengan anak bayi hingga seorang kakek. Berikut 5 kisahnya.

1. Anak Berkebutuhan Khusus Sulit dapat Makanan

panic buying Foto: istimewa

1. Anak Berkebutuhan Khusus Sulit dapat Makanan

Dampak dari panic buying dirasakan oleh seorang ibu asal Skotlandia. Ibu bernama Danielle Haynes tersebut memiliki putra berusia 6 tahun yang menderita autisme non-verbal. Ia adalah Emmett yang hanya bisa makan makanan tertentu seperti pizza dan sosis frozen.

Sayangnya belakangan ini, Danielle mengaku merasa kesulitan untuk mendapatkan makanan tersebut. Setiap kali ia mencari makanan tersebut di supermarket ia selalu mendapati rak-rak yang kosong akibat panic buying yang terjadi belakangan ini.

Daniella kemudian curhat melalui media sosialnya dan tak disangka kisahnya tersebut menjadi viral. Ia pun kemudian mendapat bantuan dari para relawan yang merasa iba dengan kondisi yang dialami oleh anak Daniella.

Daniella kemudian menuturkan banyak terima kasih. Namun, ia juga memperingatkan kepada masyarakat agar lebih bijak ketika berbelanja. Melakukan panic buying tidak akan menyelesaikan masalah di tengah wabah virus corona, justru menimbulkan masalah baru.

Baca Juga : Dampak 'Panic Buying', Anak Berkebutuhan Khusus Sulit Dapat Makanan

2. Ibu Kesulitan Dapat Susu Formula untuk Anak

panic buying Foto: istimewa

2. Ibu Kesulitan Dapat Susu Formula untuk Anak

Dampak panic buying juga dirasakan oleh seorang ibu di Inggris. Ia adalah Sarah McCullough yang masih memiliki seorang bayi bernama Lucas dan masih berusia 20 bulan. Tentu, Lucas sangat membutuhkan susu formula untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Namun, Sarah mengaku kesulitan mendapatkan susu formula di pasaran. Pasalnya semua persediaan di pasaran seperti supermarket sangat terbatas. Adapun, tetapi dijual dengan harga yang tidak manusiawi. Seperti pada susu formula merek Cow and Gate.

Susu formula dari yang semula harga paling mahal hanya sekitar Rp. 147.000 kini harganya mencapai Rp. 2.849.000, seperti yang dikutip dari laman The Sun UK (19/03). Kenaikan harga itu terjadi pada beberapa merek susu terkenal.

Sementara Sarah kesulitan mendapat susu formula, ia justru melihat seorang pria yang sedang memborong susu formula hingga 20 kotak di troli belanjanya. Kisahnya ini ia ceritakan melalui facebook sehingga mengundang empati netizen untuk turut membantu.

Baca Juga : Dampak Panic Buying, Harga Susu Formula Melonjak Rp 3 Juta

3. Perawat Menangis Tak Kebagian Belanjaan

panic buying Foto: istimewa

3. Perawat Menangis Tak Kebagian Belanjaan

Ada yang tak kalah menguras emosi dari dampak panic buying yang dialami oleh masyarakat. Kali ini dialami oleh seorang perawat England's National Health Service di West Yorkshire, Inggris. Ia adalah Dawn Bilbrough yang telah bekerja dalam shift selama 48 jam di rumah sakit.

Kemudian, setelah mengakhiri shift kerja tersebut ia berencana untuk mencari bahan makanan di supermarket untuk persedia di rumah. Namun, betapa mengejutkannya ketika ia melihat hampir semua rak-rak di supermarket sudah kosong.

Ia sangat yakin hal ini terjadi karena banyak masyarakat sekitar yang melakukan panic buying baik sengaja maupun tak disengaja. Ia pun meluapkan kekesalannya dengan penuh emosi melalui video yang ia unggah di laman facebooknya.

Dalam video tersebut bahwa, perawat tersebut tampak tak bisa menahan air mata. bSehingga air matanya pun tumpah karena saking kesalnya tak dapat makanan. Sementara itu, videonya menjadi viral dan banyak juga dari netizen yang tergugah untuk memberikan bantuan.

Baca Juga : Perawat Ini Nangis Karena Tak Kebagian Bahan Makanan Akibat 'Panic Buying'

4. Kakek Kehabisan Roti

panic buying Foto: istimewa

4. Kakek Kehabisan Roti

Adalah Helena Ellis yang menceritakan seorang kakek yang mengalami dampak panic buying. Dalam unggahan di laman facebooknya ia menceritakan seorang kakek yang tampak menatap rak roti di supermarket yang sudah hampir kosong. Sementara ia sambil memegangi troli belanjaannya yang masih kosong.

Ternyata kakek tersebut kebingungan karena roti kesukaannya yang biasa ia makan telah habis karena panic buying yang dilakukan oleh masyarakat. Helena yang melihat sosok si kakek secara langsung, merasa iba kemudian ia pun membantunya.

"Hari ini aku ke pusat pembelanjaan dan melihat orang tua ini, kemungkinan usianya 84 tahun, dengan troli kosong memandang rak-rak roti yang kosong. Hatiku hancur," tulisnya.

Saat itu ia hanya membeli dua roti hot dog. Helena lantas membagi satu roti tersebut kepada si kakek yang kehabisan roti. Kakek tersebut lantas menerimanya dan mengucapkan terima kasih. Kisah yang dibagikan Helena itu menjadi viral dan tak disangka jadi inspirasi banyak orang untuk saling menolong.

5. Sekeluarga Kelaparan karena Tak Kebagian Makanan

panic buying Foto: istimewa

5. Sekeluarga Kelaparan karena Tak Kebagian Makanan

Di Sydney, Australia adalah kisah pilu tentang sekeluarga yang kelaparan karena tak dapak stok makanan imbas dari panic buying. Ia adalah Lisa Hyde yang tinggal bersama dengan anak bayinya dan kekasihnya. Sebelum masa karantina terjadi, ia sempat berlibur bersama kekasihnya.

Kemudian ia kembali pulang setelah mendengar tentang virus corona yang semakin mengerikan. Ia lantas berencana untuk mengarantina diri di rumah. Namun, sayangnya ia tak punya cukup stok makanan untuk bertahan hidup selama beberapa hari kedepan.

Sementara persediaan di supermarket sudah kosong karena panic buying. Ia lantas curhat di instagramnya, bahwa ia sekeluarga kelaparan, selain itu ia mengatakan bahwa ia sangat membutuhkan kopi. Belum lagi, ia bayinya yang juga membutuhkan asupan.

Tak disangka unggahannya tersebut ditanggapi oleh sebuah kafe yang langsung mengirimkan paket makanan termasuk kopi. Selain itu, ada salah satu teman dari Lisa yang juga mengirimkan paket makanan untuk anak bayinya.

Baca Juga : Cuhat Kelaparan Saat Karantina, Wanita Ini Dibanjiri Kiriman Makanan
Halaman 4 dari 6
(dvs/odi)

Hide Ads