Ngeri! 5 Hal Ini Bisa Terjadi Saat Makan Sushi

Ngeri! 5 Hal Ini Bisa Terjadi Saat Makan Sushi

Yenny Mustika Sari - detikFood
Jumat, 06 Mar 2020 19:20 WIB
Ngeri! 5 Hal Ini Bisa Terjadi Saat Makan Sushi
Foto: iStock
Jakarta -

Populer sebagai makanan sehat, sushi dari Jepang ternyata juga bisa membahayakan. Hal ini terkait bakteri yang masih mungkin terkandung pada bahan sushi.

Sushi yang merupakan makanan khas Jepang sangat populer di berbagai negara. Kelezatan sushi yang terbuat dari nasi khas Jepang dengan topping ikan tinggi protein segar ini sudah tidak diragukan lagi.

Ikan yang biasa digunakan untuk topping sushi adalah salmon, tuna, dan ekor kuning. Ada juga sajian seafood seperti udang, cumi, gurita, dan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun saat menyantap sushi, Anda perlu memperhatikan kesegaran dari ikan yang digunakan. Karena ikan mentah yang digunakan pada sushi dikhawatirkan terpapar bahan-bahan berbahaya serta bakteri yang dapat membahayakan kesehatan.

Berikut 5 hal mengerikan yang bisa terjadi saat menyantap sushi.

ADVERTISEMENT

Baca Juga: 5 Sushi Unik, Diberi Topping Ulat Sagu hingga Sushi Salmon 2,5 Kg!

Keracunan Merkuri

Big futomaki sushi with salmon, prawn tempura and cucumber Foto: iStock

1. Keracunan Merkuri

Sushi yang menggunakan ikan laut segar ini rasanya manis alami. Lebih enak jika disantap bersama kecap asin dan sedikit washabi karena memberikan sensasi pedas menyengat. Namun kelezatan ini akan berubah menjadi bahaya jika ikan tersebut terpapar kandungan merkuri yang cukup tinggi.

Menurut Dr. Tania Dempsey seperti yang dilansir dari Insider (4/3), semua ikan memang mengandung kadar merkuri tertentu. Namun ikan laut yang besar seperti tuna, ekor kuning, bluefin, ikan sea bass (kakap putih), mengandung merkuri yang cukup tinggi.

Hal ini perlu diperhatikan saat Anda menyantap sushi dengan topping ikan tersebut. Karena Anda bisa keracunan merkuri yang membahayakan tubuh. Menurut Dr. Dempsey keracunan merkuri berdampak pada daya ingat, kelemahan otot, mati rasa, tremor, dan iritabilitas.

Cacing Pita pada Tubuh

Big futomaki sushi with salmon, prawn tempura and cucumber Foto: iStock

2. Cacing Pita pada Tubuh

Tak hanya merkuri, cacing pita juga membahayakan tubuh. Cacing pita banyak ditemukan pada jenis ikan laut yang biasa dijadikan sebagai topping sushi. Cacing pita pada tubuh akan menjadi parasit yang menempel pada dinding usus halus manusia.

Cacing pita bisa tumbuh besar karena berkembangbiak dengan menyerap gizi makanan yang selalu Anda makan setiap harinya. Cacing pita akan berkembang biak hingga panjang dan menimbulkan sejumlah penyakit pada tubuh.

Beberapa kasus cacing pita pada tubuh karena sushi sudah beberapa kali terjadi, seperti pada tahun 2018 ada seorang pria yang menarik cacing pita sepanjang 152 cm pada tubuhnya. Lalu ada kasus lain dimana seorang pria mengeluh sakit perut setelah menyantap sushi, ia pun melakukan rontgen dan menemukan cacing pita pada permukaan dinding ususnya.

Terserang Infeksi Listeria

Big futomaki sushi with salmon, prawn tempura and cucumber Foto: iStock

3. Terserang Infeksi Listeria

Infeksi listeria juga sangat membahayakan. Listeria merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan. Bakteri itu bisa masuk karena cara masaknya tidak benar. Banyak ditemukan pada ikan mentah atau ikan asap.

Infeksi listeria sangat membahayakan terutama pada wanita hamil. Oleh sebab itu banyak anjuran bagi wanita hamil untuk tidak mengonsumsi sushi. Hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan infeksi listeria.

Infeksi bisa terjadi pada tubuh ketika kekebalan tubuh tidak stabil. Gejalanya mulai dari demam, nyeri otot, mual, hingga diare. Jika sudah masuk ke sistem saraf ini sangat membahayakan untuk tubuh karena bisa menimbulkan kejang-kejang.

Baca Juga: Pertama Kali Cicip Sushi, Pria Ini Malah Muntahkan Salmon Segar

Terserang Infeksi Salmonella

Big futomaki sushi with salmon, prawn tempura and cucumber Foto: iStock

4. Terserang Infeksi Salmonella

Sama seperti infeksi listeria, salmonella juga dapat membahayakan. Infeksi ini juga masuk melalui makanan yang proses pembuatannya tidak benar dan tidak higenis. Infeksi salmonella juga banyak ditemui pada makanan yang menggunakan bahan mentah seperti sushi.

Infeksi salmonella ini juga bisa menular dengan mudah ke orang-orang. Jika infeksi ini jenisnya ringan waktu yang dibutuhkan untuk kembali pulih sekitar 4-7 hari tanpa pengobatan. Gejala utama dari infeksi salmonella ini adalah diare 2-3 kali per hari.

Jadi, saat menyantap sushi pastikan jika makanan yang akan dinikmati tersebut dalam pengolahan yang tepat. Pilihlah restoran dengan tingkat kehigenisan yang tinggi. Atau bisa juga dengan memilih varian sushi yang matang.

Terserang Infeksi Scombroid

Big futomaki sushi with salmon, prawn tempura and cucumber Foto: iStock

5. Terserang Infeksi Scombroid

Infeksi ini memang jarang sekali didengar. Namun sama seperti listeria dan salmonella, infeksi ini juga terjadi lewat makanan. Infeksi ini disebabkan oleh makanan yang penyimpanannya tidak benar dan mulai membusuk.

Saat makanan mulai membusuk zat histamin akan terbentuk dan terdapat pada makanan tersebut. Untuk itu saat menyantap sushi yang paling benar adalah dalam keadaan segar dan juga dingin untuk menikmati sushi dengan ikan mentah. Cara ini juga paling aman karena akan terhindar dari zat histamin.

Menurut Dr. Dempsey, zat histamin yang masuk ke dalam tubuh tidak akan hancur selama proses pemanasan. Bahkan bisa menyebabkan reaksi alergi dan juga anafilaksis. Kasus keracunan ini tercatat pada tahun 2018 oleh Food Safety Watch dimana sebanyak 38% keracunan makanan laut di Amerika disebabkan oleh infeksi scombroid.

Halaman 2 dari 6
(yms/adr)

Hide Ads