Tomat mengandung nutrisi penting, karenanya makan tomat setiap hari dapat memberikan manfaat. Namun, pada kondisi tubuh tertentu bisa menyebabkan efek samping.
Tomat merupakan tumbuhan dari keluarga terong-terongan. Di Indonesia, tomat digunakan sebagai bahan baku saus, campuran sambal, dan lalapan yang menyegarkan.
Tomat identik dengan kandungan vitamin A yang tinggi, sehingga bagus untuk kesehatan mata. Jauh dari itu, tomat juga kaya akan senyawa penting yang berperan sebagai antioksidan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makan tomat setiap hari pun dapat memberikan manfaat kesehatan. Namun, pada sebagian orang dengan kondisi tubuh tertentu justru bisa menyebabkan beberapa efek samping.
Dikutip dari Parade.com (15/08/24) berikut hal yang terjadi pada tubuh jika makan tomat setiap hari.
1. Kulit lebih glowing
![]() |
Tomat mengandung vitamin C yang berperan sebagai antioksidan. Dalam 100 gram tomat terdapat 20-39 miligram, jumlah yang baik untuk meningkatkan kesehatan kulit.
Vitamin C tersebut akan menghambat produksi melanin, zat yang memicu kulit terlihat gelap. Selain itu, terdapat kandungan enzim yang berfungsi sebagai eksfoliator alami.
Enzim itu bekerja mengangkat sel kulit mati dan membuat kulit lebih cerah serta glowing. Vitamin C-nya juga dapat memproduksi kolagen protein yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit.
2. Risiko penyakit jantung menurun
Sebuah penelitian dari jurnal Annals of Nutrition and Metabolism yang berjudul Effect of Lycopene and Tomato Products on Cholesterol Metabolism menemukan bahwa rutin makan tomat dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Manfaat tersebut terjadi karena tomat dikemas dengan likopen. Likopen merupakan senyawa pigmen alami (karotenoid) yang memberikan warna merah pada tomat.
Dalam 100 gram tomat rata-rata mengandung 3-5 mg. Likopen juga berperan sebagai antioksidan yang membantu melindungi jantung dari kerusakan radikal bebas.
Efek makan tomat setiap hari ada di halaman selanjutnya.
3. Mengontrol kadar gula darah
![]() |
Kandungan likopen pada tomat dapat mengontrol kadar gula darah. Hal ini juga didukung karena tomat memiliki Indeks Glikemik (GI) rendah, yakni sekitar 15.
Jumlah tersebut membuktikan bahwa tomat tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam, seperti yang terjadi pada makanan dengan GI tinggi.
Selain itu, tomat juga mengandung serat yang dapat memperlambat penyerapan gula dalam darah. Dalam 100 gram tomat terdapat 1,20 gram serat yang cukup dibutuhkan tubuh.
4. Reaksi alergi
Pada beberapa orang, makan tomat setiap hari bisa menyebabkan beberapa efek samping. Salah satunya adalah terjadinya reaksi alergi. Hal ini disebabkan karena kandungan histamin.
Senyawa tersebut dapat memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang tomat sebagai zat asing. Dalam 100 gram tomat mengandung 0,8-10,6 mg histamin.
Gejala alerginya sangat bervariasi. Mulai dari kulit gatal, ruam, atau iritasi, hingga terjadinya pembengkakan pada wajah, mulut, tenggorokan hingga sulit bernapas.
5. Memicu batu ginjal
![]() |
Tomat secara tidak langsung dapat menyebabkan batu ginjal. Hal ini disebabkan karena kandungan oksalat dan kalium di dalamnya yang berkontribusi pada pembentukan batu ginjal.
Hal tersebut dapat terjadi khususnya pada individu dengan kondisi tubuh yang rentan. Dalam 100 gram tomat terdapat 237 miligram kalsium, tergantung jenis tomatnya.
Sementara itu, kandungan oksalatnya juga tidak terlalu tinggi. Namun, kalium yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penumpukan kalium di dalam tubuh dan gangguan jantung.
Simak Video "Masak Masak: Tomat Keju Menu Sarapan ala Bule"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)