Singgung Wanita hingga Agama, Ini 5 Kejadian Rasis di Restoran

Singgung Wanita hingga Agama, Ini 5 Kejadian Rasis di Restoran

Yenny Mustika Sari - detikFood
Rabu, 12 Feb 2020 10:00 WIB
Singgung Wanita hingga Agama, Ini 5 Kejadian Rasis di Restoran
Foto: Istimewa
Jakarta -

Kejadian rasis di restoran ini sempat viral dan jadi perbincangan. Mulai dari anggapan rasis pada pelanggan wanita hingga mengungkit SARA.

Restoran sejatinya menjadi tempat untuk menikmati makanan. Konsepnya beragam, dari yang sederhana hingga mewah. Tiap restoran pun memiliki konsep sendiri, namun kadang konsep tersebut dinilai berbeda. Bahkan ada pengunjung yang menganggap konsep restoran itu rasis.

Seperi halnya restoran asal Inggris yang menyediakan sajian steak dengan nama menu 'Ladies Fillet'. Ada juga yang menaruh pajangan dinding namun dituduh rasis. Selain itu, kejadian rasis di restoran juga bisa disebabkan perlakuan pelayan maupun pengunjung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikFood merangkum 5 kejadian rasis di restoran yang viral seperti berikut.

Dianggap Rasis Karena Sajikan Steak dengan Nama 'Ladies Fillet'

Woman eating tarragon crusted beef tenderloin, gnocchi, mushrooms and artichokes, canon 1Ds mark III Foto: Istimewa
1. Dianggap Rasis Karena Sajikan Steak dengan Nama 'Ladies Fillet'

Kejadian di restoran yang dianggap rasis ini berlokasi di restoran steak di Liverpool, Inggris. Restoran bernama Manhattan Bara and Grill ini merupakan restoran steak yang berkonsep Amerika. Restoran ini dianggap rasis karena sajikan steak dengan nama 'Ladies Fillet'.

Seseorang mengunggah daftar menu yang terdapat 'Ladies Fillet' tersebut ke media sosial hingga memicu perdebatan, terutama di kalangan wanita. Steak dengan nama 'Ladies Fillet' ini merupakan sajian steak berukuran kecil dengan potongan 80. Disajikan dengan porsi yang kecil, maka itu pihak restoran menamai menunya seperti itu.

Menu steak tersebut ramai diperbincangan oleh netizen di media sosial. Seorang netizen berkomentar, "Tunggu sebentar, izinkan saya untuk memastikan kalau saya memiliki tissue 'man size' sebelum saya mendapatkan ladies steak saya." Banyak netizen menyayangkan restoran tersebut karena dianggap rasis pada gender.

Baca Juga: Restoran Ini Dianggap Rasis karena Sajikan Steak Khusus Wanita

Restoran Dianggap Rasis Karena Pajangan Dinding

restoran rasis Foto: Istimewa
2. Restoran Dianggap Rasis Karena Pajangan Dinding

Di Amerika perlakuan rasis terhadap suku maupun ras masih sering terjadi. Hal semacam itu sangat sensitif bahkan bisa memicu konflik. Seperti halnya restoran yang berlokasi di Texas, Amerika berikut ini, karena restoran tersebut diduga rasis dengan memajang pajangan dinding di salah satu sudut restorannya.

Pajangan dinding terlihat seperti wajah seorang pria berkulit hitam, tepat di bagian giginya tertulis "Coon Chicken Inn."Restoran ini pun sempat viral karena seorang wanita membagikannya di berbagai media sosial.

Restoran yang sempat viral ini pun bernama Cook's Garage dan menjadi perbincangan pada 18 Desember dua tahun lalu. Pihak restoran pun menjelaskan kalau mereka menggunakan pajangan tersebut bukan untuk menghina, menyinggung, bahkan rasisme. Mereka mengklarifikasi kalau pajangan tersebut bagian dari sejarah Americana sama seperti dekorasi dan konsep lainnya dari restoran tersebut.

Baca Juga: Netizen Protes pada Sebuah Restoran yang Pasang Simbol Berbau Rasis

Sikap Rasis yang Ditunjukkan San Fransisco Terhadap Restoran Khas China Karena Virus Corona

restoran rasis Foto: Istimewa
3. Sikap Rasis yang Ditunjukkan San Fransisco Terhadap Restoran Khas China Karena Virus Corona

Virus Corona masih mewabah hingga saat ini, bahkan jaringannya semakin luas menjangkau hingga ke negara Thailand dan juga Singapura. Tak ingin tertular, banyak warga yang bersikap hati-hati dengan produk yang berasal dari China maupun tak ingin makan di restoran China.

Salah satunya seperti yang dilansir oleh Quartz (7/2) yaitu banyak warga San Fransisco yang bersikap rasis terhadap sekelompok warga China. Mereka menjauhi warga China yang menjual hidangan khas China di wilayah Chinatown. Salah satunya berdampak pada restoran bernama Big Wong.

Sebelumnya restoran tersebut tidak pernah sepi pelanggan, namun karena wabah virus corona semakin parah restoran tersebut pun kini sepi pelanggan. Seperti yang dituliskan pada sebuah foto, "Tidak pernah melihat Big Wong sangat kosong kecuali pagi hari."

Dua Artis Hip Hop Ini Diperlakukan Rasis oleh Pihak Restoran

restoran rasis Foto: Istimewa
4. Dua Artis Hip Hop Ini Diperlakukan Rasis oleh Pihak Restoran

Dua artis hip hop bernama Krept dan Konan asal Britania Raya ini membagikan kisah rasisme yang dialami mereka saat berkunjung ke salah satu restoran yang ada di Glasglow, Skotlandia. Kedua artis hip hop ini berpikir kalau restoran tersebut berperilaku rasis karena kulitnya yang hitam.

Kulit hitam memang sangat sensitif diperbincangkan di negara barat. Karena banyak yang berpikiran kalau kulit hitam merupakan hal yang negatif. Mereka mengunggah kisah tersebut lewat cuitan di Twitter yang bertuliskan, "Di salah satu restoran di Glasgow dan pelayan wanita berpikir kami pergi tanpa membayar, padahal kami meninggalkan uang itu di atas meja, namun ia malah berpikir untuk menangkap kami."

Padahal mereka meninggalkan uang mereka di atas meja, malah memberikan tip untuk pelayan tersebut. Banyak penggemar keduanya yang mengomentari cuitan di Twitter tersebut dan bersimpati kepada mereka berdua. Dengan meninggalkan komentar seperti yang dituliskan seseorang, "Kamu seharusnya mengambil kembali tip tersebut tepat di depan mereka."

Tous Les Jours yang Dianggap Rasis Terhadap SARA Di Indonesia

TOUS les JOURS (Rahel/detikcom) Foto: TOUS les JOURS (Rahel/detikcom)
5. Tous Les Jours yang Dianggap Rasis Terhadap SARA Di Indonesia

Sempat menghebohkan Indonesia, toko roti populer di Jakarta yaitu Tous Les Jours dianggap rasis. Semua berawal ketika 'sebuah peraturan' di toko roti tersebut viral di media sosial. Isinya tidak diperbolehkan untuk menuliskan ucapan selamat hari besar agama maupun ucapan untuk perayaan yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

Peraturan tersebut bertuliskan:
"Store tidak boleh menulis di atas cake ucapan atau sesuatu yang bertentangan dengan syariat Islam seperti:
1. Ucapan selamat hari besar agama, misalnya: Natal, Imlek, dll
2. Perayaan yang tidak sesuai syariat Islam, misal: valentine, halloween, dll"

Kasus Tous Les Jours ini pun sempat diperbincangkan dimana-mana. Bahkan setelah berita tersebut beredar di masyarakat, banyak hal serupa yang terjadi di berbagai restoran maupun toko roti lainnya. Disebutkan kalau hal tersebut merupakan standarisasi 'halal' yang harus dilakukan oleh pihak restoran ataupun toko roti.

Baca Juga: Sebelum Tous Les Jours, 5 Hal Rasis Ini Juga Terjadi di Dunia Kuliner

Halaman 2 dari 6
(yms/adr)

Hide Ads